Pemilu 2019

10 Polisi Meninggal saat Tugas Pemilu

Kami sedang upayakan beri santunan kepada keluarga yang ditinggalkan karena mereka tidak terproteksi

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ FILE
Polisi pantau gudang logistik Pemilu 

Untuk wilayah Jawa Barat saja, terdapat sepuluh petugas KPPS yang meninggal. Sebagian karena kelelahan proses penghitungan suara di TPS.

"Sejauh ini ada 10 orang yang kami terima laporannya meningal dunia di Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran," ujar Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok di Jalan Garut, Jumat (19/4).

"Kami sedang upayakan beri santunan kepada keluarga yang ditinggalkan karena mereka tidak terproteksi," imbuhnya.

Pemilu 2019 kali ini terdiri dari Pemilihan Presiden, Pemilihan Anggota DPR RI, Anggota DPRD Kabupaten/kota, Pemilihan Anggota DPRD Provinsi serta Pemilihan Anggota DPD RI, dilakukan secara serentak. Pada pemilu sebelumnya, kelima pemilihan tersebut dilakukan secara terpisah.

"Hampir semuanya ada yang serangan jantung, karena faktor kelelahan ada juga meninggal setelah menerima laporan kekurangan surat suara ini mungkin stres, ada juga faktor kelelahan ini kami terima laporan ini mungkin juga jadi bahan evaluasi ke depannya," ujar Rifqi.

Ia mengakui, teknis pelaksanaan Pemilu 2019 ini memakan waktu cukup panjang. Pada saat pra-pemilu saja, mereka disibukkan dengan logistik dari mulai kotak suara hingga surat suara. Belum lagi urusan administrasi yang membutuhkan kejelian.

Pascapencoblosan, mereka disibukkan lagi dengan penghitungan surat suara pilpres, pileg dan surat suara anggota DPD RI yang ditotal jumlahnya mencapai ribuan.

Tidak jarang, penghitungan suara ini pada Rabu (17/4) berlangsung hingga dini hari dan pagi. Menurut Rifqi, itu harus jadi bahan evaluasi ke depan.

Selain wilayah Jawa Barat, sejumlah petugas KPPS di wilayah lain juga meninggal dunia karena kelelahan dengan proses penghitungan suara. Seperti terjadi pada Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakarta Barat berinisial AS. Korban meninggal dunia saat sedang melakukan pemungutan suara Pemilu 2019.

Anggota KPPS di TPS 03, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, Kalimantan Timur, Dany Faturrahman (41) meninggal dunia pada Kamis (18/4) pagi, setelah lembur menjalankan tugasnya sebagai petugas KPPS.

Belum lama petugas KPPS yang meniggal dunia di Malang Jawa Timur dan beberapa wilayah lainnya. Selain itu, ada juga Ketua KPPS yang meninggal dunia karena gantung diri seusai penghitungan suara TPS.

Tugiman (53) yang juga Ketua KPPS di TSP 21, Padukuhan Pisangan, Kelurahan Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta, ditemukan meninggal karena gantung diri di jemuran belakang dapur rumah pada Jumat pagi.

Korban sebelum mengakhiri hidupnya telah menyelesaikan tugasnya sebagai KPPS di TPS dan tidak bermasalah. Motif kasus bunuh diri ini masih diselediki kepolisian setempat, namun didiuga karena masalah pribadi.

KPU berencana memberikan santunan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal dunia dan sakit karena kelelahan melakukan penghitungan suara di TPS. "Ya bisa nanti orang sakit, meninggal, kita santuni lah," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di kantor KPU Ri di Jakarta

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved