Ramadan

Ustadz Abdul Somad Ungkap Hukum Sholat Menggunakan Parfum Mengandung Alkohol

Ustadz Abdul Somad Ungkap Hukum Sholat Menggunakan Parfum Mengandung Alkohol.........

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube Tafaqquh
Ustadz Abdul Somad Ungkap Hukum Sholat Menggunakan Parfum Mengandung Alkohol 

Ustadz Abdul Somad mengungkap hukum Sholat menggunakan parfum mengandung alkohol.

Menurut Ustadz Abdul Somad, mengenai hal ini ulama terbagi kepada dua pendapat.

Pertama, mengatakan bahwa alkohol adalah najis. 

"Ulama Saudi Arabia mengatakan alkohol najis. Maka kalau disemprotkan ke baju, maka baju itu tidak bisa dibawa Sholat," kata Ustadz Abdul Somad.

Baca: Saat Sahur Terdengar Azan Subuh, Berhenti Atau Lanjutkan Makan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Hukum Menggadaikan SK PNS ke Bank

Pendapat ini menurut UAS, melandaskan dasarnya karena di dalam Alquran dikatakan, khamar itu najis.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah rijs (perbuatan keji).” (QS. Al Maidah: 90)

Pendapat kedua, mengatakan alkohol tidak najis. Sehingga hukum Sholat menggunakan parfum mengandung alkohol tetap sah.

Makna najis di dalam ayat itu bukan najis aini (bukan najis bendanya) tapi najis maknawi. 

"Makanya zaman Nabi dulu ketika turun ayat tentang haramnya khamar, ditumpahkan khamar di jalan-jalan. Nabi tidak melarang," kata UAS.

Padahal sebagian sahabat menginjak khamar itu dan masuk ke masjid, karena waktu itu masjid mereka belum disemen dan banyak yang tidak pakai sandal.

"Ini kelompok kedua mengatakan alkohol tidak najis," jelas UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan dirinya condong kepada yang mengatakan alkohol tidak najis.

"Maka kalau berpendapat alkohol tidak najis, maka boleh dipakai. Tapi saya sendiri memakai minyak wangi yang non alkohol," kata UAS.

Amalan Utama di Bulan Ramadhan

Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkap amalan penting di Bulan Ramadhan.

Satu di antara amalan itu lebih berat dari Jihad, berperang di jalan Allah SWT.

Ustadz Abdul Somad secara keseluruha menyampaikan ada lima amal yang menjadi prioritas mesti dilakukan sepanjang bulan Ramadan.

UAS mengibaratkan Ramadan dengan bazar murah.

"Orang diberikan karung, maka ketika dia masuk ke tempat belanja murah tadi, karung kosong," kata UAS. 

"Dia tengok. Mau beli beras bagus. Mau beli gula, bagus. Mau beli minyak bagus, Semua bagus sampai habis waktu satuopun tak dia beli. Karena semua bagus," kata Ustadz Abdul Somad.

Agar jangan sampai seperti itu, maka kita ada skala priotitas. 

"Apa saja barang yang mau kita beli supaya keluar dari tempat bazar penuh karung. Begitulah kurang lebih di Ramadan. Apa saja amal-amal yang akan kita bawa keluar Ramadan," lanjutnya. 

1. Shiyam

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, amal pertama yang penting di bulan suci Ramadan adalah shiyam.

Shiyam artinya imsak. Imsak artinya menggenggam. Apa yang digenggam?

"Yang pertama digenggam, mulut. Tak masuk air tak masuk nasi, tak masuk sambal, tak masuk sayur, semua tak masuk," kata Ustadz Abdul Somad dilansir channel Youtube Tafaqquh.

"Begitu juga tidak boleh keluar. Tak boleh keluar sumpah serapah, tak boleh keluar caci maki, kata-kata kotor, fasiq, tak boleh. Ini yang pertama kali digenggam," katanya. 

Yang kedua yang digenggam adalah mata. 

"Mata ini musti digenggam. Maksudnya jangan sampai melihat yang tidak diridhai Allah SWT," kata UAS.

Apalagi yang di-shiyam? kaki yang ditahan. Jangan melangkah ke tempat yang tak diridhai Allah SWT.

Apalagi ditahan? Tangan. Jangan lagi memukul, menempeleng, menampar, menyakiti hati orang. Apalagi ditahan? Otak. 

Jangan lagi memikirkan yang tidak dihalalkan, tak dibenarkan Allah SWT. 

"Mulut, mata, telinga, kaki, tangan," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, shiyam adalah ibadah yang tidak berkeringat. Karena dia tidak melakukan aktivitas. 

"Shiyam, menahan. Tahan mata, tahan mulut, tahan telinga, kaki dan tangan. Tapi justru banyak orang lebih mau amal berkeringat daripada menahan," kata Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad mengatakan, banyak amal yang kita sangka berat, tapi justru ada yang lebih berat.

"Ada yang lebih berat dari pada Jihad. Tumpah, menetes darah, nyawa bisa ilang. Apa yang lebih berat daripada itu?," kata Ustadz Abdul Somad.

"Berat menahan mata, berat menahan lidah," lanjut UAS.

2. Qiyam

Qiyam adalah tegak. Kenapa disebut tegak? Karena kita sudah tegak dari jam delapan sampai jam sembilan.

Enam puluh menit kita sudah tegak. Itulah tadi disebut dengan Qiyam. 

Qiyam artinya tegak. Apa yang ditegakkan? Kaki.

Maka ibadah ini yang paling afdhol di tengah malam adalah Qiyam. Menegakkan malam, bahasa Arabnya lail. Maka disebut Qiyamul Lail. 

"Nabi Muhammad SAW satu malam itu Qiyamnya rakaat pertama surat Al Baqarah dua juz empat lembar. Kalau dibaca pelan, dua jam lebih kurang," kata UAS.

Makanya Nabi Muhammad Sholat Tarawihnya 11.

Pada masa Umar bin Khattab, orang tak sanggup tegak lama, dipanggillah imam namanya Ubay bin Ka'ab. 

Ustadz Abdul Somad mengatakan, Qiyam bukan hanya Sholat Tahajjud, Witir dan Tarawih.

Sholat Sunnat Wudhu, menurut UAS juga Qiyam. Kemudian Sholat Sunnat Taubat, Sholat Sunnat Hajat, Sholat Sunnat Tasbih .

Nabi Muhammad di bulan puasa tidurnya sikit. Kita sikit-sikit tidur.

3. Sedekah

Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah inilah yang menolong di hadapan Allah SWT.

"Orang akan bernaung di bawah sodaqohnya samapi diputuskan pengadilan di padang mahsyar," katanya. 

"Apa yang dimakan busuk, yang kau pakai lapuk, yang disedekahkan itulah yang dibawa mati menghadap Allah SWT," lanjut UAS.

UAS mengatakan, dirinya sudah banyak melihat orang kaya yang ada, akhirnya mati. 

"Tak ada yang dibawa. Sawit sejauh mata memandang, ada toke sawit mati bawa berondol? Semua tinggal. yang dibawa mati sodakoh, itu yang dibawa mati," katanya. 

Oleh karena itu bersedekahlah. Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah yang paling bagus di bulan Ramadan ini adalah sedekah memberikan makanan untuk berbuka puasa.

"Siapa yang memberi buka puasa, untuk yang berpuasa mendapat pahala macam orang yang berpuasa," kata UAS.

UAS mengatakan, yang paling hebat memberikan makan berbuka puasa adalah orang Mesir.

"Saya di Mesir empat kali Ramadan. Di depan masjid ada tenda panjang, meja panjang, itu jam enam sore ayam. Ayamnya itu dipotong dua kali saja," kata UAS.

Hari kedua, daging. Daging itu, dipotong petak-petak.

"Dikasinya bawang bombay, sama tomat, siramnya dengan jintan hitam. Tebal-tebal, bukan macam tempat kita," kata UAS.

Hari ketiga, ikan. Ikan itu di Mesir tak ada di potong.

"Empat kali Ramadan di Mesir, tak pernah kami memasak. Mahasiswa Indonesia semuanya," kata UAS.

4. Baca al Quran

Itulah yang disebut dengan Tadarus. 

Ustadz Abdul Somad mengatakan saat tadarus berkelompok tak perlu banyak orang. Cukup sepuluh saja.

"Jangan dibuat lebar-lebar. Apa gunanya sepuluh? Selembar (setiap kelompok), sepuluh lembar sama dengan satu juz," katanya.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, tadarus menggunakan mikropon luar tak perlu lama-lama. 

"Jam sepuluh, stop. Kalaupun mau mengaji, dalam saja. Kalaupun mau ngaji, pakai mik dalam," jelas UAS.

Baca al Quran. Nanti di hari kiamat Quran akan datang memberikan syafaat pada orang yang membacanya.

"Ada waktu-waktu luang, baca. Buat target satu hari satu juz. kalau tak sanggup, satu hari satu halaman," kata UAS. 

5. Zikir

Ustadz Abdul Somad mengatakan, orang yang berfikir adalah orang yang berzikir mengingat Allah, waktu tegak, waktu duduk dan waktu berbaring. 

"Jangan putus zikir," kata Ustadz Abdul Somad.

UAS mengatakan, siapa yang banyak berzikir, maka mudah mati dalam khusnul khotimah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved