Pilpres 2019

Prabowo Pun Mengutip Sajak dari Perwira Muda yang Gugur Dalam Pertempuran di Banten 1946

Mantan Pangkostrad TNI tersebut, membuka pidato visi misi "Indonesia Menang" dengan sebuah sajak.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot YouTube CNN Indonesia
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan Pidato Kebangsaan, di Jakarta Conventon Center (PCC), Rabu (14/1/2018) malam. 

Prabowo Pun Mengutip Sajak dari Perwira Muda yang Gugur Dalam Pertempuran di Banten 1946

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan Pidato Kebangsaan, di Jakarta Conventon Center (PCC), Rabu (14/1/2018) malam.

Dalam Pidato Kebangsaan ini, Prabowo Subianto memaparkan visi misi nya sebagai Calon Presiden RI.

Pidato Kebangsaan ini dihadiri tokoh-tokoh politik dari koalisi partai pengusung.

Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Amien Rais, Zulkifli Hasan, Titiek Soeharto, Sohibul Imam dan elite lainnya.

Dalam Pidato Kebangsaan-nya, ada pernyataan yang menarik yang dilontarkan Prabowo Subianto.

Baca: Prabowo Bahas Strategi Dorongan Besar Hingga Sentil Intelejen

Baca: Janji Prabowo Dari Industri Mobil Hingga Bangun Gedung di Arab Saudi

Dalam pemaparan visi misi 'Indonesia Menang', ia menyebut kalau negara yang kokoh harus memiliki pemerintahan yang kuat dan bersih dan berintegritas.

"Kita Perlu hakim yang unggul dan jujur. Kita perlu jaksa-jaksa yang unggul dan jujur, kita perlu polisi-polisi yang unggul dan jujur," ucap Prabowo.

Ia melanjutkan, negara juga butuh badan intelijen yang unggul dan setia kepada bangsa dan negara.

Prabowo Subianto menyebut, badan intelijen seharusnya melakukan kegiatan intelijen terhadap musuh negara.

"Jangan intelin mantan Presiden Republik Indonesia, jangan intelin mantan Ketua MPR RI, jangan intelin anaknya proklamator kita,
jangan intelin mantan Panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad gakpapa," ucap Prabowo Subianto diiringi suara riuh relawannya.

Mantan Pangkostrad TNI tersebut, membuka pidato visi misi "Indonesia Menang" dengan sebuah sajak. 

"Saya ingin membuka pidato saya malam hari ini dengan membacakan sebuah sajak. Sajak yang dapat menggambarkan, mengapa kita berkumpul di malam hari ini, di tempat yang baik ini. Saya kutip, sajak ini diketemukan di kantong baju seorang perwira muda yang gugur dalam pertempuran di Banten pada tahun 1946," kata Prabowo mengawali pidatonya.

Berikut sajak yang dikutip Capres Prabowo:

"Kita tidak sendirian, beribu-ribu orang bergantung pada kita. Rakyat yang tak pernah kita kenal, rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal. Tetapi apa yang kita lakukan sekarang, akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka"

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved