Sultan Pontianak dan Gubernur Bebaskan Demonstran, Jamin Ricuh Berakhir
“Mari kita bersama-sama menjalankan ibadah pada bulan puasa ini. Jangan hal-hal yang tidak kita inginkan terulang kembali,” jelasnya.
Menurutnya, fasilitas yang rusak merupakan sarana untuk melayani masyarakat.
Kapolda juga mengakui ada anggotanya yang terluka dalam peristiwa ini. Ada dua anggota Polri yang tertembak senjata api dan delapan terluka akibat lemparan batu.
Situasi Kondusif
Tanggal 22 Mei 2019 menjadi hari kelam bagi Kota Pontianak, satu unit pos polisi dibakar massa, dan satu pos lainnya dirusak, serta berbagai fasilitas umum rusak akibat amukan masa yang tak terkendali.
Kericuhan yang terjadi sejak Rabu (22/5/2019) dini hari tersebut berhasil direda oleh aparat kemanan TNI/Polri sekira dini hari, Kamis (23/5). Hingga siang kemarin, pantauan di lokasi utama kericuhan kemarin, yakni di Simpang 4 Tanjungraya 2, kecamatan Pontianak Timur terpantau Kondusif, Tidak ada konsentrasi masa di area tersebut.
Blokade yang sebelumnya dilakukan oleh masa dengan menumbangkan sejumlah pohon besar di jembatan Kapuas 1, sudah dibuka.
Sehingga kendaraan roda 2 dan roda 4 sudah bisa melalui jembatan Kapuas 1.
Terlihat di lokasi terdapat petugas pertamanan dan kebersihan melakukan pembersihan batang-batang pohon besar dan melakukan pembenahan di lokasi kejadian.
Baca: Ngumpul Sambil Minum Miras, Anggota Polsek Timur Ciduk 7 Remaja Tanggung
Baca: Cegah Gangguan Kamtibmas, Anggota Polsek Timur Lakukan Patroli Malam
Sementara itu, kondisi di Mapolsek Pontianak Timur sendiri terlihat aman terkendali dan tak nampak kerusakan pada kantor Mapolsek Pontianak Timur yang sempat didatangi massa itu.
Selanjutnya, berpindah ke lokasi Kecamatan Pontianak Utara, keadaan juga terlihat kondusif, walaupun sebelumnya ratusan masa bergerak dari arah wilayah kecamatan Pontianak Timur dan melakukan sejumlah perusakan fasilitas umum di simpang empat Kecamatan Pontianak Utara di bawah jembatan Landak.
Kemudian, di arah Kecamatan Pontianak Selatan, tepatnya di Simpang Hotel Garuda Pontianak, terlihat ratusan petugas keamanan TNI/Polri masih berjaga, dan tepat di tengah-tengah Simpang empat juga terlihat kendaraan lapis baja milik TNI yakni Panser Anoa yang mengarah ke Jembatan Kapuas 1.
Gubernur Kalbar, H Sutarmidji, mengatakan bagi yang terluka, pembiayaan pengobatan akan dibantu oleh Pemprov Kalbar.
"Semua biaya pengobatan baik yang demo dan aparat penegak hukum yang dirawat di rumah sakit ditanggung Pemprov Kalbar," katanya.
Menahan Diri
Di kesempatan terpisah, legislator DPR RI Dapil Kalbar berharap agar semua pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan khususnya di Kalbar.