STKIP Singkawang Sebagai Leader Menghadiri NUK 10 Day Camp 2019 di Taiwan
Pertukaran akademik dan budaya antara mahasiswa yang diselenggarakan oleh National University of Kaohsiung
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
STKIP Singkawang Sebagai Leader Menghadiri NUK 10 Day Camp 2019 di Taiwan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Pertukaran akademik dan budaya antara mahasiswa yang diselenggarakan oleh National University of Kaohsiung (NUK) yang diberi nama NUK 10 Days Camp 2019 di Taiwan berlangsung sukses.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 perguruan tinggi dari Indonesia, dan STKIP Singkawang sebagai Leader dari perguruan tinggi tersebut.
Kesepuluh Perguruan Tinggi tersebut adalah STKIP Singkawang, Universitas Panca Bhakti Pontianak, IKIP PGRI Pontianak, Universitas Bakrie Jakarta, Universitas Dr Soetomo Surabaya, Universitas Nartotama Surabaya, UMAHA Sidoarjo, STIE Lumajang, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Sofia peserta termuda, mahasiswa semester 2 dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya mengatakan selama 10 hari di Kaohsiung ke 23 peserta merasa sangat puas, karena mendapat kesempatan untuk belajar tentang budaya dan kedisiplinan akademik, belajar tentang budaya dan bahasa Taiwan, mengenal tentang kemajuan teknologi dan star-up yang dikembangkan di Taiwan.
Baca: Kamil Onte Bangga IKIP PGRI, Sebagai Alumni Ini Dia Pesan-pesannya
Baca: IKIP PGRI Pontianak Realisasi MoU Bersama Universitas Nasional Kaohsiung Taiwan
Sementara itu Rini Setyowati, Dosen STKIP Singkawang mengungkapkan hal paling menonjol dari aspek perilaku mahasiswa dan masyarakat di Taiwan adalah kedisiplinan, kebersihan.
"Penghargaan dan hormat mereka terhadap guru, pengertian guru sebagai profesi mulia benar-benar tercermin dalam sikap hormat kepada profesi guru," ujar Rini.
Ketua STKIP Singkawang (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang) Andi Mursidi, sosok yang berada dibalik kesuksesan program NUK 10 Days Camp 2019.
Andi mengungkapkan awal Februari 2019 dihubungi Pihak NUK bahwa 12-21 Maret akan ada Program NUK 10 Days Camp dengan mengundang mahasiswa dan dosen dari Indonesia sebanyak 25 orang dengan pola pembiayaan tranportasi Indonesia-Taiwan ditanggung peserta dan selama 10 hari di Taiwan ditanggung penuh oleh NUK dan semua urusan di Indonesia diserahkan NUK kepada dirinya.
Andi bergerak cepat, berkomunikasi dengan bebagai perguruan tinggi serta didukung oleh Asosiasi Dosen Republik Indonesia (ADRI) akhirnya tercapailah jumlah peserta sebanyak 25 orang.
"Saya berharap peserta bisa mewakili pulau-pulau besar dari Indonesia, tapi diakhir akhir waktu peserta dari Batam, Sumatera dan Sulawesi mengundurkan diri," ujar Andi.
Baca: Puncak Dies Natalis ke-5, Ini yang Disampaikan Rektor IKIP PGRI Pontianak
Baca: Kalbar 24 Jam - Remaja 19 Tahun Dibacok, 16,5 M untuk Gedung SPN, hingga Cerita Korban Putus Tangan
Persoalan terberat dalam kegiatan semacam ini pertama soal waktu persiapan yang singkat, kedua peserta berasalah dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia dan belum saling mengenal, dan ketiga pengurusan Visa Taiwan.
"Ketika mendengar program NUK yang ditawarkan Pak Andi, saya langsung menyatakan kami ikut serta mengirimkan 3 mahasiswa," ujar Dr. Meitihana Indrasari Wakil Rektor 4 Universitas Dr. Soetomo.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh President Universitas Narotama Surabaya Dr. Iswachyu Dhaniarti yang langsung menugaskan 3 orang dosennya dalam program NUK.
Ditanya tentang alasannya untuk langsung berpartisipasi, jawaban mereka senada.