Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad Ingatkan Jangan Berhenti di Depan Pintu, Apa Setelah Itu? Ini Penjelasannya

Ustadz Abdul Somad Ingatkan Jangan Berhenti di Depan Pintu, Apa Setelah Itu? Ini Penjelasannya.......

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ustadz Abdul Somad Ingatkan Jangan Berhenti di Depan Pintu, Apa Setelah Itu? Ini Penjelasannya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah pada Tabligh Akbar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Sabtu (26/01/2019) malam WIB.

Tabligh Akbar yang diisi Ustadz Abdul Somad mengangkat tema 'Cinta Islam, Cinta NKRI, Cinta Ukhuwah'.

Usai tausiyah di Bandung, Ustadz Abdul Somad mengunggah beberapa foto saat Tabligh Akbar di GBLA.

Pada foto-foto itu dirinya menulis caption panjang.

Satu di antaranya Ustadz Abdul Somad mengingatkan bahwa Tabligh Akbar hanyalah pintu.

Oleh karena itu, jangan berhenti di depan pintu.

Baca: Om Pink Bangga Ustadz Abdul Somad Kenakan Kemeja Corak Insang Desainnya saat Tabligh Akbar di GBLA

Baca: Ustadz Abdul Somad Tuntun Dua Muallaf Bersyahadat Usai Tabligh Akbar di Markas Persib Stadion GBLA

Baca: Ustadz Abdul Somad Spontan Angkat Sepatunya saat Tausyiah di Markas Persib Bandung! Ini yang Terjadi

Baca: Bacaan Niat Solat Duha, Keutamaan dan Tata Cara Salat Duha: Ustadz Abdul Somad Sampaikan Waktu Dhuha

Baca: Prediksi Atletico Madrid Vs Juventus Babak 16 Besar Liga Champion: Head to Head dan Fakta Menarik

"Jangan merasa sudah masuk rumah padahal baru berdiri di depan pintu. Apa setelah itu? Lanjutkan dengan ngaji ke Pesantren. Temui Habaib dan Kiyai. Ramaikan Masjid dan Musholla dengan sholat berjamaah dan ta'lim," tulis Ustadz Abdul Somad.

Tak hanya itu, Ustadz Abdul somad juga mengingatkan, dalam kerja besar seperti ini (Tabligh Akbar di GBLA), menunjukkan kerjasama sebuah tim.

Stadion sepak bola mengingatkan kita pada kerjasama solid antara striker, back, keeper dan supporter.

"Semua mesti bergerak; artis, pejabat, aparat, Ulama dan masyarakat. Berhenti berarti mati," tulisnya.

Pada postingannya itu, Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan semua amal ini akan terbang seperti kayu besar terbakar api berubah jadi arang, tak lama menjadi abu, ditiup angin hilang tak berbekas.

"Abu di atas tunggul. Jaga dengan ikhlas. Lillah, billah, karena Allah. Bekal menghadap Allah," tulisnya.

Tuntun Muallaf Bersyahadat

Tuntun Syahadat MuallafUstadz Abdul Somad tuntun dua muallaf bersyahadat usai Tabligh Akbar di markas Persib Stadion GBLA.

Setelah menyampaikan Tausiyah, Ustadz Abdul Somad menuntun dua muallaf bersyahadat di markas Persib Stadion GBLA, Sabtu (26/1/2019) malam.

Satu persatu muallaf yang akan bersyahadat dituntun Ustadz Abdul Somad. Ditanya nama dan dipastikan tak ada paksaan untuk ber-Islam.

Usai menuntun muallaf bersyahadat, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa usai bersyahadat, maka wajib mendirikan salat, zakat dan haji.

"Maka dengan bersyahadat ini, wajiblah engkau saudaraku mendirikan salat, zakat, puasa dan haji. Dan semua yang ada di hadapanmu ini adalah saudaramu dalam Laa ila ha illa Allah Muhammadur Rasulullah. Takbir," kata Ustadz Somad.

Ustadz Abdul Somad juga berpesan, setelah bersyahadat segera daftar ke mualllaf centre. Jangan sekadar bersyahadat.

"Bimbing, daftarkan, ikutkan pengajian. Ajak kalau lalai. Ingatkan kalau lupa. Jaga sampai kematian tiba. Maka ini yang akan menolong kita di hadapan Allah SWT," kata Ustadz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad menyampaikan tausyiah dalam Tabligh Akbar mengangkat tajuk 'Cinta Islam, Cinta NKRI, Cinta Ukhuwah', di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Sabtu (26/01/2019) malam WIB.

Dalam tausyiahnya sang Ustaz bercerita tentang kisah seorang nenek di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bagian dari kisah tersebut pun melekat dalam tubuhnya dalam bentuk barang.

Ya, dalam perjalanan dakwahnya di Bandung, Ustaz Abdul Somad mengenakan baju hasil tenunan seorang nenek di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Mengenakan produk tersebut bukan tidak beralasan.

Itu setidaknya bukti sederhana sang Ustaz sangat mencintai produk dalam negeri. 

Bukan malah seperti sebagian orang kaya yang kerap memamerkan baju atau barang mewah lain produk luar negeri yang harganya selangit. 

Ustaz mengajak umat membeli dan memanfaatkan produk dalam negeri.

"Model baju yang begini saja. Ada nenek-nenek tua menenun kain di pedalaman Kalimantan Tengah. Dipinjamkan benang, dipinjamkan benang emas, dipinjamkan mesin jahit. Oleh rentenir, ditebar uang, dijerat mereka dengan riba, riba. Kita bantu produksi baju-baju mereka. Mana bajunya Pak Ustaz, inilah baju yang sedang dipakai Uztaz Somad dari Kalimantan Tengah," kata Ustaz Abdul Somad

Malam itu juga, Ustaz Abdul Somad menantang para umat untuk cinta produk dalam negeri.

"Siap membeli produksi dalam negeri? Siap membangkitkan ekonomi umat? Besok pagi cari nenek-nenek yang membuat tenunan, yang menjahit kain, yang menjahit topi, yang menjahit baju, beli,"

"Engkau kaya bukan dengan bajumu yang inpor buatan luar negeri. Betul? Pakailah produksi dalam negeri," katanya.

"Begitulah engkau bangga, begitulah engkau menolong saudaramu. Ada orang kaya 20 juta sekali berdiri, Sepatu lima juta kulit buaya, celana dua juta, baju lima juta. Lha, yang nanya ente siapa," kata Abdul Somad, disambut tawa umat.

Belasan ribu hingga puluhan ribu umat memenuhi markas Persib Bandung tersebut.

Mereka sangat antusias mengikuti Tabligh Akbar yang mengangkat tema 'Cinta Islam, Cinta NKRI, Cinta Ukhuwah'.

Dalam tausyiahnya Ustaz Abdul Somad menyerukan sebuah pertobatan dan bagaimana cara hidup setelah tobat. 

Pertobatan yang dimaksudkan sang penceramah adalah meninggalkan hal-hal negatif dan memulai hidup baru dengan semangat berlipat.

"Jangan sampai setelah tobat lalu meninggalkan bisnisnya. Jangan! bangkitkan semangat, terus. Yang bisnis konveksi terus. Yang bisnis baju, jaket, topi terus," seru Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad juga mengajak umat untuk mencintai produk dalam negeri. 

Ia pun mencontohkan dirinya yang cinta dan konsisten mengenakan produk dalam negeri.

Ustaz bahkan sampai membuka sepatu yang ia kenakan.

Mengangkatnya hingga sejajar dada untuk memperlihatkan tulisan di dalam sepatunya.

"Engkau kaya bukan dari bajumu yang impor, tapi pakailah poduksi dalam negeri. Cinta produk dalam negeri, itu Abdul Somad pandai ceramah saja, jangan-jangan yang ia pakai buatan luar negeri. Oke, kalau begitu kita buka sekarang," kata Ustaz Abdul Somadsambil mengangkat sepatu sebelah kanan dan membaca tulisan di dalamya. 

"Bunut, di mana Bunut itu Pak Ustaz, dekat Medan sana. Kenapa Ustaz tidak pakai Cibaduyut, sudah banyak yang mengiklankan," kata  Ustaz Abdul Somad

Bunut merupakan satu daerah di Kisaran Barat, Asahan, Medan Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Ustaz Abdul Somad, memakai produk dalam negeri dengan serta merta akan membangkitkan ekonomi umat.

Tabligh Akbar bertajuk 'Cinta Islam, Cinta NKRI, Cinta Ukhuwah' ini dihadiri sejumlah artis Ibu Kota.

Di antaranya Teuku Wisnu, Arie Untung, Dimas Seto, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial. 

Berikut postingan Ustadz Abdul Somad:

SYI'AR
1. Ketika berqurban dianjurkan beramai-ramai ke tanah lapang menyaksikan penyembelihan hewan qurban, karena di dalamnya ada syi'ar. Membangkitkan semangat bagi yang lesu, memicu motivasi bagi yang lemah. Bersama orang-orang beriman itu seperti charge, ada sholat berjamaah, ada sholat Jumat, ada Idul Fithri.
2. Paling sulit mengumpulkan orang banyak, kalau tidak percaya tanyalah pada Caleg. Tapi ketika hati lebih dahulu bergerak, maka jasad terasa ringan.
3. Kerja besar seperti ini menunjukkan kerjasama sebuah tim. Stadion sepak bola mengingatkan kita pada kerjasama solid antara striker, back, keeper dan supporter. Semua mesti bergerak; artis, pejabat, aparat, Ulama dan masyarakat. Berhenti berarti mati.
4. Tabligh Akbar hanyalah pintu. Jangan berhenti di depan pintu. Jangan merasa sudah masuk rumah padahal baru berdiri di depan pintu. Apa setelah itu? Lanjutkan dengan ngaji ke Pesantren. Temui Habaib dan Kiyai. Ramaikan Masjid dan Musholla dengan sholat berjamaah dan ta'lim.
5. Semua amal ini akan terbang seperti kayu besar terbakar api berubah jadi arang, tak lama menjadi abu, ditiup angin hilang tak berbekas. Abu di atas tunggul. Jaga dengan ikhlas. Lillah, billah, karena Allah. Bekal menghadap Allah. GBLA Kota Bandung, 21 Jumadil Ulaa 1440 26 Januari 2019.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved