Pahmi Ardi Ajak Masyarakat Perbatasan Antisipatif Cacar Monyet

"Penyakit yang berbahaya ini sangat mengkhawatirkan masyarakat. Masyarakat tentu harus waspada dengan penyakit ini," ujarnya, Rabu (22/5/2019).

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Presiden Mahasiswa (Presma) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Pahmi Ardi. 

Pahmi Ardi Ajak Masyarakat Perbatasan Antisipatif Terhadap Cacar Monyet

SAMBAS - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Perbatasan, Pahmi Ardi mengatakan virus cacar monyet berbahaya.

Oleh karenanya jangan sampai menyebar dan masuk ke Indonesia.

"Penyakit yang berbahaya ini sangat mengkhawatirkan masyarakat. Masyarakat tentu harus waspada dengan penyakit ini," ujarnya, Rabu (22/5/2019).

Baca: Imigrasi Sambas Sebut Belum Deteksi Pelintas Batas Berpotensi Terinveksi Cacar Monyet

Baca: Fatah: Sambas Waspada Masuknya Cacar Monyet

"Perbatsan tentu menjadi kawasan yang juga cukup berpotensi dalam penyebaran penyakit ini. Karena perbatasan menjadi lalu lintas masyarakat yang datang dari luar," katanya.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat waspada akan penyebaran virus tersebut. Salah satunya adalah dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat.

"Masyarakat harus berwaspada. Terutama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di mulai dari gaya hidup yang sehat dan bersih," ungkapnya.

Pahmi pun menghimbau, jika ditemukan ada gejala seperti bintilan-bintilan pada tubuh yang di anggap mengkawatirkan maka seharusnya segera melakukan pemeriksaan kedokteran.

Baca: Diskumindag Sambas Akan Gelar Operasi Pasar

Baca: Kepala BPJS Sambas: BPJS Kesehatan Sudah Bayar Klaim Tagihan RSUD Sambas

"Kemudian apabila ada keluarga atau pun tetangga yang di anggap terindikasi adanya tertural penyakit cacar monyet, maka segera di ingatkan untuk di bawa kedokter," bebernya.

"Penyakit ini sangat mengkhawatirkan, karena penyakit ini menyebar dengan waktu yang sangat cepat. Belum lagi dampak yang di akibatkan oleh penyakit ini sangatlah berbahaya. Oleh karena itu masyarakat harus sangat waspada dengan penyakit ini," kata mantan Presiden Mahasiswa BEM Politeknik Negeri Sambas itu.

Terlebih lagi kata Pahmi, masyarakat perbatasan yang bersentuhan lansung dan menjadi wilayah lalulintas dari semua orang.

"Untuk itu, masyarakat perbatasan harus lebih antisipatif dan harus tahu dengan ciri-ciri penyakit ini. Agar cepat melapor dan melakukan pemeriksaan apabila teindikasi tertular penyakit ini," tutupnya. (One)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved