Linovi Riri: Berkarir Menjadi Seorang Guru Sesuai Hobi

Saat ini ia adalah seorang guru di TK Gembala Baik san mengajar dibidang seni tari.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Guru TK Gembala Baik, Linovia Riri 

Linovi Riri : Berkarir Menjadi Seorang Guru Sesuai Hobi

PONTIANAK - Lulusan Sarjana Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Tanjungpura yang berasal dari Bengkayang, Linovia Riri (24) memilih menjadi seorang guru dan mengajar di Kota Pontianak.

Riri nama panggilannya menceritakan
alasan mengapa ia ingin menjadi seorang guru yaitu yang pertama adalah menjadi guru merupakan cita-citanya dari kecil.

Alasan kedua karena menjadi seorang guru juga merupakan anugerah dari Tuhan untuknya dan ia bisa melakukan pelayanan kepada orang lain.

Saat ini ia adalah seorang guru di TK Gembala Baik san mengajar dibidang seni tari.

Ia mengatakan awalnya kenapa ia bisa mengajar menari di TK Gembala Baik.

"Saya sebenarnya tidak memilih untuk mengajar anak diusia berapapun, namun karena di usia anak TK merupakan proses kedua pembelajaran setelah orang tua," ujarnya kepada Tribun Pontianak, selasa (21/5/2019).

Baca: Dahlan: Mahasiswa Sebagai Agen Of Control Ditengah Maraknya Hoaks

Baca: Sedang Berlangsung Live Streaming Persebaya Vs Kalteng Putra di Indosiar Babak Kedua, Skor Masih 1-1

Ia juga merasa mendapatkan tantangan tersendiri yang muncul untuk memberikan pengetahuan dan membentuk kepribadian kepada anak di tahap kedua setelah orang tua.

Ia pun berbagi sedikit pengalaman mengajarnya.

"Pengalaman saya mengajar anak TK adalah saya harus mengajarkan gerakan tari dengan beberapa anak yang berbeda beda karakternya ," ujarnya.

Ia juga harus mengenal karakter anak tersebut terlebih dahulu agar dapat menemukan solusi untuk cara mengajar anak.

"Yang harus saya hadapi adalah banyak drama-drama kecil yang dilakukan oleh anak anak, seperti halnya saya mengajar di bagian ekskul menari yang menggunakan gerakan-gerakan yang melibatkan kerja otak kiri dan kanan anak," imbuhnya.

Ia mengatakan terkadang daya ingat anak belum kuat sehingga setiap kali menari selalu lupa gerakan, dan sebagai guru ia harus juga mengikuti dan mengatur mood anak agar proses pembelajaran praktik berlangsung dengan lancar.

Baca: VIDEO: Tersangka Jambret Ditangkap Unit Jatanras Polresta Pontianak, Begini Kondisinya

Baca: Tanggapi Aksi, Ini Penjelasan Ramdan Terkait Pengumuman Hasil Rekapitulasi Dini Hari

Tahun ini merupakan tahun kedua ia mengajar di TK Gembala Baik. Banyak pengalaman yang sudah ia dapatkan dari perjalanan karirnya.

Biasanya satu minggu ia mengajar dikelas pengembangan anak dengan durasi 3 jam dalam satu minggu. Jadi hitungannya satu hari satu jam.

Namun ada juga kendala yang harus ia hadapi seperti susah mengatur anak karena sebagian anak lebih senang bermain itulah menjadi salah satu tantangannya.

"Jadi biasanya waktu yang paling efektif adalah 30 menit pertama selebihnya kebanyakan mengurus anak anak yang main, pipis, belum lagi yang bertengkar" ujarnya.

Biasanya untuk menjada mood anak ia melakukan berbagai pendekatan kepada anak mulai dari mengikuti mood mereka.

"Jadi ketika mood mereka lagi baik, misalnya lagi semangat dan antusias kita dorong dengan gerakan - gerakan disertai dengan lagu-lagu yang mudah mereka ingat bagian musiknya," imbuhnya.

Tidak hanya semata-mata menjadi guru TK saja, ia yang merupakan sarjana pendidikan seni juga tetap berkarya ditengah sibuk karirnya.

Ia pernah membuat sebuah karya tari daerah anak anak untuk di ikutkan dalam lomba Porseni.

Selain menjadi guru TK, ia juga mengajar di jenjang SD dan SMP sebagai guru Mata Pelajaran SBK dan mengikuti kegiatan menari di sanggar.

Ia berharap bisa terus berkarier dan bertanggungjawab dngan tugas tugas. Serta bisa terus mengembangkan hobinya tanpa harus mngganggu pekerjaan utama.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved