Pemilu

Fadli Zon Sebut Kecurangan di Pemilu 2019 Seperti Berburu di Kebun Binatang

Fadli Zon Sebut Kecurangan di Pemilu 2019 Seperti Berburu di Kebun Binatang........................

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube TVOne
Fadli Zon Sebut Kecurangan di Pemilu 2019 Seperti Berburu di Kebun Binatang 

Padahal ini secara masif itu terjadi di sana dan bukan berarti tindak pidananya itu hilang.

"Ini kelihatan kayak dibuang ke tempat sampah, kemudian dianggap tidak berlaku. Saya kira bukan itu persoalannya. Jadi kecurangan itu sudah terencana terstruktur, masif dan sistematis itu seperti suara yang di luar negeri itu menurut saya sangat serius," tegas Fadli. 

Fadli Zon melanjutkan, tidak ada di dunia ini pelaksana Pemilu meninggal dunia.

"Coba di negara mana di dunia ini, ada pelaksana meninggal sampai 300an lebih. Nggak ada di dunia ini. Sampai orang meninggal itu, itukan kayak pesawat jatoh," katanya.

Begitu juga saksi-saksi dari berbagai pihak termasuk partai politik itu kenapa mereka harus mengawal suara?

"Karena tidak percaya kepada sistem dan penyelenggaranya. Ketidakpercayaan itulah yang membuat ada pengawalan," kata Fadli Zon

Fadli melanjutkan, ada orang yang mencari-cari C1. Menurutnya, tidak ada di dunia ini Pemilu di negara demokratis habis Pemilu kemudian orang cari-cari C1. 

"Itu artinya Pemilu itu memang tidak bisa menjamin jujur dan adil. Ini masalahnya menurut saya, sejak awal orang tidak percaya," paparnya. 

Dirinya menegaskan, salah entri di website KPU itu contoh salah satu kecurangan.

Fadli Zon mengatakan, kalau satu saja input data itu salah, bolehlah kita sebut kebetulan.

"Dua itu bukan kebetulan lagi. Bagaimana ini ratusan dan bahkan ribuan. BPN tadi mengumumkan ada temuan sekitar 12650 kasus dalam soal ini saja," katanya.

"Jadi menurut saya, apa namanya kalau bukan kecurangan masif yang membuat masyarakat tidak percaya bahwa suaranya itu betul-betul terefleksikan dalam Pemilu ini. Itu masalahnya," lanjut Fadli.

Menurutnya, soal kecurangan ini perlu diatasi, karena ini menimbulkan sebuah luka.

"Karena dari kecurangan itulah kita terlihat sebagai negara demokrasi tidak mampu untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil, yang demokratis yang betul-betul mencerminkan suara rakyat," paparnya.

"Nah, kami tentu sangat yakin bahwa Prabowo - Sandi memenangkan ini, di banyak provinsi. Terbukti juga di beberapa Quick Count yang jelas saya kira tidak punya kredibilitas karena penyelenggaranya," kata Fadli.

Terakhir, Fadli Zon menegaskan, kecurangan-kecurangan sebelum, pada saat dan setelah pelaksanaan Pemilu ini tidak bisa dibiarkan. 

Menurutnya, masyarakat juga sangat terganggu dengan kecurangan yang terjadi ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved