Ustaz Arifin Ilham Posting Pesan Kematian, Netizen Dibikinnya Menangis

Ustaz Arifin Ilham Posting Pesan Kematian, Netizen Dibikinnya Menangis.Kondisi Ustaz Arifin Ilham yang...

Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ustaz Arifin Ilham Posting Pesan Kematian, Netizen Dibikinnya Menangis. 

Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat.

Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup.

Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.

Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya.

Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.

Baca: Jane Shalimar Minta Vanessa Angel Kembalikan ATM-nya, Pacar Vanessa Malah Bikin Jane Naik Pitam

Baca: Dituduh Pelakor, Bunga Zainal Pindah Keyakinan Demi Produser Kaya, Rumah Mewahnya Jadi Sorotan

Baca: Hampir Satu Dekade Putus, Luna Maya Deg-degan Saat Teleponan Lagi dengan Ariel Noah

Aa Gym membesuk Arifin Ilham

Aa Gym membesuk Arifin Ilham | Instagram/yusufmansurnew
Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.

Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek.

Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini.

Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.

Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya.

Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya.

Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat.

Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.

Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.

Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah.

Halaman
123
Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved