Tahapan Seleksi Pertukaran Pelajar, Ini yang Harus Kamu Siapkan
Nindita Windriyani Putri mengatakan saat mengikuti seleksi Program KL-YES diharuskan) andai berbahasa Inggris.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
Tahap Seleksi Pertukaran Pelajar, Ini yang Harus Kamu Siapkan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Nindita Windriyani Putri mengatakan saat mengikuti seleksi Program KL-YES diharuskan) andai berbahasa Inggris.
Walaupun tidak 100 persen bisa, tetapi untuk basicnya sudah paham.
Saat tes seleksi yang lebih ditekan adalah kepribadian. Bagaimana bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, dan bagaimana mereka bisa open minded, kamis (24/1).
"Jadi yang diutamakan adalah keterbukaan gimana kita bisa terima perbedaan dan mencari celah apa yang menjadikan berbeda," ujar Dita.
Jadi AFS dan KL YES terbagi dua. KL Yes dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat.
Baca: Polres Sekadau Gelar FGD Bahas Program Desa Mandiri
Baca: Karni Ilyas Beberkan Sosok Pria Yang Tak Pernah Bicara Namun Selalu Tampil di ILC
Baca: Yasarini Lanud HAD Sosialisasikan PPDB SMA Pradita Dirgantara di SMP Wilayah Singbebas
AFS di biayai secara parsial dan tidak semuanya harus pergi ke Amerika Serikat.
Jadi yang ikut AFS boleh memilih negara.
Sekarang seleksi AFS dan KL Yes sudah dibagi dua.
"Jaman saya dulu masih satu. Kalau sudah jenjang Nasional bisa ikut AFS tapi kalau tidak lolos maka tidak bisa dikategori KL Yes Student Body," ujar Dita.
Seleksi ini diikuti seluruh siswa di Indonesi dan Dita sebagai perwakilan dari Sekolah Smansa Pontianak, tetapi untuk seleksinya ia lebih ke individu.
Tesnya dulu di Indonesia. Di provinsi sendiri ada tiga tahap yaitu tahap wawancara, dinamika kelompok, dan tertulis.
Jadi tesnya di kampung English karena sama tempatnya dengan Bina Antar Budaya. Mereka bekerja sama dan juga Ada volunteeringnya.
Persyaratannya dibatasi umur. Biasa pertahun umur pasti berubah dan yang boleh ikut hanya anak SMA dan paling cocok yang sedang duduk di kelas 2 SMA.
"Karena pas balik mereka harus menyesuaikan lagi. Setelah mereka pergi ke US selama setahun dan balik kesini untuk melanjutkan kelas 3 nya," ujar Dita.
Baca: Kisah Siswa SMA 1 Pontianak Saat Mengikuti Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat
Baca: Edi Kamtono Turun Langsung Tinjau TPA Siantan
Baca: Edi Kamtono Turun Langsung Tinjau TPA Siantan
Persyaratan bahasa inggrisnya tidak pakai IELT atau TOEFL tetapi distarakan dengan bahasa Inggris anak SMA di US jadi disana mereka memakai Eltis.
Di Jakarta akan di tes Eltis dan ada skor minimalnya.
"Saya sendiri saat tes mendapatkan skor Eltis yaitu 317," ujarnya.
" Kemaren yang ikut ada ribuan siswa.
Jadi dibagi beberapa base dan setiap base ada ratusan siswa dari seluruh Indonesia," lanjutnya.
Dari Pontianak ada dua yang lulus lanjut mengikuti pertukaran pelajar yaitu Dita dari SMANSA Pontianak dan temannya dari SMA Santo Paulus Pontianak.
Sebenarnya basicnya adalah menjadi diri sendiri, Karena penilaian dilihat dari interview.
"Bagaimana cara kita berbicara dengan orang lain dan menceritakan tentang diri kita sendiri dan nanti pada saat dinamika kelompok dilihat bagaimana kita memecahkan masalah dengan orang baru," ujar Dita.
Semuanya itu dari diri sendiri. Wawasan luas dan keterbukaan. Self open minded dan open nest sangat penting untuk semua orang yang ingin ikut pertukaran pelajar.
"Karena kalau disana pikiran kita tertutup kita akan susah untuk beradaptasi disana," ujar Dita.
"Belajar bahasa inggris yang ragu dan masih malu jangan takut kalau disana juga kan sekalian belajar," tambahnya.
Karena untuk kesana basicnya sudah tau dan bisa sedikit berbicara bahasa inggris itu akan lebih mudah dan intinya jangan takut.