Indonesia Lawyers Club
Sampaikan Pesan di ILC, Jusuf Kalla Soroti Sistem Penggabungan Pilpres dan Pileg pada Pemilu 2019
Konflik bisa terjadi pada saat penghitungan suara apabila terjadi adanya indikasi ketidakjujuran dan ketertutupan.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Sampaikan Pesan di ILC, Jusuf Kalla Soroti Sistem Penggabungan Pilpres dan Pileg pada Pemilu 2019
Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah acara diskusi di stasiun televisi swasta TVOne setiap hari Selasa mulai pukul 20.00 WIB.
Topik-topik hangat yang jadi buah bibir di masyarakat Indonesia selalu dibahas di forum ILC.
Tak hanya soal politik, tapi juga bidang lain seperti sosial, hukum, kesehatan dan bidang-bidang lainnya.
Kupasan menjadi tajam karena menghadirkan narasumber berkompeten dan profesional.
ILC dipandu oleh Karni Ilyas yang lekat dengan julukan Presiden ILC.
Baca: ILC TVOne : Sebut Pemilu Indonesia Paling Damai, Jusuf Kalla: Di Pakistan, Calonnya yang Ditembak!
Baca: Hitung Cepat Pilpres 2019 Luar Negeri, Quick Count atau Hitung Cepat Pilpres Rabu Mulai Jam 15.00
Pada edisi Selasa (16/04/2019), ILC mengangkat tema "Saatnya Damai Bersenandung Kembali".
Pada ILC jelang pelaksanaan masa pemungutan suara pada 17 April 2019, narasumber-narasumber yang hadir merupakan tokoh-tokoh senior bangsa.
Sebut saja, mantan Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie, Wakil Presiden Indonesia RI Jusuf Kalla (JK) dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Selain itu, hadir juga tokoh-tokoh nasional lintas agama di Indonesia diantaranya KH Abdullah Gymnastiar, Ustadz Yusuf Mansur, Din Syamsuddin, Franz Magnis Suseno, Pdt Henriette Hutabarat, Wisnu Bawa Tenaya, Suhadi Sandjaya dan Budi S Tanuwibowo.
Sementara itu, turut hadir Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko.
Baca: KATA-KATA Bijak Pilpres 2019, Kenali Jenis Surat Suara, Cara Mencoblos dan Jangan Lupa Bawa e-KTP
Baca: Live Streaming TVOne Quick Count Hasil Pilpres 2019, Live Hitung Cepat Pilpres 2019 Mulai Jam 12.00
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menegaskan perbaikan sistem Pemilu perlu dilakukan agar lebih baik ke depan.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menyoroti soal penggabungan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilu 2019.
Ia juga menilai masa kampanye selama tujuh bulan pada Pemilu 2019 sangat melelahkan.
"Apa yang terjadi di negeri ini adalah sesuatu yang wajar, namun perlu ada perbaikan sistem agar lebih baik," ungkapnya saat pemaparan.
Hal paling terpenting adalah semua berbicara tentang perlunya keadilan dan transparansi.
Keadilan dan transparansi memang diperlukan saat perhitungan nanti.
Baca: Hitung Cepat Pilpres 2019, Cek Quick Count Pilpres Jokowi-Maruf Amin atau Prabowo-Sandi yang menang?
Baca: Quick Count Pilpres 2019, Sebanyak 33 Lembaga Survei Telah Tercatat di KPU! Berikut Daftarnya
"Besok (17 April 2019_red), inshaallah tidak akan terjadi apa-apa. Selalu tidak pernah terjadi konflik pada saat pemungutan suara," terang Jusuf Kalla.
Konflik bisa terjadi pada saat penghitungan suara apabila terjadi adanya indikasi ketidakjujuran dan ketertutupan.
Menurut dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kepolisian harus meyakinkan masyarakat bahwa pemungutan suara betul-betul terbuka, adil dan jujur.
"Kalau itu terjadi, saya kira orang akan menerima hasilnya," kata Jusuf Kalla.
Jika ada kasus orang yang membawa sengketa Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK), kata Jusuf Kalla, itu adalah hal yang biasa saja sepanjang Mahkamah Konstitusi berlaku sangat jujur.
"Kita yakin itu juga akan diterima semua pihak," imbuh dia.
Baca: TNI-Polri Jamin Keamanan Pemilu Kalbar, Irjen Didi: Jangan Ragu ke TPS
Baca: Sebelum Mencoblos di Pilpres 2019, Sebaiknya Tunaikan Sholat Istikharah Minta Petunjuk Allah SWT
Jusuf Kalla kembali menyebutkan jika dibandingkan negara lain di sekitar, Pemilu di Indonesia jauh lebih aman dan tertib.
"Kita bersyukur akan hal tersebut. Kita harap prosesnya nanti setelah pemungutan suara betul-betul terbuka, jujur dan terjaga," harapnya.
Pada masa pemungutan suara atau pencoblosan tanggal 17 April 2019, Jusuf Kalla mengajak masyarakat Indonesia yang punya hak pilih untuk ramai-ramai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Jusuf Kalla juga meminta masing-masing pihak menjaga dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2019 dnegan baik. Jadilah saksi semua pihak.
"Kemudian para pelaksana berlaku betul-betul adil, sehingga suara rakyat itu terjaga. Dua hal itu dicapai, Insyaallah kedamaian akan terjadi di seluruh masyarakat. Damai kembali itu sesuatu senandungnya iya, tapi kita tidak ada konflik terbuka selama ini Insyaallah," tandas Jusuf Kalla.
Berikut cuplikan video pemaparan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat ILC mengangkat tema "Saatnya Damai Bersenandung Kembali" pada edisi Selasa (16/04/2019) :
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak :