Pemilu 2019
Sampaikan Pesan ke Para Pemilih Via Twitter! Mahfud MD : Pilihlah Sesuai Bisikan Hati, Bukan Uang
Jika sudah ada yang memberi uang, terang Mahfud MD, tetaplah pada pilihan terbaik. Mahfud MD mengajak jangan memilih karena diberi uang.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Sampaikan Pesan ke Para Pemilih Via Twitter! Mahfud MD : Pilihlah Sesuai Bisikan Hati, Bukan Uang
Mahfud MD adalah akademisi, politisi dan hakim asal Indonesia. Pria kelahiran Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur pada 13 Mei 1957 silam itu pernah mengemban jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013.
Mahfud MD juga pernah jadi Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Mahfud MD meraih gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1993 .
Ia juga pernah menduduki posisi strategis di Kabinet Persatuan Nasional saat masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI KH Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
Sebelum diangkat sebagai Menteri, Mahfud MD adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Suami dari Zaizatun Nihayati ini pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca: Buat Cuitan Pedas Tentang Politik Uang, Mahfud MD : Itu Amoral, Pertanda Demokrasi Primitif
Baca: Dituding Terlalu Dini Simpulkan, Ini Cuitan Lengkap Mahfud MD Soal Retas Said Didu & Dahlan Iskan
Dalam cuitan Twitter-nya Senin (15/04/2019), Mahfud MD mengimbau para pemilih untuk memilih sesuai bisikan hati tentang yang mana terbaik dari kandidat-kandidat yang ada.
Jika sudah ada yang memberi uang, terang Mahfud MD, tetaplah pada pilihan terbaik.
Mahfud MD mengajak jangan memilih karena diberi uang.
Kepada kontestan pemilu, Mahfud MD meminta jangan berjuang untuk terpilih karena bisa membeli suara.
Perbuatan itu dianggap sebagai amoral.
"Utk para pemilih, pilihlah sesuai bisikan hati ttg yg mana yg terbaik dari kandidat2 yg ada. Seumpama sdh ada yg memberi uang "tetaplah pd pilihan yg terbaik", jgn memilih krn diberi uang. Utk kontestan, jgn berjuang utk terpilih hny krn Anda bs membeli suara. Itu amoral, tahu?," cuit Mahfud MD.
Pesan Ustadz Abdul Somad untuk Tim Sukses dan Saksi-saksi TPS
Ustadz Abdul Somad memberikan nasehat kepada para tim sukses calon legislatif (caleg) dan saksi-saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat sesi tanya jawab tausiyah di Masjid Istiqomah, Desa Lereng, Kuok, Kabupaten Kampar, Minggu (30/03/2019).
Baca: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Hukum Fitnah & Ghibah Menurut Islam! Somad: Fitnah Tak Ada Bukti
Baca: Ditanya Jemaah Soal Menolak Amanah Karena Tak Mampu, Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad
Ada pertanyaan jemaah yang mengaku satu diantara tim sukses dari caleg dan ditugaskan untuk membagi-bagi duit dan sembako.
Dalam pertanyaannya, jemaah itu menanyakan hukum perbuatan itu. Tanpa tedeng aling-aling Ustadz Abdul Somad langsung menjawab dengan lugas.
"Haram! Hadistnya sahih," tegas Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad lantas memaparkan siapa-siapa saja yang mendapat murka Allah SWT atas perbuatan tersebut.
Baca: Jawaban Telak Ustadz Abdul Somad Setelah UAS Difitnah Dapat Rumah dari Prabowo
Baca: Ustadz Abdul Somad Kembali Ceramah di Pontianak, Sampaikan Tausiyah di Dua Tempat Berbeda
"Orang yang menyogok, orang yang memberi sogok, orang yang menerima sogok, orang yang ikut bersubahat bersama, itu sama neraka jahanam tempatnya," paparnya dengan dialek daerah.
"Ndak ada kerja lain ? Cari kerja lain. Sampai kemana lah itu makan, berapa yang digaji. Sampai 17 April," terang Abdul Somad.
Kemudian, Ustadz Abdul Somad mengatakan bagi masyarakat yang mau diberi, maka terima saja tanpa mencoblos orangnya.
"Ambil berasnya, ambil duitnya, jangan coblos orangnya. Ambil duitnya yang di amplop tadi. 30 ribu, 100 ribu, 300 ribu, 500 ribu. Ambil belikan ke semen, serahkan ke lokal," kata Ustadz Abdul Somad.
Selain pertanyaan tentang caleg membagi-bagikan sembako atau uang untuk mencoblos, selanjutnya Ustadz Abdul Somad juga menjawab pertanyaan jemaah tentang bagaimana hukum posisi seorang saksi Pemilu setiap caleg di TPS.
Baca: Ustaz Abdul Somad Ternyata Pernah Dihadiah Honda CRV dan Toyota Fortuner, Respon UAS Bikin Salut
Baca: Ustadz Abdul Somad Difitnah Terima Gratifikasi dari Prabowo, Ketua IKAT Aceh: Saya Kenal Betul UAS
Berikut petikan pesan Ustadz Abdul Somad kepada para saksi TPS :
"Ada dosa paling besar, membunuh dosa besar, lari dari perang dosa besar, makan riba dosa besar.
Tapi ada dosa terbesar, diantara yang paling besar.
Apa itu ya rasullullah?
Yang pertama, as-syirku, syirik.
Insyaallah kita sudah lepas dari syirik, amin.
Kedua, uququl walidain. durhaka pada orangtua.
Insyaallah kita sudah selamat dari durhaka, amin.
Yang ketiga, dosa terbesar adalah syahadatuz-zur, kesaksian palsu.
Hai saksi-saksi TPS!
Jangan sampai kalian bersaksi palsu.
Yang kalian kejar hanya duit.
Yang kalian kejar hanya insentif.
Neraka jahanam sudah siap menanti kalian.
Sudah ku sampaikan, Ya Allah."
Berikut cuplikan video sesi tanya jawab tausiyah Ustadz Abdul Somad terkait para tim sukses calon legislatif (caleg) dan saksi-saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat sesi tanya jawab tausiyah di Masjid Istiqomah, Desa Lereng, Kuok, Kabupaten Kampar, Minggu (30/03/2019) :
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak :