Cap Go Meh

Dewi Sempat Hilang Ingatan 3 Tahun Sebelum Jadi Tatung

Saya si dari Kecil dapat anugrahnya, di usia 9 tahun, pas 11 tahun ilang sendiri, dan di usia 30 tahun mendapat kedudukannya

Penulis: Ferryanto | Editor: Tri Pandito Wibowo
Dewi Sempat Hilang Ingatan 3 Tahun Sebelum Jadi Tatung - dewi-53-bersama-cucu-dan-putrinya-saat-di-temui-tribun-di-rumahnya.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Dewi (53) bersama cucu dan putrinya saat di temui Tribun di rumahnya.
Dewi Sempat Hilang Ingatan 3 Tahun Sebelum Jadi Tatung - dewi-saat-parade-tatung-di-jalan-diponegoro-singkawang.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Dewi saat Parade Tatung di jalan Diponegoro Singkawang

Dewi Sempat Hilang Ingatan 3 Tahun Sebelum Jadi Tatung

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG- Pelaksanaan Perayaan Puncak Cap Go Meh di kota Singkawang berlangsung semarak, Parade ratusan Tatung pun berhasil membius warga masyarakat Kalimantan Barat dan luar Kalimantan Barat yang sengaja hadir untuk menyaksikan aksi para Tatung ini. Selasa (19/2/2019).

Bila berbicara mengenai Tatung sendiri, selaku ada cerita menarik dibalik Tatung.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, Tatung merupakan orang terpilih, yang dipilih oleh dewa, dan tidak setiap orang mendapat anugrah itu.

Baca: Ini Rute Pawai Lampion Puncak Perayaan Cap Go Meh di Ketapang Malam Ini

Baca: Kunjungi Kabupaten Mempawah, Menkumham Dukung Pembangunan Infrastruktur

Dalam mendapatkan anugrah pun, para Tatung di usia yang berbeda - beda, ada yang sejak kecil, ada yang remaja, bahkan ada pula yang mendapatkan anugrah Tatung kala berusia puluhan tahun.

Saat menyusuri pemukiman warga Singkawang, Tribun mendapati seorang Tatung Wanita bernama Eng Jamngim yang biasa disapa Dewi yang sudah berusia 53 tahun, yang mengatakan bahwa dirinya mendapatkan anugrah di roh Dewi kedalam tubuhnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan warga Jakarta, namun memiliki Keluarga di Kota Singkawang, dan setiap Imlek dan Cap Go Meh iapun pulang kembali ke Singkawang untuk mengikuti Cap Go Meh.

Baca: Foto-foto Pembukaan Pawai Naga dan Barongsai Ditandai Pelepasan Burung Merpati Oleh Seluruh Tamu VIP

Baca: VIDEO: Tarian Tidayu Jadi Pembuka Acara Puncak Cap Go Meh 2019

Dewi mengatakan bahwa dirinya mendapatkan anugrah menjadi Tatung pertama kala usianya 9 tahun.

Namun, saya itu dirinya masih belum menyadari bahwa itu merupakan anugrah, kala itu ia mengaku bahwa dirinya sempat sakit, kemudian ia berusaha menolak hal itu dengan mendatangi ahli spiritual untuk menghilangkan anugrah itu.

"Saya si dari Kecil dapat anugrahnya, di usia 9 tahun, pas 11 tahun ilang sendiri, dan di usia 30 tahun mendapat kedudukannya, pas waktu kecil itu kan kita gak tau sakit apa ya, jadi di bawa berobat, di bersihin lah gitu, dan di usia 30 itu balik lagi,"ungkapnya.

Saat di usia 30 itu, ia menceritakan, ketika dirinya sedang berjualan, ada seseorang yang melakukan pelecehan dengan memukul bagian bokongnya, seketika itu ia langsung tak sadar dan mengamburkan dan mengacak - acak semua barang dagangan yang ada didepannya.

Semenjak itu, ia mengatakan selama 3 tahun hingga usianya 33 tahun, dirinya tidak mengenali siapa dirinya dan tidak mengamalkan suami dan anak - anaknya.

"Saya tiga tahun gila, gilanya gak sadar, anak gak tau, suami gak tau, kayak lupa ingatan, tapi kita bersihin rumah, dan taunya kita makan nasi doank, sama buah,"tuturnya menceritakan kepada Tribun.

"Orang banyak bilang saya stres karena ini itu, suatu saat saya pernah juga ketemuin sama maha guru dari Thailand, gurunya bilang, wah anak ini kerasukan Dewi, gak bisa di buka orang lain, harus sendiri yang puasa,"imbuhnya.

"Dan gara-gara pas saya jual kwe Tiau ada orang mukul pantat saya, habis itu saya ngamuk Ndak sadar, lalu 3 tahun itu lupa ingatan gila itu,"Timpalnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya kembali normal dengan sendiri nya di usianya yang ke 33 tahun.

"Sendiri sembuhnya, didatanginya Ilham, saya di kasi petunjuk,"tuturnya menceritakan.

Dewi, mengungkapkan bahwa dirinya heran bagaimana bisa ia mendapatkann anugrah menjadi Tatung, sementara garis keturunan keluarganya yakni Ayah, ibu, kakek dan neneknya tak ada yang menjadi Tatung.

Namun, saat ini, ia mengatakan bahwa seorang anak perempuan nya dan cucu perempuan juga telah mendapatkan anugrah tersebut.

Iapun sangat bersyukur dengan anugerah yang didapatnya, karena dengan anugrah tersebut ia bisa banyak membantu dan menolong orang.

Untuk persiapan puncak Cap Go Meh sendiri, Dewi mengatakan bahwa ia menjalani puasa murni sejak hari pertama Imlek hingga cap Go Meh selesai.

"Saya puasa murni, cuman makan nasi putih sama air putih aja, dari hari pertama Imlek sampai selesai,"pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved