Waspada Banjir Rob
Pengelola Pastikan Jungkat Resort Aman Dikunjungi Pasca-Banjir Rob! Berikut Videonya
Tidak ada kerusakan di Jungkat Resort, semua baik-baik saja, hanya sampah batang kayu dan kelapa yang terbawa gelombang.
Penulis: Ferryanto | Editor: Marlen Sitinjak
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sejumlah wilayah di Kabupaten Mempawah, diguyur hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (29/12/2018) siang WIB.
Warga pun sempat dihebohkan dengan video yang beredar di media sosial, yakni satu di antara lokasi wisata di Kabupaten Mempawah yakni Jungkat Resort yang terletak di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah diterjang ombak.
Edi, pengelola Jungkat Resort saat ditemui mengungkapkan, kejadian sebenarnya tidak seperti video yang beredar di media sosial.
"Kepada pengunjung Jungkat Resort, sebenarnya ini bukan tsunami, cuma karena angin yang memang cukup kencang, dan kondisi sekarang sudah kembali normal, tidak seperti yang diberitakan media sosial," tuturnya.
Iapun mengatakan tidak ada kerusakan di Jungkat Resort, semua baik-baik saja, hanya sampah batang kayu dan kelapa yang terbawa gelombang.
Edi meyakinkan tidak ada korban dalam kejadian ini.
Iapun mengimbau seluruh warga Mempawah dan Kota Pontianak, yang hendak berkunjung ke Jungkat Resort tidak khawatir, karena semua baik-baik saja.
Baca: BREAKING NEWS: Angin Kencang & Gelombang Pasang Landa Pesisir Kalbar, Warga Rekam Situasi di Jungkat
Baca: Ustadz Abdul Somad Sampaikan Kabar Duka Menjelang Akhir Tahun 2018: Bapak Sudah Menunaikan Amanah
Baca: Update Peringatan Dini Cuaca Kalbar 29 Desember 2018
Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Jungkat Resort, Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), dihantam gelombang tinggi, hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (29/12/2018) siang WIB.
Kejadian ini pertama kali di-posting akun Pontianak Media sekitar pukul 12.30.
Terlihat dalam video tersebut, lokasi wisata Jungkat Resort dihantam gelombang cukup tinggi.
Bahkan, air laut hingga melewati pembatas Jungkat Resort.
Saat di Tribunpontianak.co.id mengunjungi lokasi tersebut, terlihat air sudah surut, hanya ada genangan di beberapa titik.
Tak ada kerusakan berarti akibat hantaman gelombang pasang dan angin kencang ini.
Saat ini, seluruh pegawai Jungkat Resort sibuk membersihkan sampah kayu-kayu yang berserakan terbawa air.
Dari informasi yang didapat, tak ada korban dalam kejadian ini.
Pesisir Waspada Angin Kencang
BMKG Supadio Pontianak, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan perlengkapan hujan dan jaket sebelum berpergian, Sabtu (29/12/2018).
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat/guntur dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul 12.00 WIB di wilayah: Kabupaten Mempawah (Sungai Kunyit, Mempawah Timur, Mempawah Hilir, Siantan), Kubu Raya (Teluk Pakedai).
Dan dapat meluas ke wilayah : Kabupaten Mempawah (Segedong, Sungai Pinyuh, Anjungan, Toho, Sadaniang), Bengkayang (Capkala, Sungai Raya), Kubu Raya (Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor), Kota Pontianak, Landak (Menjalin, Mempawah Hulu, Mandor, Sebangki), Kayong Utara (Pulau Maya, Teluk Batang, Seponti, Simpang Hilir).
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB.
Terlihat juga cuaca di jalan Dr Sutomo Pontianak yang mengalami hujan ringan disertai angin kencang.
Berikut video detik-detik rob menggenangi kawasan wisata Jungkat Resort:
Baca: Gara-gara Mirip Ayu Ting Ting, Lala Sawer Dimaki Hingga Diludahi Ibu-ibu
Baca: Ahok Diprediksi Bakal Semakin Kaya Usai Bebas dari Penjara! Ini Deretan Pabrik Uang Ahok
Baca: Steve Emmanuel dan Kehidupan Dua Adiknya! Diberi Nama Yusuf Iman di Hadapan Habib Rizieq
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Erika Mardiyanti mengatakan, diprakirakan hingga tanggal 31 Desember 2018 masih terdapat potensi hujan sedang dan lebat disertai angin kencang berdurasi singkat di Pesisir Kalimantan Barat.
Tinggi gelombang di Perairan Kalbar diprakirakan juga akan cukup tinggi gingga 2,5 meter yaitu mulai Perairan Utara Kepulauam Anambas, Selat Karimata bagian Selatan, dan Perairan Selatan Kalimantan.
Potensi gelombang tinggi hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara – Perairan Kepulauan Natuna.
Potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan ini dipicu oleh pertemuan massa udara di Kalimantan Barat serta adanya Pusat tekanan rendah di Laut Natuna. (*)