Mahfud MD Komentari Ditangkapnya Andi Arief Terkait Kasus Narkoba, Singgung Surat Suara 7 Kontainer

Mantan Ketua Mahkaman Konstitusi Mahfud MD ikut mengomentari terkait ditangkapnya Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Mahfud MD Komentari Ditangkapnya Andi Arief Terkait Kasus Narkoba, Singgung Surat Suara 7 Kontainer 

Iqbal sekaligus membantah informasi yang beredar bahwa Andi ditangkap bersama seorang wanita saat digerebek.

"Di TKP satu diamankan, saudara AA," ungkap Iqbal saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019) sore.

Ia juga membantah informasi adanya upaya penghilangan barang bukti yang dilakukan oleh Andi Arief.

Iqbal pun meminta masyarakat tidak langsung memercayai informasi yang beredar di media sosial maupun aplikasi pesan instan.

"Jangan percaya pada informasi yang berseliweran, pada saat petugas kami melakukan penggerebekan cuman satu, saudara AA. Kalau nanti berkembang akan kami sampaikan," ungkap dia.

Baca: Tema ILC TVOne Selasa (5/3/2019): Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?

Baca: Kabar Penangkapannya Bikin Gempar, Ini Profil Andi Arief yang Punya Karir Mentereng di Era SBY-JK

Beredar Foto Wanita Muda yang Dikabarkan Terciduk Bersama Andi Arief, Penjelasan Kadiv Humas Polri

Istimewa 
Beredar Foto Wanita Muda yang Dikabarkan Terciduk Bersama Andi Arief, Senin (4/3/2019).

Andi Arief ditangkap tim Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim setelah Kepolsian menerima informasi dari masyarakat.

Senin (4/3/2019) sore, publik dikejutkan dengan pemberitaan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief ditangkap polisi atas tuduhan memiliki dan mengonsumsi sabu.

Ia dikabarkan ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkotika Mabes Polri, Minggu (3/3/2019) kemarin.

Seperti diberitakan Kompas.com, Andi Arief dikenal publik menekuni dunia politik sejak tingkat bawah.

Dikutip dari berbagai sumber, pria kelahiran Bandar Lampung, Lampung, 20 November 1970 itu mengawali karier politiknya sebagai aktivis pro-demokrasi pada era 1990-an.

Andi bergabung di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang dahulu beraliran sosialis.

Mereka menentang kekuasaan Presiden Soeharto yang dinilai sewenang-wenang dan korup.

Di SMID, Andi sempat menjabat sebagai ketua, yakni pada tahun 1996.

Andi dan kawan-kawan pun dinilai mengancam Orde Baru. Tahun 1998, ketika gerakan Reformasi bergelora, Andi beserta sejumlah aktivis sempat menjadi korban penculikan dua bulan sebelum jatuhnya Soeharto.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved