Inilah Komunitas Svaragita Angklung Orchestra Pontianak

Bayu merupakan pendiri angklung yang kini sukses dan membesarkan nama AKP dan Svaragita sampai di tahap Kejuaraan Nasional.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Komunitas Svaragita Angklung Orchestra Pontianak berada di Jl. Gusti Hamzah (Pancasila) Gg. Nur 2 No 27 B, Kota Pontianak, Sabtu (20/4/2019) 

Inilah Komunitas Svaragita Angklung Orchestra Pontianak

PONTIANAK - Komunitas Svaragita Angklung Orchestra Pontianak merupakan komunitas angklung yang berdiri di Pontianak pada tahun 2014 yang pada awal berdirinya bernama Angklung Komunitas Pontianak (AKP). Keduanya masih aktif, hanya AKP difokuskan untuk persatuan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.

Komunitas ini didirikan oleh Bayu Prakoso yang mulai mengenal angklung dari masa SMP di tahun 2007.

Bayu merupakan pendiri angklung yang kini sukses dan membesarkan nama AKP dan Svaragita sampai di tahap Kejuaraan Nasional. 

Svaragita merupakan brand nama terbaru komunitas untuk tim orkestrasi angklung yang dibentuknya yang diambil dari bahasa Sansekrta, Swara dan Gita dan menjadi Svaragita yang memiliki arti "Suara Yang Indah".

Baca: Hasil Terbaru Pilpres 2019 Versi Real Count KPU, Perolehan Suara Jokowi dan Prabowo di 37767 TPS

Baca: Pamer Foto Libur Bareng Naomi, Benarkah Sule Tinggalkan Baby Shima?

Svaragita Angklung Orchestra Pontianak kini sudah melebarkan sayap dengan menerima undangan tampil diberbagai kesempatan, baik itu di acara pemerintahan, acara lembaga swasta, ataupun perlombaan dan tour di tingkat nasional dan internasional.

Sejarah awal brand nama Svaragita mempunyai cerita tersendiri. Nama Svaragita ditemukan pada tahun 2016 bulan Agustus saat ia pertama kali bersama tim angklung di Bandung, tim Muhibah Angklung 40 Days in Europe berangkat ke Polandia tepatnya di Kota Zakopane. 

Ia menceritakan bahwa dirinya sempat ikut tour ke atas gunung Tetra di Zakopane dan menemukan huruf V sebagai tanda puncak dari Tetra Mountain tersebut.

"Ketika saya sampai di atas puncak, saya menemukan huruf V, dan ketika pulang ke Indonesia, saya ingin ada kenang-kenangan yang bisa diambil dari 30 hari perjalanan selama di Eropa, karena itu terciptalah nama Svaragita Angklung Orchestra yang disingkat SVAO sebagai tim orkestrasi angklung dari AKP," ungkapnya. 

Bayu juga menceritakan sejarah ringkas mengapa ia begitu menyukai angklung hingga sampai saat ini dan bisa mendirikan Komunitas serta membuka kelas merupakan cita-citanya sejak duduk di bangku SMP kelas 2.

Pada masa itu, Bayu memiliki tugas karya tulis bersama dengan temannya. Dan pada tahun itu, ia mengingat bahwa ada pengklaiman angklung oleh negara lain. Maka ia pun tertarik untuk mengangkat tema angklung serta mempelajarinya. 

Seiring berjalannya waktu, ia juga menemukan angklung di ruang musik sekolah dan ia pun mulai tertarik untuk belajar sedikit demi sedikit.

Dengan ulet Bayu mempelajari setiap not yang ada, hingga perpisahan SMPN 2 Pontianak tiba ia pun akhirnya disuruh tampil. 

Baca: Resmikan Sumur Bor di Bunut Hulu, Ini Harapan Bupati AM Nasir

"Saat masuk SMA, saya mulai membentuk komunitas angklung di SMAN 7 Potianak. Dan saya sangat bersyukur, saya kembali dipertemukan dengan angklung yang sudah tidak terpakai selama belasan bahkan puluhan tahun, itu juga karena dulu ada pembagian angklung dari pemerintah tetapi jarang dimainkan karena tidak ada yang tau menggunakannya," paparnya. 

Ia pun akhirnya mencoba mengajak teman-temannya dengan mengajarkan dari awal dan akhirnya usahanya pun berhasil sampai sekolah menyetujui untuk mendirikan esktrakurikuler yang diberi nama Paduan Rumpun Angklung SMAN 7 Pontianak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved