PC PMII Cabang Kota Pontianak Adakan Dialog Publik Menolak Fanatisme dan Politik Identitas
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pontianak selenggarakan dialog publik.
Citizen Reporter
Komisi informasi dan komunikasi MUI Kalimantan Barat
Ahmad Fauzi
PC PMII Cabang Kota Pontianak Adakan Dialog Publik Menolak Fanatisme dan Politik Identitas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pontianak selenggarakan dialog publik.
Tema yang di angkat "Menolak Fanatisme dan Politik Identitas". Aula Fisip Untan, Rabu (20/2/ 2019).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir sebagai narasumber.
1. Kepala Kesbangpol Kota Pontianak Bapak Rizal yang mewakili Wali Kota.
2. Kapolresta Kota Pontianak Kombes Pol. Muhammad Anwar Nasir
3. Komisioner Bawaslu Kota Pontianak Bapak Ridwan.
4. Ketua KPU Kota Pontianak Deni Nuliadi.
5. Akademisi dan pengamat politik NU Sahabat Baihaqi,.M.Si
Baca: VIDEO: Cuplikan Gol Schalke 04 Vs Manchester City, Comeback 10 Pemain The Citizens di Liga Champion
Baca: Kalbar 24 Jam - Kecelakaan Beruntun, Cap Go Meh Singkawang Hingga Mayat Bunuh Diri di Pontianak
Baca: VIDEO: Cuplikan Gol Atletico Madrid Vs Juventus, Ronaldo Gagal Tambah Pundi Gol di Liga Champion
Baca: 61 Pelanggar Terjaring Operasi Penegakan Ketertiban
Dalam sambutannya, Ketua PC PMII Kota Pontianak Fahrizal Amir merasa senang kegiatan ini bisa di selenggarakan untuk memberikan informasi kepada kaum millenial.
"Saat ini kita di hadapi dengan fanatisme. Kota Pontianak yang rawan konflik, semoga dengan adanya dialog ini bisa menjadi wejangan atau telaah bagi kita". Tuturnya
Dia juga menjelaskan saat ini banyak sekali dekralasi-deklarasi meskipun berjumlah beberapa orang, yang beranggapan golongan-golongan tertentu.
"Sebagai pemuda harus siap untuk menghadapi masa-masa yang seperti ini," Pesannya
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Mu'ammar Kadafi selaku Ketua PKC PMII Kalbar.
Kadafi menegaskan bahwa tragedi 1997, 1999 dan 2000 merupakan salah satu korban Politik Identitas, kita tidak mau sejarah kelam tersebut kembali terjadi di Kalbar, karena akan banyak kerugian yang dialami nya.
Kadafi mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalimantan Barat untuk tidak mudah terprovokasi oleh Kepentingan Politik Fanatisme dan identitas. Kader-kader PMII harus memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat.
Baca: 61 Pelanggar Terjaring Operasi Penegakan Ketertiban
Baca: Foto-foto Ritual Bakar Replika Naga di Pemakaman Yayasan Bhakti Suci
Baca: Foto-foto Penghormatan Terakhir Sebelum Dimulainya Pembakaran Replika Naga
PMII sendiri merupakan bagian dari Nahdatul Ulama yang menyebarkan Islam Ahlussunah Wal Jama'ah, Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang cinta damai, toleran, menyebarkan kebaikan bagi seluruh alam.
Kita tegaskan bahwa dalam urusan menjaga keutuhan NKRI PMII Harga Mati.
Kami juga siap menjadi garda terdepan bersama TNI-Polri dalam menjaga kedamaian, ketertiban serta mensukseskan Pemilu 2019.
Kepala Kesbangpol Kota Pontianak Bapak Rizal Sangat mengapresiasi kegiatan yang di selenggarakan oleh PC. PMII Kota Pontianak.
"Dalam waktu 2 bulan kedapan sebarkan informasi-informasi tentang pesta demokrasi dimanapun". Ungkapnya.
Dia juga menjelaskan pemuda hari ini harus siap menjelaskan penolakan fanatisme dan politik identitas menjadi rujukan untuk arah kedapannya.
Rizal yang mewakili kepemerintahan Kota Pontianak berpesan kepada peserta yang hadir untuk menertibkan pilkada serentak 2019. Kalimantan Barat Pontianak khususnya.
Selanjutnya Kepala Kesbangpol tersebut membuka secara resmi acara dialog publik Menolak Fanatisme dan Politik Identitas.
Di akhir dialog PC. PMII Kota Pontianak melakukan deklarasi damai.
Baca: Foto-foto Penampilan Tarian Kolosal Pada Malam Penutupan Perayaan Cap Go Meh 2019 di Singkawang
Baca: Foto-foto Penyanyi Tionghoa Saat Penutupan Perayaan Cap Go Meh 2019 di Stadion Kridasana Singkawang
Baca: Pemkot Terima Bantuan 10 Bus Trans, Ini Kata Pengamat Transportasi Akedimisi Untan
Deklarasi Menolak Fanatisme dan Politik Identitas pada Pemilu 2019
Menyikapi perkembangan situasi menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden RI tahun 2019, kami mahasiswa Kota Pontianak Kalimantan Barat menyatakan :
1. Mendukung penyelenggaraan Pemilu yang damai, jujur, adil dan demokratis.
2. Mewujudkan Pemilu yang bebas dari hoax, ujaran kebencian dan terbebas dari praktek money politic.
3. Menolak penggunaan isu politik identitas yang dapat mengancam dan memecah belah persatuan bangsa.
4. Menolak Fanatisme buta yang mengesampingkan data faktual pembangunan nasional.
5. Siap merawat keharmonisan hubungan antar warga negara, toleran, dan saling menghormati setiap perbedaan.