Citizen Reporter
PT Aditya Agroindo Bangun Iman dan Hikmat Dalam Dalam Natal Bersama Oikumene Seluruh Karyawan
Kegiatan ini ternyata tidak eksklusif bagi umat yang beragama Kristiani saja, melainkan terbuka bagi umat yang non-kristiani juga.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
Citizen Reporter
Benediktus Benik
Humas Perusahaan
PT Aditya Agroindo Bangun Iman dan Hikmat Dalam Dalam Natal Bersama Oikumene Seluruh Karyawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Dalam kehidupan berbangsa sekarang ini, untuk hidup berhikmat, hidup rukun dan harmonis adalah hal yang semakin hari semakin dibutuhkan masyarakat.
Keaneka-ragaman budaya Indonesia yang seharusnya menjadi kekayaan sosial budaya yang perlu dipelihara, sebaliknya menjadi alat dan bekal untuk memecah belah.
Dalam suasana seperti itu, PT. Aditya Agroindo yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit mengadakan Natal Bersama Oikumene seluruh karyawan pada tanggal 19 Januari 2019 mulai pukul 18.00 WiIB sampai pukul 22.00 WIB di lapangan sepak bola Afdeling II Kebun Simpang Hulu Barat.
Baca: Pekerja Sosial Singkawang Tangani 35 Anak, Setengahnya Kasus Kekerasan Seksual
Baca: Indonesia Masters 2019 - Marcus/Kevin Jadi Kampiun Usai Menangi Derbi
Baca: Gubernur Sutarmidji Tunggu Sumbangsih Pemikiran ICMI Sintang untuk Kemajuan Daerah
Meskipun karyawan berasal dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda-beda, mayoritas adalah masyarakat setempat, perusahaan ini berusaha mengadakan kegiatan rohani yang membangun kehidupan yang berhikmat, rukun dan harmonis.
Acara Natal bersama ini dihadiri sekitar 600 orang dari berbagai kalangan baik karyawan maupun masyarakat setempat sekitar perusahaan khususnya masyarakat Desa Sekucing Labai, Desa Kualan Hilir, dan Desa Botuh Bosi kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang.
Kegiatan ini ternyata tidak eksklusif bagi umat yang beragama Kristiani saja, melainkan terbuka bagi umat yang non-kristiani juga.
Demikian juga sebaliknya, jika merayakan hari besar agama Islam, umat yang non muslim juga anthusias merayakannya secara bersama-sama.
Hal ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama terbangun dengan baik di lingkungan perusahaan ini.
Kerukunan umat beragama ini, didukung oleh managemen dengan menyediakan fasilitas gereja-gereja di setiap estate dan membangun mushola-mushola di setiap Afdeling.
Perayaan Natal bersama ini dimulai dengan acara ibadah kebaktian Natal yang dipimpin oleh Pro-diakon Matius Lukas Made dari Kristen katolik dan Pendeta Juminius, S. Th dari Kristen Protestan.
Pembawa kotbah adalah bapak Arjuna Elmialco selaku pimpinan Team Misi GMI Siaga, yang diundang secara khusus dari Pontianak.
Dalam kotbahnya, beliau menyampaikan bahwa hidup berkomunitas bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, harus ada kemauan dan kemampuan masing-masing untuk menyesuaikan diri dan peduli yang satu dengan yang lainnya sebagai wujud nyata dari hikmat yang diberikan kepadanya.
Sesuai dengan tema Natal, yaitu: “Yesus Kristus Hikmat bagi kita” (1 Korintus 1:30). Beliau juga menyampaikan harapannya agar setiap orang merasa terpanggil membangun Hikmat yang bermula dari kepercayaan dan takut akan Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian orang akan mampu berkreasi dan berinnovasi di lingkungan kerjanya masing-masing.
Setelah acara kebaktian selesai dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua panitia Bapak Aloisius.
Dalam kata sambutannya, beliau mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan karena cuaca yang cerah dan acara dapat berjalan dengan lancar.
Mewakili jajaran Muspika Simpang Hulu, bapak Sarimin menegaskan pentingnya membangun iman di sela-sela kesibukan kerja.
Perusahaan seyogyanya tidak menghalangi karyawannya untuk beribadah kepada Tuhannya, sesuai dengan amanah UUD 1945 pasal 29 ayat 2, tentang Negara yang menjamin kebebasan beragama.
Seiringan dengan hal itu, bapak ketua DAD Simpang Hulu Vinsensius Hermanto juga menyampaikan bahwa selain kehidupan beragama, kita juga perlu menghargai budaya dan adat istiadat.
Bagaimanapun baik agama dan budaya adat istiadat itu berjalan selaras. Akhirnya, Pimpinan (Group Manager) PT. Aditya Agroindo, bapak Sugiyanto Manik, mengandaikan lingkungan kerja perusahaan itu sebagai “Rumah Kita” yang harus dijaga kebersihannya, jangan sampai dikotori oleh perilaku-perilaku yang tidak berhikmat.
Setelah doa penutup dan doa makan, acara dilanjutkan dengan acara makan bersama, pembagian door price dan hiburan yang dimeriahkan dengan orgen tunggal hasil kreasi masyarakat setempat. (*)