Fakta TVOne

Link LIVE STREAM Fakta di TVOne, Episode "Hoax 7 Kontainer: Prahara Surat Suara" LIVE Jam 20.00 WIB

Saksikan siaran langsung (Live) program FAKTA di TVOne, mengangkat topik "Hoax 7 Kontainer: Prahara Surat Suara" LIVE, Senin malam ini.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Instagram@fakta_tvone
Link LIVE STREAMING Fakta di TVOne, Episode "Hoax 7 Kontainer: Prahara Surat Suara" LIVE Jam 20.00 WIB 

Link LIVE STREAM Fakta di TVOne, Episode "Hoax 7 Kontainer: Prahara Surat Suara" LIVE Jam 20.00 WIB

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saksikan siaran langsung (Live) program FAKTA di TVOne, mengangkat topik "Hoax 7 Kontainer: Prahara Surat Suara" LIVE, Senin (14/01/2019) mulai pukul 20.00 WIB.

Sebelumnya, netizen menantang Presiden ILC, Karni Ilyas untuk mengangkat topik tersebut didiskusikan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne.

Baca: Bukan di ILC TVOne! Hoaks 7 Kontainer Prahara Surat Suara Dibahas di Fakta TVOne (LIVE) Malam Ini

Baca: ILC TVOne Dituding Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Mengaku Tak Bersalah

Sebagai Pemimpin Redaksi TVOne, Karni Ilyas pun memenuhi tantangan tersebut, namun tidak di acara ILC TVOne.

Diskusi tentang hoaks 7 kontainer dijadwalkan tayang langsung di program Fakta TVone, episode Senin (14/01/2019).

Saksikan siaran langsung FAKTA di TVOne melalui link live streaming berikut ini:

LINK LIVE STREAMING>>>>>

LINK LIVE STREAMING>>>>>

LINK LIVE STREAMING>>>>>

LINK LIVE STREAMING>>>>>

"Polemik hoaks 7 kontainer yang berisi puluhan juta surat suara tercoblos telah muncul di awal 2019, hingga kini tak kunjung reda. Pihak terkait memastikan informasi tersebut hoax. Namun saling lapor dan saling tuding menambah tensi Badan Pemenang Nasional Prabowo-Sandy (BPN) serta Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf (TKN).

.
.
. Benarkah ada delegitimasi KPU? Siapa yang sebenarnya bermain dan pihak mana yang diuntungkan?
.
.
.

Saksikan selengkapnya dalam program Fakta TVOne, episode " Hoax 7 Kontainer : Prahara Surat Suara", Senin 14 January pukul 20.00 - 21.00 WIB hanya di TVOne. Dengan host @balques_manisang," tulis admin @fakta_tvone, Senin (14/1/2019) siang.

Karni Ilyas Menjawab Tantangan

Presenter Karni Ilyas akhirnya memberikan jawaban terkait tantangan yang dilontarkan sejumlah pihak untuk membahas hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di program acara yang ia pandu, Indonesia Lawyer Club (ILC).

Dilansir dari TribunWow.com, jawaban itu ia sampaikan melalui akun Twitternya @karniilyas, Minggu (13/1/2019).

Awalnya, warganet dengan akun @olando_80 memberikan saran kepada Karni Ilyas untuk mengangkat topik hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di ILC.

"Saran Bang Karni, drpd menayang ulang, mgkn akan lbh bgs jika ILC membuat topik baru, dgn mengangkat Hoax 7 kontainer surat suara tercoblos. Dgn bgtu bkn hny Menguji Netralitas @KPU_ID saja, tetapi jg sekalian Menguji Netralitas @tvOneNews dan terkhusus program ILC. Tks," tulisnya.

Menanggapi hal itu, Karni Ilyas mengatakan bahwa topik tersebut akan dikupas tuntas dalam program talk show Fakta yang tayang di Tvone.

Ia juga menyebutkan apabila topik itu juga sudah dibahas dalam program Dua Sisi pekan lalu.

"Hoax 7 kontainer besok (Senein malam ini) akan dikupas tuntas di program Fakta pkl 8 malam. Pekan lalu juga sudah diskusikan di program Dua Sisi. Selamat menyaksikan," jawab Karni Ilyas.

Baca: Kabar Tak Menyenangkan, Hero Supermarket Tutup 26 Gerainya, 532 Karyawannya Diberhentikan

Baca: Jadwal Piala Asia 2019 Hari Ini Senin 14 Januari: Saksikan Live Streaming Fox Sport

Sebelumnya, tantangan untuk Karni Ilyas mengangkat tema tersebut di ILC juga dilontarkan oleh Presiden Komisaris (Preskom) PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Fadjroel Rachman.

Tantangan itu diungkapkan Fadjroel Rachman melalui Twitter miliknya, @fadjroel, pada Jumat (4/1/2019).

Ia mengatakan topik soal kabar hoaks 7 kontainer surat suara telah tercoblos layak untuk diangkat menjadi topik diskusi di acara ILC yang dipandu Karni Ilyas.

"Apakah ini topik bagus dan layak buat uda @karniilyas di @tvOneNews @ILCtv1 ?," tulis Fadjroel.

Selain itu, Fadjroel juga membandingakan soal tema yang pernah dibahas di ILC yakni soal e-KTP yang tercecer melalui gambar yang berisi tulisan yang turut ia unggah.

"Kalau e-KTP tercecer beberapa biji aja dijadikan topik ILC.

Beranikah Karni Ilyas mengangkat Hoaks 7 kontainer kertas surat suara palsu yang dilakukan kubu lawan Joko Widodo (Jokowi) menjadi topik ILC terdekat," begitu bunyi tulisan dalam gambar.

Penjelasan Karni Ilyas soal Pengangkatan Tema di ILC

Sementara itu, sebelumnya Karni Ilyas sempat memberikan penjelasan terkait topik pembahasan dalam acara ILC.

Karni Ilyas mengaku sebenarnya pihaknya akan mengangkat tema hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, untuk Selasa (8/1/2019),

Akan tetapi, ada banyak permintaan dari warganet untuk membahas tema-tema tertentu.

"Sebelum topik menguji netralitas KPU kita putuskan, sampai hari Sabtu topiknya sesungguhnya bukan ini, tapi hoaks 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos," ujar Karni Ilyas, seperti yang dikutip dari tayangan video Indonesia Lawyers Club, Selasa (8/1/2019).

Selain soal hoaks surat suara, Karni Ilyas juga mengatakan bahwa ada banyak permintaan dari warganet untuk mengangkat tema-tema tertentu.

"Banyak usulan dari netizen pada kami dari yang namanya divestasi Freeport sampai yang kecil-kecil bahkan artis yang tertangkap gara-gara prostitusi suruh diangkat di ILC, tapi ya enggak lucu, satu saja," lanjut Karni Ilyas.

Baca: ILC TVOne Selasa Malam Ini - Pemilu 2019: Suara Rakyat Dalam Kardus, Live Streaming TVOne

Baca: Sudah Suaminya Faisal Direbut, Sarita Tak Dapat Harta Gono Gini, Rumah Mewahnya Jadi Sorotan

Ia juga menyampaikan alasan mengapa tema soal netralitas KPU akhirnya diangkat untuk ILC pada edisi 8 Januari 2019.

"Semua usulan (tema) itu diawali dengan kata-kata berani enggak? Jadi rasanya kalau kita enggak hadirkan berarti kita penakut, tapi kalau setiap tema ditanya berani enggak ya terpaksa satu saja dipilih, jadi yang 3 jadinya penakut," ucap Karni Ilyas.

"Akhirnya kami memilih tema menguji netralitas KPU karena ini sangat substantif sekali, perdebatan yang timbul di publik setelah pekan lalu KPU menyepakati bersama dua kubu paslon untuk prosedur dari debat capres."

"Tapi setelah kesepatakan terjadi, nah ini bagi saya juga tanda tanya kepengin juga tahu, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, kenapa enggak dari awal ribut? Nanti tentu kubu 02 harus jawab kenapa harus ribut," sambung Karni Ilyas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved