Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Temuan Mayat di Imam Bonjol, Kebakaran Ruko Nasi Uduk, Hingga Siswi Kesetrum
Anggota kepolisian itulah yang kemudian, melalui lantai 2 Cafe SF yang terletak tepat di sebelah TKP masuk dengan melalui pintu di lantai 2 TKP
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
"Lokasi kebakaran di lantai dua bang. Tadi sempat kita kira dari AC yang korslet namun setelah diperiksa ternyata stut listrik dan kabel yang terbakar," terang Deni.
Baca: Ratna Sarumpaet Tuding Dakwaan Jaksa Tak Sesuai Fakta
Deni yang terjun langsung memadamkan api menerangkan api tidak begitu besar sehingga mudah dikendalikan.
Api sudah berhasil dipadamkan namun petugas Damkar masih berada di sekitar lokasi.
Akibat kebakaran ini sempat membuat kemacetan hebat di sekitar lokasi. BACA SELENGKAPNYA.....
3. 15 Orang Diamankan Dari Kos-kosan, Satpol PP Temukan Alat Hisap Narkoba

Satuan Polisi Pamong Praja (Salpol PP) menggerebek indekos yang ada Jalan Panglima Aim, Komplek Seruni Gang Mandiri.
Sebanyak 15 orang tertangkap dengan rincian 7 pasangan dan seorang penghuni indekos yang kedapatan alat penghisap sabu.
Saat ini mereka diamankan di Kantor Satpol PP Kota Pontianak untuk dilakukan BAP dan akan dibawa ke Pengadilan untuk dilakukan sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
Sementara yang kedapatan ada alat hisap narkoba langsung diserahkan ke Polrestas Pontianak untuk ditindaklanjuti setelah dilakukan penyerahan dari Satpol PP. BACA SELENGKAPNYA.....
4. Warga Ketungau Tengah Serahkan Granat Aktif ke Anggota Koramil 1205-09/Merakai

Salah satu warga Desa Kubu Berangan, Kecamatan Ketungau Tengah secara sukarela menyerahkan satu buah granat nanas yang masih aktif kepada Anggota Koramil 1205-09/Merakai Kopda Wiyata, Rabu (27/2/2019) pagi.
Adapun warga tersebut bernama Suhandi (38) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani.
Menurut pengakuannya bahwa granat tersebut pemberian bapaknya yang bernama Ngawing berumur sekitar 70 Tahun.
Ngawing mendapatkan granat tersebut saat bergabung sebagai relawan dengan Pasukan TNI sewaktu penyergapan Parako di perbatasan sekitar tahun 1964.
"Saya serahkan secara sukarela karena tergerak hati dan bersimpati kepada TNI khususnya Babinsa Desa Kubu Berangan Kopda Wiyata yang bertugas di daerah ini," jelasnya.