BPBD Kubu Raya Akan Terus Tingkatkan Upaya Pencegahan Karhutla

Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah yang cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / MADROSID
Kepala BPBD Kubu Raya, Mochtar 

BPBD Kubu Raya Terus Tingkatkan Upaya Pencegahan Karhutla

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah yang cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ketika musim kemarau tiba.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio memperkirakan pada Februari curah hujan akan kembali berkurang.

"Lahan gambut ini rentan sekali terbakar kalau sudah masuk musim kemarau, makanya saat kami tahu informasi curah hujan akan kembali minim pada Februari ini, maka kami mulai meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan," ujar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, Mokhtar.

Baca: Masyarakat Kapuas Hulu Berharap Ada Kembali Operasi Katarak Gratis

Baca: Ini Penjelasan AJB Bumiputera 1912 Cabang Pontianak Kota Baru Terkait Keterlambatan Klaim Premi

Baca: Sejumlah Fasilitas di Taman Ayani Tampak Rusak

Bahkan di bulan Januari lalu menurutnya sempat muncul kebakaran lahan, dimana saat beberapa hari saja tidak terjadi hujan pada sekitar 28 hingga 29 Januari lalu membuat beberapa titik di Kubu Raya sempat mengalami kebakaran lahan. Beberapa titik yang sempat terjadi kebakaran lahan tersebut diantaranya menurut dia dua titim di Sungai Raya, dua titik di Rasau Jaya dan dua titik di Sungai Kakap tepatnya di sekitaran Desa Punggur.

"Untunglah sejak 30 Januari hingga saat ini masih ada hujan, jadi semua titik api yang sempat ada sudah padam," ungkapnya.

Mengantsipasi kembali terjadinya kebakaran lahan, pihaknya pun berupaya memaksimalkan upaya pencegahan hingga penanggulangan di lapangan. Menurutnya untuk daerah yang dekat dengan sumber air memang akan lebih mudah untuk dipadamkan namun juga ada beberapa titik seperti di Rasau Jaya umum dan di punggur yang cukup sulit dilakukan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lantaran jauh dari sumber air dan akses untuk masuk ke lokasi cukup sulit.

"Adapun upaya yang dilakukan seperti membuat SK siaga karhutla, selain itu BPBD Kubu Raya juga melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait seperti Manggala Agni Daops Pontianak, dan BKSDA, upt dinas kehutanan provinsi di Kubu Raya. Tujuan rapat koordinasi tersebut yakni melakukan sejumlah langkah dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya pada tahun 2019," katanya.

Program yang utama menurut dia melakukan patroli dan sosialisasi ke masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan. Mokhtar menilai secara umum hampir semua kecamatan di Kubu Raya memiliki lahan gambut, sehingga saat masuk musim kemarau dan terjadi kekeringan maka mudah memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Walaupun hingga sekarang masih ada curah hujan, saya tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan termasuk lahan disekitar tempat tinggal masing-masing agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved