KISAH Hidup Jokowi - Jajan Arang, Digusur dan Ngontrak, Asmara hingga Asal Muasal Sebutan 'JOKOWI'

KISAH Hidup Jokowi - Jajan Arang, Digusur dan Ngontrak, Asmara hingga Asal Muasal Sebutan Jokowi...

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot Fanpage @Jokowi
CERITA HIDUP JOKOWI 

Bapak menjadi sopir angkutan umum.
Setelah sekolah saya membantu ibu berjualan di pasar meneruskan usaha bapak.
Kami sekeluarga menjalani hidup tanpa mengeluh dan saling mengalirkan energi positif.
Bersama-sama kami berjuang untuk tidak lagi menumpang.
Kerja keras tidak pernah sia-sia.

Bapak bisa membuka bengkel usaha kayu.
Setelah beberapa tahun akhirnya uang bisa terkumpul untuk membelu rumah sederhana.

Tahun 1980 akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di jurusan teknologi kayu, kehutana UGM.
Saya memilih jurusan tersebut, agar saya dapat belajar lebih mendalam tentang perkayuan.
Saya ingin mengikuti jejak bapak. Ingin membangin bisnis kayu bapak menjadi besar.

Saya gondrong waktu kuliah, dan saya suka bangat dengarin musik cadas.
Dari Nazareth, Qeen, Metallica, Judas Priest, Gun n Roses.

Saya juga hobi banget naik gunung.
Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Guning Kerinci, juga saya daki.
Menginjak masa penulisan skripsi, di tingkat akhir kuliah saya sudah agak kalem.
Akan menginjak dunia kerja saya memutuskan untuk lebih serius.

Saya bertemu dengan gadis bernama Iriana.
Dia teman adik saya yang sering main ke rumah.
Pertama curi-curi pandang, lama-lama jadi jatuh cinta.

Iriana orangnya sederhana dan itu yang saya suka.
Pacaran waktu itu, berat di ongkos tapi ringan di hati.
Saya naik bus, penuh sesak.
Bolak-balik Jogja-Solo demi bertemu Iriana.

Lulus kuliah tahun 1985.
Saya melamar ke sebuah perusahaan kertas di Aceh.
Setelah diterima, saya baru tahu akan ditempatkan di hutan rimba.
Pekerjaan saya adalah mempersiapkan persemaian pinus untuk kemudian ditanam di lapangan, di hutan-hutan yang gundul.

Beberapa bulan setelah itu saya kembali ke Solo untuk menikahi Iriana, dan menyiapkan keberangkatan kami ke Aceh. Masa awal pernikahan kami berada di dalam hutan rimba selama dua setengah tahun.
Pada tahun kedua Iriana sudah dalam kondisi hamil dan kita memutuskan untuk melahirkan anak pertama kami di Solo.
Kembali ke Solo, mulai ikut paman bekerja di pabrik mebel untuk mencari pengalaman.
Di sini saya belajar banyak tentang bagaimana menjadi pengusaha yang baik.
Semua posisi pernah saya lakoni.
Di produksi, di pemasaran, semuanya pernah saya alami.

Tahun 1987, anak pertama saya lahir Gibran Rakabuming.
Gibran itu singkatan dari kata gigih dan berani.
Saya ingin putra pertama saya punya semangat hidup seperti namanya.
Lahirnya Gibran juga yang memicu saya untuk mendirikan perusahaan pertama saya yang bergerak di bisnis mebel dengan nama CV Rakabu.
Tapi ternyata menjadi pengusaha bukanlah suatu yang mudah.

Saya pernah habis ditipu.
Barang sudah dikirim tapi tidak dibayar. Lalu orangnya menghilang.
Kalau kita jatuh yah, harus bangkit lagi.
Tidak lama setelah itu, saya mendapatkan pinjaman modal usaha.
Dengan semangat untuk bangki dan berkembang, saya bergerak cepat untuk mencari pesanan sampai ke luar negeri dengan cara ikut pameran-pameran mebel.

Hasil usaha saya mulai terlihat.
Kantor tidak pernah sepi dari kunjungan pembeli.
Di sini saya bertemu dengan pembeli dari Perancis bernama Bernard Chene.
Dia yang memberi sebutan ‘Jokowi’ untuk saya.
Untuk membedakan Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya yang banyak beliau kenal.
Sejak saat itu, orang-orang lingkungan pengusaha mebel mulai memanggil saya Jokowi.

Dua anak saya lahir setelah ekonomi keluarga membaik.
Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangareb.
Saya ingin anak-anak saya mengenal sekolah kehidupan yang dilandasi perjuangan untuk mandiri.
Supaya mereka semua mampu membangun kehidupan yang kukuh.

Keluarga adalah sumber kekuatan terbesar bagi saya.
Saya yakin, yang saya alami waktu muda sedang kalian alami sekarang.
Tidak ada Jokowi hari ini jika tidak ada sejarah susah hidup saya.
Teruslah berjuang mewujudkan mimpi-mimpi kalian.
Mari kita terus bangun Indonesia maju."

Selengkapnya tonton video berikut ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved