2 Kejahatan Pakai Cangkul! Bos Keripik di Mempawah Tewas, Siswi SD di Sambas Mukanya Lebam
Pihaknya pun mengupayakan pengacara bagi tersangka, dikarenakan masih anak bawah umur dan dari keluarga sederhana.
"Selesai korban langsung mandi dan tidur, padahal, tersangka besoknya mau pulang ke Pontianak. Malam itu kata dia, ditunggunyalah si korban, mau bangunkan takut. Mau ditinggalkan, duitnya belum dikasih," katanya.
Karena kesal dan emosi, tersangka megambil cangkul yang kebetulan ada di lokasi, lalu masuk ke kamar korban dan menghamtamkan bagian bonggol (bagian belakang mata cangkul, red) cangkul ke bagian wajah korban hingga korban meninggal dunia.
"Sekitar jam 1 itu muncullah niatan menghabisi korban. Tapi tersangka saat itu juga bimbang, dia berkali-kali keluar-masuk rumah, jadi bimbang dia, dan sekitar pukul 1 lewat itu dia nekat menghabisi korban," kata Alik.
Setelah menghabisi korban itu, tersangka pun lantas mengambil sejumlah barang milik korban dan kabur diri ke Pontianak.
Siswi SD Dipukul Pakai Gagang Cangkul
Kapolsek Sambas Kompol Sunarno bergerak cepat menanggapi kasus kekerasan terhadap anak yang viral di media sosial Facebook.
Kasus tersebut terjadi di Dusun Tempukung, Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi.
Menurut kabar itu, telah terjadi pemukulan terhadap anak di bawah umur dengan menggunakan gagang cangkul oleh ibu kandungnya.
Kompol Sunarno yang turun langsung mengecek kasus ini, menyatakan kalau kekerasan itu memang benar terjadi.
Korban berinsial NN (11) merupakan pelajar kelas III SD di Dusun Tempukung, Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi. Sementara ibunya berinsial R (42).
"Setelah kita cek di TKP memang benar adanya, kejadiannya kurang lebih satu minggu yang lalu. Pada saat kita datang ke TKP, kita bisa ambil keterangan dari orangtua dan NN (korban) yang saat ini masih berstatus sebagai pelajar," kata Sunarno, Selasa (29/1/2019).
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan, meminta keterangan dan mencari saksi-saksi.
"Perkembangan anak kalau secara kasat mata ada ketakutan dari dia. Karena memang (ibunya) sering main tangan kalau anak salah," ungkapnya.
Saat berada di Kantor Desa Tempatan, NN mengatakan kalau peristiwa kekerasan itu terjadi sekitar 18 Januari 2019 lalu. Saat itu ia dituduh mencuri uang ibunya sebesar Rp 200 ribu.
Namun menurut NN, bukan dia pelaku pencurian itu. "Penyebabnya saye dibilang mencuri uang mama Rp 200 ribu, tapi itu bukan saye yang melakukan," ujarnya.