DPRD Sambas Berduka
Detik-Detik Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Anggota DPRD Sambas
Laka Lantas antara mobil toyota inova KB 1281 PB dengan mobil tangki KB 9559 FH, di Jalan Raya Wajok Hulu km 8.600, Kecamatan Siantan.
Penulis: Ramadhan | Editor: Rizky Zulham
Detik-Detik Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Anggota DPRD Sambas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Laka Lantas antara mobil toyota inova KB 1281 PB dengan mobil tangki KB 9559 FH, di Jalan Raya Wajok Hulu km 8.600, Kecamatan Siantan, Kamis (14/2/2019) sekira pukul 16.00 wib.
Kapolsek Siantan, AKP Rio Sigal Hasibuan mengatakan kronologi kejadian saat Mobil inova KB 1281 PB datang dari arah Pontianak - Sui Pinyuh setibanya dijalan raya wajok hulu km 8,600, mobil inova hendak mendahului kendaraan yang tidak diketahui identitasnya.
"Sehingga mobil inova KB 1281 PB melebar ke kanan jalan, kemudian dari arah Sui Pinyuh - Pontianak datang mobil tangki KB 9559 FH. Karena jarak terlalu dekat dan tidak dapat di hindari maka terjadilah laka lantas tersebut," ujar Kapolsek saat dihubungi Tribun.
Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Anggota DPRD Sambas Meninggal Akibat Celaka Maut
Baca: KRONOLOGI Lengkap Kecelakaan Maut Anggota DPRD Sambas dan Nama-nama Korban
Kapolsek menjelaskan bahwa diketahui mobil inova KB 1281 PB ditumpangi oleh 4 orang warga sambas, yang masing-masing bernama H. Mulyadi H. Jantan (55), H. Suhaili (61), Marhaji (55), Basyam (59), Sedangkan mobil tangki KB 9559 FH dikendarai oleh Dedy Fermansyah (46) warga sekadau.
"Korban H. Mulyadi H. Jantan (55) mengalami luka lecet di dahi kanan dan lengan kanan. H. Suhaili (61) mengalami luka robek dikpala,dahi kanan atas mata, luka lecet pipi kanan. Marhaji (55) mengalami nyeri bahu kanan dan tungkai bawah kanan. Basyam (59) luka lecet dikepala,luka lecet diwajah. Sedangkan supir tanki tidak mengalami luka sedikitpun," papar Kapolsek.
Kapolsek menegaskan seluruh korban dibawa ke Puskesmas Siantan Hilir, dan kemudian di rujuk RS. Soedarso.
Berdasarkan informasi bahwa Korban H. Mulyadi H. Jantan (55) yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Sambas, meninggal dunia setelah dirujuk di RS Soedarso Pontianak.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD Kabupaten Sambas dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H Mulyadi H Jantan, meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya, Wajok, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (14/2/2019) petang WIB.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Misni Safari, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, Anggota DPRD Kabupaten Sambas H Mulyadi H Jantan baru saja melaksanakan perjalanan dinas dari Jakarta.
"Ia benar, tadi almarhum kecelakaan di Jalan Wajok, Kabupaten Mempawah saat dalam perjalanan pulang ke Sambas," kata Misni melalui sambungan telepon, Kamis (14/2/2019).
"Tadi beliau yang membawa mobil lansung, di dalamnya ada empat orang anak buah (staf) almarhum. Dan juga Anggota DPRD Sambas lainnya yaitu H Suhaili yang juga anggota Fraksi PAN," katanya.
Misni yang saat ini masih berada di Puskesmas Siantan mengatakan, nantinya almarhum akan lansung dibawa ke Sambas menggunakan ambulans.
"Saat ini masih berada di rumah sakit menunggu ambulans. Setelah itu akan lansung ke Tebas (Sambas-Red)," ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun Tribunpontianak.co.id, mobil minibus jenis Inova yang dikendarai H Mulyadi H Jantan menabrak mobil tangki di daerah Wajok.
Sehingga mengakibatkan mobil ringsek, dan H Mulyadi dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Sementara itu, untuk kondisi lima penumpang lainnya saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak untuk mendapatkan perawatan medis.
3 Anggota Polda Kalbar Jadi Korban Dua Kasus Berbeda
Tiga anggota kepolisian Polda Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban dalam dua peristiwa berbeda sejak awal pekan ini hingga, Kamis (14/2/2019).
Kejadian pertama terjadi, Senin (12/2/2019) lalu, ketika anggota Polsek Pontianak Timur menjadi korban pengeroyokan oleh juru parkir di sebuah cafe kawasan Jalan Tanjung Raya 2 Pontianak.
Uniknya, satu tersangka adalah perempuan.
Kemudian, Kamis (14/2/2019) dini hari WIB, dua anggota kepolisiam Polres Kapuas Hulu, Kalbar menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan.
Kedua korban mengalami luka-luka dan syok.
Berikut kronologi dan penanganan dua kasus tersebut:
Ulah Juru Parkir Perempuan
Polsek Pontianak Timur berhasil mengamankan seorang wanita berinisial JT (30) atas dugaan tindak pidana pengeroyokan.
JT yang kesehariannya sebagai juru parkir bersama empat temannya menganiaya seseorang berinisial FM (20).
Belakangan, diketahui FM merupakan anggota kepolisian Polda Kalbar.
Kejadian tersebut terjadi, Senin (12/2/2019) lalu.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar mengatakan, kejadian ini bermula ketika korban sedang bersantai bersama temannya di sebuah cafe kawasan Jalan Tanjung Raya 2, Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalbar.
Saat itu tepat di depan cafe tersebut terjadi kecelakaan lalu lintas.
Melihat peristiwa tersebut, teman FM hendak menolong orang yang menjadi korban.
Namun, antara teman FM dan juru parkir di lokasi terjadi cekcok.
"Teman FM yang saat itu bertengkar dengan para terlapor dan kawan-kawannya selaku juru parkir di cafe akan membantu orang yang mengalami laka lantas tersebut," ungkapnya.
Lalu, pada saat FM mendekat dan mengaku sebagai anggota kepolisian dan ingin melerai.
Terlapor dan teman-temannya malah tidak menghiraukannya dan tidak terima.
Lantas terlapor bersama teman-temannya memukul korban dan sempat menarik baju FM sebanyak 2 (dua) kali.
Tidak lama berselang, anggota kepolisian dari Polsek Pontianak Timur datang.
Melihat kedatangan petugas lain terlapor bersama dengan teman-temannya pun kabur.
Akibat kejadian tersebut pelapor mengalami luka memar pada bagian wajahnya.
FM pun lantas malaporkan hal ini ke Polsek Timur.
Polsek Timur pun lantas bergerak cepat dan mencari para terlapor dan setelah mendapat informasi dari masyarakat lokasi terlapor petugas pun dengan cepat meluncur ke lokasi.
"Mendapat informasi dari masyarakat bahwa terlapor sedang berada di rumahnya dan saat itu anggota kepolisian berhasil menangkap dan mengamankan terlapor saat sedang berada diruang TV di rumahnya. Aparat membawa terlapor ke Mapolsek Pontianak TImur untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ungkapnya.
Pihak Polsek Timur pun telah memasukkan tiga teman dari JT yang berinisial EO, WD, dan EL sebagai daftar pencarian orang dari dugaan kasus penganiayaan ini.
Hasil pemeriksaan sementara, Kapolsek mengatakan, tersangka JT mengaku bersama sejumlah temannya berinisial EO, WD, EL memang telah melakukan pengeroyokan tersebut.
Namun, untuk motif pengeroyokan pihaknya masih melakukan pendalaman.
Kapolsek mengungkapkan, saat kejadian anggota kepolisian yang menjadi korban masih mengenakan pakaian dinas setengah badan dan dirinya pun heran mengapa para tersangka sampai berani melakukan pengeroyokan ke FM.
Kompol Suhar menilai para tersangka disinyalir dalam pengaruh alkohol saat melakukan pengeroyokan itu.
"Anggota itu ramai-ramai di situ, anak-anak ini sepertinya mabuk. Namun sampai saat ini tidak mengaku mabuk, tapi kalau tidak mabuk gak mungkin mereka gitu. Dia sudah mengakui melakukan penganiayaan," kata Kapolsek.
Kapolsek mengungkapkan, selain mengaku melakukan pemukulan, JT juga mengaku turut menarik baju dan menginjak baju korban saat korban sudah terjatuh.
Pihak Polsek Timur pun masih terus melakukan pencarian terhadap tersangka lain dalam kasus ini.
Anggota Polres Kapuas Hulu Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Dua anggota kepolisian jajaran Polres Kapuas Hulu, Kalbar, menjadi korban kecelakaan lalu lintas antara mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) dan truk tangki, di Jalan Trans Kalimantan, Desa Korek Kecamtan Sui Ambawang, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 04.10 WIB.
Diketahui dua mobil yang terlibat kecelakaan yakni Suzuki Ertiga KB 1789 FE milik Iptu Alindaya yakni KBO Satbinmas Polres Kapuas Hulu.
Mobil ini disetir Ipda Abdul Azis Harahap dan bertabrakan dengan Truk Tangki BBM bernopol B 9036 WFA yang disetir Susianto (45), warga Kampung Jagu, Desa Anjungan Melancar, Kabupaten Mempawah.
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi berlawanan arah tersebut di Jalan Trans kalimantan KM19 di Desa Korek Kec Sui Ambawang yang saat itu mobil Suzuki Ertiga yang dikendarai Ipda Harahap membawa Iptu Alindaya beserta istrinya.
Sementara truk tangki bernomor polisi B 9036 WFA yang dikendarai Susianto bermuatan BBM jenis premium/bensin.
Para korban kecelakaan sempat dibawa ke RS Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak untuk mendapatkan pertolongan medis.
Iptu Alindaya sempat mengalami truma, sakit pada bagian dada, punggung belakang serta leher.
Sementara Istrinya dan Ipda Abdul Azis Harahap tidak mengalami luka serius.
Selain itu truk tangki BBM juga sudah diamankan di Polres Ambawang dan mobil Ertiga yang masih tertahan di Kampung Jawa Tengah, Ambawang.
Kondisi mobil rusak parah di bagian depan.
Kapolsek Sui Ambawang, AKP Joko Sutriyatno membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Trans Kalimantan KM 19 Desa Korek, Sui Ambawang.
"Saat ini sudah ditangani Satlantas Polresta Pontianak, kita (Polsek Sui Ambawang) hanya menangani penanganan awalnya," kata Kapolsek. (*)