Kunjungi Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan, Pemkot Pontianak Pastikan Dampingi Korban
Setelah melakukan pemantauan langsung dan melakukan pembicaraan dengan korban, mental AU sudah berangsur membaik
Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
Kunjungi Audrey, Darmanelly Sebut Keadaan Audrey Berangsur Membaik
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak memberikan pendampingan terhadap korban penganiayaan yang dialami oleh seorang pelajar SMP berinisial AU (14) yang merupakan pelajar SMP 17 Pontianak oleh 12 pelajar SMA dengan tiga aktor utama.
Perihal pendampingan tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pontianak, Darmanelly.
"Kita berikan pendampingan sesuai kebutuhan anak tersebut," ucap Darmanelly setelah menjenguk korban.
Kasus ini memang mendapat perhatian nasional, karena langsung datang pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang langsung menjenguk dimana korban dirawat intensif.
"Tadi saya bersama pihak Kementerian PPPA RI dan Pak Kapolda menjenguk langsung," ujarnya.
Baca: Pemkot Pontianak Berikan Pendampingan Pada Korban Penganiayaan 12 Siswi SMA di Pontianak
Baca: Humas Polri: Kasus Pengeroyokan Audrey Naik ke Penyidikan
Baca: Kapolresta Pontianak Jelaskan Kondisi Awal Terkait Perkembangan Kasus Audrey
Baca: Kapolresta Pontianak Jelaskan Kondisi Awal Terkait Perkembangan Kasus Audrey
Darmanelly juga menjelaskan bahwa yang bersangkutan tak bisa ditanya, terlebih masalah kebenaran apakah mendapatkan perlakuan tidak senonoh pada bagian vitalnya.
"Tapi tak bisa nanya dan dia bilang jangan tanya itu (perlakuan tak senonoh pada alat vital) lagi ya," ucap Darmanelly menirukan jawaban AU.
Setelah melakukan pemantauan langsung dan melakukan pembicaraan dengan korban, mental AU sudah berangsur membaik.
Hal itu dilihat dari motivasinya dan masih mempunyai cita-cita terhadap masa depannya.
"Jadi tadi dia cuma bilang waktu ketemu psikolog punya cita-cita mau jadi psikolog juga," katanya.
"Setelah ketemu Pak Kapolda mau jadi psikolog polisi. Lalu datang dokter dari kepolisian berubah mau jadi dokter. Menurut psikolog itu pertanda baik karena beliau masih punya cita-cita," pungkasnya.