Autis Center Tak Mampu Tampung Anak Berkebutuhan Khusus, Daftar Tunggu Puluhan Anak

Autis Center Kota Pontianak tidak mampu menampung tingginya minat masyarakat yang ingin anak berkebutuhan khusus

Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Syahroni
Menurut Kepala UPT Autis Center, Ismi Ardhini, M.PSi, Psikolog 

Autis Center Tak Mampu Tampung Anak Berkebutuhan Khusus, Daftar Tunggu Puluhan Anak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Autis Center Kota Pontianak tidak mampu menampung tingginya minat masyarakat yang ingin anak berkebutuhan khusus (ABK) mendapatkan penanganan di lokasi tersebut.

Tidak tertangananinya para ABK lantaran keterbatasan sumber daya yang ada di Autis Center Pemkot Pontianak, maka didorong agar PAUD atau TK yang ada di Pontianak juga mau menerima dan memberikan penanganan pada mereka.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan seminar memperingati Hari Autis Sedunia yang dilakukan Pemkot Pontianak dan mengundang stakeholder terkait diharapkan sekolah-sekolah terutama sekolah TK dan PAUD kedepannya dapat menerima anak-anak berlebutuhan khusus.

Diangkatlah tema dalam talk show kali ini “UPT Autis Center Sebagai Pusat Asesmen Penyelenggeraan Pendidikan Inklusi”.

Baca: VIDEO: Dump Truk Bermuatan Tanah Merah Tabrak Pembatas Jalan

Baca: Aktris Bollywood Deepika Padukone Jadi Perbincangan Netizen, Wajahnya Terlihat Rusak Melepuh

Baca: Tim Supervisi Mabes Polri Cek Kegiatan Operasi Mantap Brata 2019 di Polres Mempawah

Menurut Kepala UPT Autis Center, Ismi Ardhini, M.PSi, Psikolog selama ini pihaknya sudah turun beberapa kali dan memberikan pelatihan pada guru-guru PAUD dan TK sebagai assesmen awal, kemudian ada tindak lanjut dari pelatihan itu dengan monitoring serta evaluasi pada guru yang menangani ABK ini.

Saat ini ditegaskannya memang harus menggandeng TK dan PAUD yang ada untuk menangani ABK, sebab Autis Center tidak sanggup menampungnya karena kapasitas terbatas.

Ia menjelaskan hanya ada enam terapi, sedangkan anak yang ada cukup banyak bahkan sudah menunggu hingga 2020 mendatang.

Terapis bekerja selama enam jam sehari, setiap jam menangani satu anak. Sedangkan sehari terapis mempu menangani lima orang anak.

Perbandingan tenaga terapi sudah tidak sinkron dengan jumlah ABK yang ada.

"Satu anak itu tidak hanya mendapatkan satu terapi saja, tapi dia mendapatkan berbagai terapi sehingga perlu banyak," ucap Ismi saat diwawancarai, Selasa (9/4/2019).

Tahun 2019 ini tenaga terapi UPT Autis Center, kembali ditambah melalui kuota CPNS yang lalu sebanyak tiga orang.

Kedepan pihaknya masih meminta pada Pemkot Pontianak menambah tenaga kerja, sehingga penanganan yang didalam daftar tunggu dapat segera .

"Tahun 2020 sudah ada 80 orang yang menunggu dan kapasitas terbatas,"ujar Ismi.

UPT Autis Center telah beroperasi sejak November 2014 lalu, hinggi kini sudah 316 ABK, baik downsindrom, autis maupun yang lainnya telah ditangani.

"Sudah kita ditangani 316 sejak November 2014. Perawatan gratis dan tidak dipungut biaya, termasuk berbagai layanan yang ada," jelas Ismi.

Sementara untuk penanganan ABK di Autis Center selama delapan bulan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved