Isa Anshari Desak Pemerintah Provinsi Percepat Proses Pembayaran Gaji Guru Honorer
Permasalahan gaji guru honor yang belum dibayarkan di Kabupaten Ketapang memang kerap kali terjadi,
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
Isa Anshari Desak Pemerintah Provinsi Percepat Proses Pembayaran Gaji Guru Honorer
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang, Isa Anshari mendesak pemerintah provinsi untuk segera membayar gaji guru honorer yang sudah tiga bulan belum dibayar.
Pada Kamis (14/3/2019) malam ia datang ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar untuk menemui Ketua Forum Guru Honor (FGH) Kayong Utara, Hendri yang tidur di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar bersama Sekretaris FGH, Jamani dan Bendahara FGH, Arsidi.
"Kami merasa miris permasalahan ini setiap tahun terus menerus terjadi. Kami mendesak agar pemerintah provinsi mempercepat proses pencairan gaji mereka, karena kita mengerti mereka sangat membutuhkan itu," ujar Isa Anshari.
Baca: Kasus Batu Antimoni P-21, Ini Penjelasan Kasi Pidsus Kapuas Hulu
Baca: Cegah Hacker, Bawaslu Singkawang Harap IT KPU Punya Tingkat Keamanan Tinggi
Menurutnya, guru honor yang tiga bulan belum terima gaji itu tidak masuk akal, "karena mereka sudah mengerahkan titik peluh mereka sebagai pendidik, mengabdi pada negara tapi belum terima gaji," imbuhnya.
Saat mendapat kabar bahwa ada guru honor yang sudah tiga bulan belum terima gaji, Isa Ansahri merasa prihatin, ia langsung datang menemui mereka yang dikabarkan tidur di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar.
"Jadi kami dari Front Perjuangan Rakyat Ketapang datang ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar karena mendapat kabar teman kami guru honor dari Kayong Utara sudah tiga bulan gajinya belum dibayar," tuturnya.
Isa Anshari menceritakan, di Kabupaten Ketapang juga kerap kali terjadi keterlambatan pembayaran gaji guru honor, ketika sudah diambil tindakan oleh mereka barulah direspon oleh Dinas Pendidikan.
"Permasalahan gaji guru honor yang belum dibayarkan di Kabupaten Ketapang memang kerap kali terjadi, kami sudah pernah mengambil tindakan dengan menemui Kepala Dinas Pendidikan di Ketapang untuk berkoordinasi, barulah ditindak lanjuti oleh mereka," tandas Isa Anshari.