Safari Ramadhan Pemkab Sintang, Ustaz Syafendi Jelaskan Lima Hal Bentengi Persatuan Umat Islam
Ustaz Mayor Inf Syafendi yang juga menjabat Kapen Korem 121/Alambhana Wanawai menyampaikan ceramahnya dengan judul memperkuat Ukhuwah Islamiyah
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Ishak
Safari Ramadhan Pemkab Sintang, Ustaz Syafendi Jelaskan Lima Hal Bentengi Persatuan Umat Islam
SINTANG - Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi memimpin kegiatan Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Ketapang 1440 Hijriah/ 2019 Masehi bertempat di Masjid Sabilal Mutaqin, Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, Sabtu (25/5/2019) kemarin.
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Polres Sintang, perwakilan OPD Jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang, Penceramah Ustaz Mayor Inf Syafendi, dan masyarakat Desa Nobal dan Desa Sabang Surai sekitar 150 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Mayor Inf Syafendi yang juga menjabat Kapen Korem 121/Alambhana Wanawai menyampaikan ceramahnya dengan judul memperkuat Ukhuwah Islamiyah selama berpuasa Ramadhan.
Baca: Safari Ramadhan ke Nobal, Kapolres Sintang Ajak Jaga Kondusifitas dan Perbanyak Ibadah
Baca: Serahkan Santunan Anak Yatim di STAIMA Maarif, Ini Pesan Bupati Sintang
"Sungguh indah apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, betapa erat, dekat, dan akrab hubungan sesama muslim," katanya.
"Meski pun ada perbedaan, perbedaan mazhab, politik, warna kulit, suku dan bangsanamun kita tetap satu tubuh, kita tetap harus saling bersaudara dalam ikatan keislaman. Inilah yang disebut Ukhuwah Islamiyah," sambungnya.
Menurutnya setidaknya ada lima hal yang harus kita lakukan untuk membentengi persatuan kita sesama umat Islam. Kelima hal ini termasuk dalam hak dan kewajiban Ukhuwah yang ditetapkan dalam Islam.
Pertama, menutup aib saudara seiman. Sebab tidak ada manusia yang terbebas dan bersih dari aib, cacat dan kekurangan diri.
"Setiap orang pasti punya kelemahan. Karenanya, tidak selayaknya kita menjadi bak bunyi pepatah Gajah di pelupuk mata tak tampak, namun kuman di seberang lautan tampak," pesannya.
Kedua, memaafkan saudara seiman. Langkah kedua ini diperlukan dalam hubungan kita sebagai makhluk sosial, di sela interaksi sosial yang kita lakukan mungkin ada friksi dan hal-hal lain yang mengakibatkan kesalah-pahaman.
Ketiga, melepaskan kesulitan sesama Muslim. Jika kita diminta untuk memilih antara kemudahan dan kesulitan, nyaris setiap kita lebih suka kemudahan dan tidak menginginkan kesulita.
Baca: Peringatan Nuzulul Quran dan Santunan Anak Yatim di STAIMA Maarif Sintang
Baca: Program 1000 Seragam Sekolah dan Alat Tulis BFI Finance Bagi 12 SD di Sintang
Namun, hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada rintangan dan hambatan yang membuat perjalanan hidup tidak seperti yang diharapkan.
Keempat, berbaik sangka kepada sesama Muslim. Sikap baik sangka tidak berarti kita kehilangan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan seseorang.
"Baik sangka adalah akhlak yang diajarkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada para hamba-Nya. Kita dianjurkan untuk berbaik sangka kepada saudara kita. Tidak mudah terjebak dalam buruk sangka yang bisa mengakibatkan gangguan dalam hubungan antara sesama kita," katanya.
Kelima, berdoa untuk sesama Muslim, baik semasa hidupnya maupun setelah wafat. Doa yang baik akan kembali kepada kita yang mendoakannya. Demikian pula sebaliknya.
Baca: Bupati Sintang Serahkan Bantuan Seragam dan Alat Tulis Bagi SDN 12 SP 4 Pandan
Baca: Sekilas Tentang Panti Asuhan Insan Jemelak Sintang, Rawat 20 Anak Asuh
"Kita doakan saudara-saudara kita yang dekat atau jauh. Kita kirimkan doa terbaik kita untuk seluruh umat Islam khususnya mereka yang sakit, terkena musibah, tertimpa kesulitan, maka kita pun akan mendapatkan kebaikan dan pahala dari doa kita sendiri," jelasnya.