Viral Sosial Media

Deretan Fakta #uninstallbukalapak Viral di Twitter! Dari Cuitan CEO BukaLapak hingga Pesan Gus Nadir

Gerakan ramai-ramai uninstall Bukalapak ini bermula dari cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter-nya.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
IST/Twitter @Achmad Zaky
Deretan Fakta #uninstallbukalapak Viral di Twitter! Dari Cuitan CEO BukaLapak hingga Pesan Gus Nadir 

Deretan Fakta #uninstallbukalapak Viral di Twitter! Dari Cuitan CEO BukaLapak hingga Pesan Gus Nadir

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Deretan Fakta Tagar #uninstallbukalapak yang sedang Viral di media sosial Twitter.

Hal ini bermula dari cuitan sang CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang menuliskan kalimat 'presiden baru'.

Setelah cuitan tersebut viral, sang pemilik akun sekaligus CEO Bukalapak ini pun menghapus postingannya.

Ia juga memberikan klarifikasi atas postingan kalimat 'presiden baru' yang sempat ditulisnya serta menyampaikan permohonan maaf.

Postingan pun mendapat beragam respon dari netizen yang kemudian menjadi asal usul viralnya tagar #uninstallbukalapak di media sosial.

Dikutip dari TribunJogja dan TribunJakarta, Tribunpontianak.co.id mencoba merangkum deretan fakta Tagar #uninstallbukalapak yang sedang Viral di media sosial Twitter :

1. Asal Usul

Dikutip dari Tribunnews.com, Tanda pagar (tagar) #uninstallbukalapak menjadi viral di jagat maya, khususnya twitter.

Bahkan, banyak netizen khususnya warga twitter menggaungkan gerakan boikot dan ajakan untuk tidak berbelanja di situs belanja online Bukalapak.

Hal itu tak lepas dari cuitan sang CEO Bukalapak, Achmad Zaky, yang di salah satu kalimatnya bertuliskan 'presiden baru'. 

Sontak saja, hal itu memancing reaksi warga twitter untuk langsung mengomentari cuitan Achmad Zacky, hingga akhirnya muncul tagar #uninstallbukalapak.

Kicauan Ini yang Bikin Ahmad Zaki Diserbu Netizen
Kicauan Ini yang Bikin Ahmad Zaki Diserbu Netizen (Kolase Twitter | Kompas.com)

Tagar #uninstallbukalapak menjadi trending di Twitter sejak Kamis malam (14/2/2019).

Netizen beramai-ramai mengunggah screenshot dan video uninstall aplikasi e-commerce Bukalapak dari smartphone mereka.

Gerakan ramai-ramai uninstall Bukalapak ini bermula dari cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter-nya.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD)
1. US 511B
2. China 451B
3. Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24. Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B.
Mudah2an presiden baru bisa naikin," 

Begitu tulis Achmad Zaky dalam sebuah cuitan yang kini telah dihapusnya.

2. Hapus Postingan

Ditelusuri Tribunpontianak.co.id diakun Twitter @achmadzaky, terlihat sudah tidak ada postingan dengan kalimat tersebut.

Ilustrasi booth Bukalapak
Ilustrasi booth Bukalapak (IST/Twitter Bukalapak)

Cuitan tersebut dinilai membuat banyak netizen kecewa hingga memutuskan untuk menghapus aplikasi Bukalapak.

3. Klarifikasi

Achmad Zaky pun memberikan penjelasan mengenai cuitan kontroversial-nya itu.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulisnya.

"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain."

"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju."

4. Minta Maaf

Pria 32 tahun asal Sragen ini pun kemudian meminta maaf pada para pendukung Presiden Jokowi atas cuitannya itu.

"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya (emoji) jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya."

Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter. R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," tutupnya.

5. Kesalahan Data

Usut punya usut, data 2016 yang diklaim Achmad Zaky rupanya data 2013.

Bambang Arianto, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dalam cuitannya meluruskan data yang Achmad Zaky kutip.

Ia pun meluruskan kesalahan data Achmad Zaky lewat akun Twitternya @amsBulaksumur.

"Bantu Retweet ya manteman. Data ini ingin menjelaskan kepada publik kenapa terlahir tagar #UnistallBukaLapak yg begitu cetar. Ternyata masih banyak orang yg kemakan hoaks & tidak mengunakan akal sehat buat melakukan kritik. Stop nyebar hoaks dari sekarang ! #UnistallBukaLapak," cuit Bambang Arianto dalam cuitannya, Jumat (15/2/2019).

6. Tanggapan Enterprener
Enterprener Hariadhi turut membuat cuitan soal data keliru yang Achmad Zaky angkat.

Hariadhi turut menyindir CEO Bukalapak tersebut dan memintanya banyak bersyukur.

Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter @hariadhi.

"PLS RT: Moral of the story: Kalau udah dibantu dan diangkat presiden itu, coba banyak-banyak bersyukur..." cuit dia.

7. Pesan Gus Nadir

Ketika Achmad Zaky dikecam dan #uninstallbukalapak menggelinding bak bola salju, ajakan untuk memboikot semakin meramaikan jagat Twitter.

Gus Nadir ikut mengomentari soal fenomena ini. 

Ia mengaku tak akan pernah ikut memboikot usaha orang lain.

Menurut dia, jika seseorang tidak suka dengan seuatu barang maka tidak perlu dibeli. 

Dosen hukum di salah satu perguruan tinggi di Australia ini mengaku enggan bermain-main dengan rezeki orang lain.

Dikatakan Gus Nadir, rezeki adalah urusan Tuhan, Sang Maha Pemberi.

"Aku gak pernah mau memboikot usaha orang lain. Kalau aku gak suka, ya aku gak beli. Itu aja. Tapi ngajak orang lain memboikot, aku gak mau.

Aku gak mau bermain-main dg rejeki orang lain. Aku khawatir Sang Maha Pemberi Rejeki jadi murka.

Aku mau yg wajar dan waras saja," ungkap Gus Nadir.

Cuitan Gus Nadir menuai banyak tanggapan.

Ada yang setuju, ada pula yang berseberangan. 

Netizen Alfina di akun @yuniwahyono membalikkan cuitan Gus Nadir.

"Saya rasa gerakan boikot itu jg cara Sang Maha Pemberi rezeki mengingatkan agar lbh hati2 jika diberi keberlimpahan rejeki. Krn rejeki jg amanat gus ...," cuit Alfina.

Netizen JakaTingkir81 mengaku tak memboikot.

"Saya Juga Gus, ga boikot cuma uninstall Aja soale Masih bisa ke tokopedia..lha bukalapak ga Punya produk karena Bukan manufactur, hak customer Juga buat beli ma toko yg lain Gus..," cuit Jakatingkir81 di akun @Jakatingkir811.

Tapi ada yang sepenuhnya setuju dengan cuitan Gus Nadir. 

"I’m with you, Prof," cuit Rexy Ambarwati‏ di akun @AmbarwatiRexy.  

"Kyai panutan :) Sehat selalu gus," cuit Nikko Ilham di akun @nikkoilham. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved