Ditangkap Polisi, 3 Cuitan Isu Kontroversial Ini Pernah Dilontarkan Andi Arief

Bahkan, cuitan kontroversialnya membuat lawan-lawan politiknya bak "cacing kepanasan". Tak hanya lawan politik, cuitan Andi Arief juga menggegerkan

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Kolase TribunWow
Andi Arief 

Ditangkap Polisi, 3 Cuitan Isu Kontroversial Ini Pernah Dilontarkan Andi Arief

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Publik dikejutkan informasi penangkapan Andi Arief oleh Tim Khusus Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. 

Andi Arief yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu dibekuk oleh aparat kepolisian di satu diantara hotel ternama di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019) kemarin. 

Politikus Demokrat itu diduga menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. 

Kapolri melalui Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Azis memastikan kebenaran informasi penangkapan itu dan mencari barang bukti alat isap sabu-sabu alias bong yang diduga dibuang oleh Andi di kloset kamar hotel.

Berbagai kanal berita nasional maupun regional memberitakan kabar penangkapan pihak kepolisian terhadap kader Demokrat itu. Tentunya, beritu itu menggemparkan jagat digital.

Seperti diketahui, Andi Arief merupakan kader Demokrat yang sering melontarkan isu-isu panas melalui akun twitternya, @AndiArief_

Bahkan, cuitan kontroversialnya membuat lawan-lawan politiknya bak "cacing kepanasan".  Tak hanya lawan politik, cuitan Andi Arief juga menggegerkan masyarakat.

Walaupun, setelah diverifikasi ada cuitannya yang dianggap sebagai kabar tidak benar alias hoaks. 

Tribunpontianak.co.id, merangkum setidaknya ada tiga cuitan kontroversial Andi Arief yang pernah buat gempar jagat media sosial. 

Baca: Beredar Foto Diduga Andi Arief Bersama Wanita Muda di Sebuah Kamar, Ini Penjelasan Polri

Baca: Kabar Penangkapannya Bikin Gempar, Ini Profil Andi Arief yang Punya Karir Mentereng di Era SBY-JK

1. Isu 7 Kontainer Surat Suara Telah Tercoblos di Tanjung Priok

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," twitnya pada Rabu (2/1/2019) sore. 

Isu itu makin heboh ketika ada rekaman suara seorang pria yang tersebar di grup-grup Whats App (WA). 

Isi rekaman pesan suara tersebut yakni "Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi.

Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Baca: Cari Kado Unik? Vectoart Bisa Jadi Pilihan Tepat

Baca: Pengen Cicipi Makanan Jepang? Cobain Oishi Ramen Pontianak

Namun, cuitan twitter soal surat suara tercoblos itu sudah dihapus oleh Andi Arief

Terkait kabar itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak cepat mengecek kabar tersebut. Dari informasi pihak Bea Cukai maupun TNI AL, KPU memastikan kabar soal tersebut hoax.

Saat itu, KPU meminta polisi mengusut tuntas pelaku penyebaran hoax tersebut. 

Baca: Wali Kota Singkawang Ajak Seluruh Pihak Pertahankan Predikat Kota Tertoleran

Baca: Tokoh Masyarakat Kapuas Hulu Sambut Baik Sekolah Gratis Tingkat SMA

2. Isu Jenderal Kardus dan Isu Mahar Rp 500 Miliar

Sejumlah cuitan dilontarkan Andi Arief pada Rabu (8/8/2018). Hal itu sebagai bentuk protes dan kekesalannya terhadap politik transaksional Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto sebelum memilih Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Presiden RI dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019-2024.

Ia mengaku sengaja tuliskan cuitan itu agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres. 

Dalam cuitannya itu Andi Arief menulis : "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."

Tak cukup sampai di situ, kader Demokrat melanjutkan cuitannya : "Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."

Di twit selanjutnya, ia menuliskan cuitan "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami"

"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami."

Baca: Bocah Yang Memar di Wajah dan Diposting di Medsos Warga Sungai Raya, Ini Identitasnya

Baca: Tema ILC TVOne Selasa (5/3/2019): Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?

"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00 .

Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus.

Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak.

Tanggal 9 Agustus pagi, pertemuan SBY-Prabowo membahas soal bagaimana kembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.

SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral.

Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral.

Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba2 sepakat memilih aetuju Sandi yang juga dari gerindra, ada apa?

Semua sudah terjadi, tapi proses ini pubik harus mengerti," tulis Andi Arief.

Baca: UPDATE Hasil Arema FC Vs Barito Putera di Piala Presiden, Sedang Berlangsung Babak Pertama

Baca: Bupati Citra Minta KPM Manfaatkan Dana PKH Untuk Pendidikan dan Kesehatan

3. Isu Rumahnya Digeruduk Mobil Polisi

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, siang ini mengaku rumahnya digeruduk mobil polisi lewat cuitannya di akun Twitternya, @AndiArief__, Jumat (4/1/2018). "Rumah saya di lampung digeruduk dua mobil Polda mengaku cyber.

Adapun cuitannya sebagai berikut :

"Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber.

"Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan,"

"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan.

"Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di lanpung seperti negara komunis. Mohon hentikan Bapak Presiden," tulisnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved