TRIBUN WIKI

Mau Lihat Naga Buka Mata di Singkawang? Kunjungi Vihara Ini

Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang berada di Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Vihara Tri Dharma Bumi Raya Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, pusat Kota Singkawang, Senin (4/2/2019). Sebagian warga Tionghoa juga melakukan ibadah sembahyang di sini dalam menyambut tahun baru Imlek 2570. 

Menurut pendiri Yayasan vihara Tri Dharma Bumi Raya, yang membedakan vihara ini dengan yang lain adalah keberadaan Ru Yi atau simbol kekuasaan dan keberuntungan di tangan kanan patung Tua Peh Kong. Sementara di vihara lain, patung Tua Peh Kong membawa tongkat dengan botol arak.

Setiap Imlek dan Cap Go Meh tiba, vihara  ini ramai didatangi ribuan umat Tri Darma. Mereka tidak hanya datang dari Kota Singkawang, tapi juga dari kota lain di Kalbar dan kota-kota besar Indonesia bahkan dari luar negeri.

Sebelum berkeliling kota menjalankan ritual membersihkan kota dari roh jahat, semua tatung atau loya (dukun Tionghoa) dari dalam dan luar Kota Singkawang wajib meminta restu Dewa Bumi Raya di vihara ini.

“Ritual tersebut untuk menghindarkan diri dari bahaya, yang kemudian disebut pantang harimau putih oleh warga Tionghoa. Sore hari sebelum Cap Go Meh, para suhu akan datang ke Vihara Tri Dharma Bumi Raya untuk meminta izin,” tutur Alung.

Pengunjung yang ingin bersembahyang biasanya mendaftarkan diri ke petugas dengan menyebutkan nama dan keinginan mereka. Kemudian, petugas akan mengarahkan ke satu tempat untuk bersembahyang. Petugas inilah yang kemudian ‘berdialog’ dengan Dewa.

Sambil membakar dupa, pengunjung pun melakukan sembahyang kepada dewa-dewa, memohon keselamatan dan perlindungan dari roh-roh jahat.

Setelah selesai beribadah, pengunjung kemudian keluar ke sisi kanan kuil dengan membawa kertas kuning dan memasukkan ke dalam ruang pembakaran.

Ruang pembakaran tersebut berbentuk seperti kuil bertingkat yang menjulang tinggi ke atas.

Di sisi kanan kuil ada taman kecil dengan lukisan kehidupan masyarakat Tionghoa yang menggambarkan keamanan, kedamaian dan kesejahteraan.

Pada pagar vihara, terdapat simbol-simbol yang dipercaya membawa kebaikan bagi warga Tionghoa seperti, gambar bunga teratai yang dianggap simbol kesempurnaan, karena bunga ini mampu hidup di tiga alam yang berbeda.

Ada juga gambar hewan seperti naga. Sedangkan gambar koin yang dikelilingi kelelawar menggambarkan simbol-simbol kemakmuran. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved