Ema: Gerakan Penyadartahuan Masyarakat Sangat Diperlukan untuk Antisipasi Hoaks
Narasi kritikan yang dilontarkan bahkan menggunakan bahasa yang kasar, tuduhan, cacian dan makian di media sosial.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Ema Tegaskan Gerakan Penyadartahuan Masyarakat Sangat Diperlukan Untuk Antisipasi Hoaks
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kalimantan Barat, Dr Syarifah Ema Rahmaniah menegaskan gerakan-gerakan penyadartahuan masyarakat sangat diperlukan guna mengantisipasi hal-hal buruk dan negatif akibat hoaks atau kabar bohong.
Menurut dia, edukasi itu harus terus dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menjadi agen-agen pencerah informasi.
"Perkara mengatasi hoaks ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan kepolisian saja. Tapi juga seluruh perlu peran semua elemen masyarakat," ungkapnya saat diwawancarai usai Focus Group Discussion (FGD) bijak bermedia sosial wujudkan Pemilu damai tahun 2019 tanpa hoax dan ujaran kebencian di Hotel Golden Tulip, Jalan Teuku Umar Nomor 39, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Minggu (24/2/2019) malam.
Baca: Mafindo-Polda Kalbar Kenalkan Hoaks, Edho Sebut Isu Tren Polarisasi Etnis Berkembang Saat Ini
Baca: Exstra Joss Hadir untuk Masyarakat, Semarakkan Momen Imlek Dengan Menggelar Pertandingan Barongsai
Ia menambahkan semua pihak harus ambil peran sesuai kapasitas masing-masing untuk melawan hoaks.
Sejauh ini, ia menilai bahwa sudah ada kesadaran dari sejumlah masyarakat Khususnya anak muda yang membentuk komunitas-komunitas literasi dan anti hoaks. Tentunya, semangat positif ini harus terus terjaga dan dirangkul oleh pemerintah.
"Sehingga, tidak berjuang secara sendiri-sendiri. Harus bersatu padu," pintanya.
Selain gerakan anti hoaks, Ema menimpali semangat anti ujaran kebencian juga harus terus disuarakan. Pasalnya, hoaks-hoaks yang disebar juga berujung pada meningkatnya ujaran kebencian.
"Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah bagian penting dari pilar ataupun aktor yang sangat penting untuk membantu gerakan komunitas-komunitas agar ujaran kebencian ini tidak gampang diterima oleh masyarakat atau bahkan dijadikan pegangan ataupun keyakinan," paparnya.
Ia berharap ke depan Mafindo Kalbar bisa menjadi mitra bersama kepolisian, organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, organisasi masyarakat, organisasi agama dan komunitas-komunitas lainnya untuk membuat gerakan yang bersifat massif dalam menghalau hoaks.
Ditanya terkait kondisi di Kalbar, Ema mengatakan saat ini marak terjadi ujaran kebencian di kehidupan masyarakat jelang Pilpres 2019.
Baca: Anggota Ditresnarkoba dan Brimob Polda Kalbar Kawal Ketat Pemindahan 15 Napi Narkoba
Narasi kritikan yang dilontarkan bahkan menggunakan bahasa yang kasar, tuduhan, cacian dan makian di media sosial.
"Ini menjadi pekerjaan rumah kita dan bagi siapapun saja yang perduli dengan Kalimantan Barat. Kita berharap pasca Pilpres ini, siapapun nanti presiden yang terpilih itu harus mendapat dukungan dari masyarakat," tukasnya.