Tewaskan WNI Harina Hafitz, Ini Kronologi Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines ET-302

Kecelakaan itu, menewaskan sedikitnya 157 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia (WNI) atas nama Harina Hafidz.

Editor: Ishak
KOLASE/Istimewa
Selamat dari Musibah Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines, Antonis: Hari Keberuntungan Saya 

Tewaskan WNI Harina Hafitz, Ini Kronologi Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines  ET-302

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET-302, mengalami nasib nahas jatuh di Hejere dekat Bishoftu, sekitar 50 kilometer selatan Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/32019) pagi. 

Kecelakaan itu, menewaskan sedikitnya 157 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia (WNI) atas nama Harina Hafidz.

Ratusan korban tewas berasal dari 35 negara. Pesawat yang terbang dari Addis Ababa ke Nairobi jatuh tak lama setelah lepas landas.

Berikut ini kronologi jatuhnya pesawat Ethiopia Airlines ET-302 yang dikutip Wartakotalive.com dari ABC News, Senin (11/3/2019).

Baca: Harina Hafitz Tewas, Bos Lion Air Ancam Batalkan Pembelian Boeing 737 Max Seharga 22 Milyar Dolar

Baca: VIDEO: Proses Mediasi Warga Dengan PT Aan Terkait Sengketa Lahan

Pukul 08.38

Penerbangan ET-302 lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa.

Situs Flightradar24 menampilkan kecepatan vertikal pesawat melaju cepat dan menjadi tidak menentu.

Tak lama kemudian, pilot mengeluarkan panggilan darurat dan diminta kembali ke bandara.

Pukul 08.44

Pesawat Ethiopian Airlines ET-302 hilang kontak.

Pukul 10.48

Kantor Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dalam sebuah posting Twitter menuliskan kata-kata pertama dari kecelakaan itu.

"Menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Ethiopian Airlines Boeing 737 dalam penerbangan terjadwal reguler ke Nairobi, Kenya pagi ini," tulis Kantor PM Ethiopia.

Pukul 11.15

Pihak Ethiopian Airlines mengatakan sudah pasti bahwa 149 penumpang dan delapan awak berada di pesawat yang jatuh di dekat Bishoftu, sekitar 50 kilometer (31 mil) di luar ibu kota.

Pukul 13.35

Lembaga penyiaran negara Ethiopia melaporkan bahwa semua penumpang tewas.

Pukul 14.45

Ethiopian Airlines menerbitkan foto CEO-nya, Tewolde Gebremariam, berdiri di sebuah kawah di tengah reruntuhan. Sedikit puing pesawat yang bisa dilihat.

Pukul 15.30

CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam dan Menteri Transportasi Kenya James Macharia mengatakan, ratusan orang dari 35 negara menjadi korban tewas, termasuk dari Kanada, Tiongkok, Amerika Serikat, dan lainnya.

Pukul 16.50

Kantor Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan Perdana Menteri telah mengunjungi lokasi kecelakaan. Dia menyatakan kesedihan mendalam dan memerintahkan penyelidikan penuh.

Pukul 17.35

Ethiopian Airlines mengeluarkan daftar baru korban kecelakaan yang mencakup warga dari 35 negara.

Pukul 18.20

Tim pencari dengan buldoser terus mengambil sisa-sisa pesawat yang berserakan. Buldoser menggali puing-puing yang terkubur.

Pukul 18.40

Ethiopian Airlines mengatakan otoritas Ethiopia, produsen pesawat Boeing dan pemangku kepentingan internasional lainnya akan berkolaborasi dalam penyelidikan penyebab kecelakaan itu.

Pukul 20.25

DPR Ethiopia menyatakan Senin (11/3/2019) hari ini sebagai hari berkabung nasional untuk semua korban.

Baca: VIDEO - Kesal, Fauzi Baadilla Cabut Poster Kampanye Jokowi - Maruf Amin

Baca: Gustave, Monster Sungai Ruzizi Afrika yang Kebal Tembakan Senjata AK47

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, pesawat Ethiopian Airlines dikabarkan mengalami kecelakaan dan jatuh dalam perjalanan ke Nairobi, Kenya, Minggu (10/3/2019) pagi waktu setempat. 

Pesawat Ethiopian Airlines itu mengangkut penumpang sejumlah 149 orang dan 8 awak, kata maskapai itu.

Dikutip Wartakotalive.com dari Mirror.co.uk, pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 itu diyakini jatuh enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang hilang.

Akun Twitter resmi Perdana Menteri Ethiopia telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang hilang.

"Kantor PM, atas nama pemerintah dan orang-orang Ethiopia, ingin menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai di Ethiopian Airlines Boeing 737 pada penerbangan terjadwal reguler ke Nairobi, Kenya, pagi ini," tulis akun Twiter Kantor PM Ethiopia.

Beberapa penerbangan dari Addis Ababa ditunda atau dibatalkan pada Minggu pagi, akibat kecelakaan ini.

Pihak maskapai mengatakan, pesawat yang nahas itu berjenis Boeing 737 800 MAX, model yang sama yang terlibat dalam kecelakaan Lion Air di perairan Karawang pada Oktober 2018 lalu, yang jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas.

"Ethiopian Airlines dengan sangat menyesal mengonfirmasi bahwa penerbangan ET 302/10 Maret dalam jadwal layanan dari Addis Ababa ke Nairobi terlibat dalam kecelakaan hari ini di sekitar Bishoftu (Debre Zeit)," demikian pernyataan pihak maskapai.

"Pesawat lepas landas pukul 8.38 pagi dari Addis Ababa, Bandara Internasional Bole dan kehilangan kontak pukul 08.44 pagi," lanjutnya.

"Saat ini operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang bisa dikonfirmasi tentang korban atau kemungkinan korban," sambung pihak maskapai.

Baca: Video The Chinese Money Trap Nas Daily Soal Jebakan Hutang Tiongkok Viral Ditonton Jutaan Kali

Baca: Video Nas Daily Soal Jebakan Hutang Tiongkok Viral, Pemerintah Pastikan Indonesia Aman

"Staf Ethiopian Airlines akan dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu layanan darurat," imbuh pernyataan itu.

Ethiopian Airlines adalah maskapai penerbangan milik negara, dan merupakan yang terbesar di Benua Afrika.

Sebelumnya, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang, jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018 lalu.

Pesawat Boeing 737 Max 8 hancur berkeping-keping di lautan, dan sebanyak 189 penumpang dan awak meninggal dunia, setelah pesawat itu dikabarkan hilang sekira pukul 06.33 WIB, tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Dari hasil rekaman black box, pesawat Boeing 737 Max 8 diketahui mengalami stall atau kehilangan daya angkat hingga terjatuh.

Pesawat Boeing 737 Max 8 berkapasitas penumpang maksimal mencapai 180 kursi. (Yaspen Martinus)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Begini Kronologi Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines ET-302, Total 157 Penumpang dan Awak Tewas, http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/11/begini-kronologi-jatuhnya-pesawat-ethiopian-airlines-et-302-total-157-penumpang-dan-awak-tewas?

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved