Citizen Reporter

STIK Muhammadiyah Pontianak Gelar Wisuda Program Pelatihan Certified Wound Care Nurse

Aplikasikanlah ilmunya secara rutin, agar semakin terasah, dan masih dalam perawatan luka,

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Foto bersama usai Wisuda Program pelatihan Certified Wound Care Nurse Angkatan Ke-16  STIK Muhammadiyah Pontianak, di ruang Amphi Teater lantai 6 Gedung KH. Ahmad Dahlan STIK Muhammadiyah Pontianak, Jumat (1/2/2019). 

Citizen Reporter
Kepala Pusat Humas, Promosi dan PMB STIK Muhammadiyah Pontianak, Ns. Usman, M.Kep

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - STIK Muhammadiyah Pontianak menggelar Wisuda dan penutupan Program pelatihan Certified Wound Care Nurse angkatan ke 16.

Tingginya angka kejadian Luka di Indonesia yang terus meningkat, mendorong institusi Kesehatan khususnya keperawatan untuk terus berupaya dan berinovasi.

Dalam menambah lulusan perawat luka guna dalam penanganan kasus luka yang terus meningkat.

STIK Muhammadiyah Pontianak merupakan satu-satunya institusi keperawatan  di Indonesia yang memiliki keunggukan Luka.

Oleh sebab itu, tahun 2019 ini  STIK Muhammadiyah Pontianak mewisuda 8 perawat luka yang diselenggarakan di ruang Amphi Teater lantai 6 Gedung KH. Ahmad Dahlan STIK Muhammadiyah Pontianak, Jumat (1/2/2019).

Hadir dalam kesempatan ini adalah Ketua Program Studi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Presiden Indonesian Wound, Ostomy and Continance (InWOCNA), Badan Pembina Harian STIK Muhammadiyah Pontianak, serta seluruh dosen civitas STIK Muhammadiyah Pontianak.

Kegiatan tersebut di mulai dari pembacaan ayat suci Alqur'an ,lagu lagu dan dilanjutkan dengan pelantikan wisudawan dan wisudawati.

Baca: Terungkap, Gadis Bawah Umur di Sekadau Dicabuli Lima Pria, Empat Berhasil Diringkus

Dalam sambutannya, Ketua STIK Muhammadiyah Pontianak, Haryanto, S.Kep mengatakan bahwa setelah diwisuda, wisudawan diharapkan mampu mengaplikasikan ilmunya agar tidak lupa.

"Setelah diwisuda, diharapkan mampu mengaplikasikan ilmunya agar tidak lupa," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, KA Prodi Keperawatan UMY, Fitri Ariofati yang mengungkapkan bahwa, wisudawan-wisudawati agara dapat mengaplikasikan ilmunya secara rutin.

"Aplikasikanlah ilmunya secara rutin, agar semakin terasah, dan masih dalam perawatan luka," tuturnya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan baik oleh peserta, sati diantaranya Novit Haris Setiawan yang mengatakan terdapat 4 kesan dalam pelatihan ini yaitu, mengerti, bisa, berani, dan aplikatif.

"Pelatihan seperti ini tidak dilakukan hanya 1 kali saja namun bisa dilakukan 2 atau 3 kali," tegasnya.

Ditempat yang sama President InWOCNA yang diwakili oleh ketua InWOCNA Povinsi Kalbar,  Alam Mastar Harahap mengatakan bangga dan bahagia atas terselenggaranya kegiatan ini.

Beliau juga berpesan ilmu yang diperoleh harus di aplikasikan dan harus sesuai prosedur dalam melakukan perawatan luka.

Baca: Persib Bandung Vs Persiwa Wamena Resmi Ditunda, Borgo Pane Protes: Persib Gagal Gelar Pertandingan

"Mengingat kasus kasus luka sangat tinggi, sehingga tugas kita lah perawat luka untuk menangani permasalahan ini dengan berkarya dan berbuat nyata dilapangan," imbuhnya.

Selain itu, Ketua BPH STIK Muhammadiyah Pontianak Bp. DR Ikhsanudin menyampaikan pesan kepada wisudawan dan wisudawati, bahwa dalam melakukan perawatan luka juga merupakan dakwah kepada masyarakat dan tentunya bernilai ibadah.

Ia juga berharap hubungan kerjasama antara STIK Muhammadiyah Pontianak dan UMY bisa tetap berjalan dan terlaksana. "Kerjasama STIK dan UMY juga kedepannya bisa lebih ditingkatkan lagi," tutupnya.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan pada tiga peserta terbaik.

Dimana Herman terpilih sebagai terbaik pertama, Novit Haris Setian sebagai terbaik kedua, dan Gito sebagai terbaik ketiga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved