Kisah Anak Muda dari Miami Sampai Bangkrut Demi Jadi Selebgram: Aku Hidup Dalam Kebohongan
Perkemangan dunai digital sangat mempengaruhi style atau gaya hidup masyarakat dengan cepat.
Upaya bergaya hidup sempurna di media sosial tidak hanya mendorong beberapa pengguna Instagram untuk berutang, tapi juga berkontribusi pada beberapa masalah budaya yang lebih luas.
Sebagaimana dikutip dari Business Insider, Royal Society for Public Health yang berbasis di Inggris baru-baru ini menyebut Instagram merupakan aplikasi media sosial terburuk untuk kesehatan mental.
Penelitiannya terhadap hampir 1.500 warga Inggris berusia 14 hingga 24 tahun menunjukkan bahwa orang muda kemungkinan besar mengaitkan Instagram dengan kesejahteraan mental negatif dan perasaan tidak mampu serta cemas.
"Media sosial telah digambarkan lebih adiktif daripada rokok dan alkohol dan sekarang begitu mengakar dalam kehidupan orang muda sehingga tidak mungkin lagi mengabaikannya ketika berbicara tentang masalah kesehatan mental anak muda," ujar Shirley Cramer, CEO dari organisasi tersebut.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh American Psychological Association yang mengamati 9 juta orang muda di atas 40 tahun menemukan bahwa generasi milenium lebih peduli pada generasi sebelumnya tentang uang dan citra.
Penelitian itu menunjukkan bahwa proporsi siswa yang mengatakan menjadi kaya sangat penting bagi mereka meningkat dari 45 persen untuk baby boomer (disurvei antara 1966 dan 1978) menjadi 70 persen untuk Generasi Xers (disurvei antara 1979 dan 1999), dan 75 persen untuk milenial (disurvei antara 2000 dan 2009).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Netizen yang Bangkrut secara Finansial demi Tampil Wow di Instagram.