Peramal Wirang Birawa Ketakutan, Sebut Bencana 'Dahsyat' Tahun 2019 di Pulau Jawa dan Kalimantan

Peramal Wirang Birawa Ketakutan, Sebut Bencana 'Dahsyat' di Pulau Jawa dan Kalimantan di Tahun 2019

Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Peramal Wirang Birawa Ketakutan, Sebut Bencana 'Dahsyat' di Pulau Jawa dan Kalimantan di Tahun 2019 

Peramal Wirang Birawa Sebut Bencana 'Dahsyat' di Pulau Jawa dan Kalimantan di Tahun 2019

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Peramal Wirang Birawa Ketakutan, Sebut Bencana 'Dahsyat' di Pulau Jawa dan Kalimantan di Tahun 2019.

Dalam hitungan hari lagi tahun 2018 akan segera usai setelah banyak melalui kisah penuh tawa sekaligus air mata.

Baca: Semua Ramalan Wirang Birawa Pada 10 & 14 Desember Terbukti, Salah Satunya Tsunami di Selat Sunda

Baca: Ayam Jago Peramal Cuaca Ulung, Jika Berkokok Malam Hari Ternyata Ini Artinya

Baca: Salah Prediksi, Gurita Peramal Piala Dunia Ini Dimasak Jadi Makanan Jepang

Baca: Tahun 2018, Peramal Terkenal Ini Ungkap Kehidupan Raffi Ahmad dan Nagita akan Goyah!

Semua orang tentu mengharapkan kehidupan di tahun depan akan jauh lebih baik dan penuh canda tawa.

Tsunami di Jepang pada 13 Maret Tahun 2011
Tsunami di Jepang pada 13 Maret Tahun 2011 (Mainichi Shimbun, via Reuters)

Tetapi, peramal Wirang Birawa justru memiliki firasat yang kurang baik di tahun 2019 sama seperti ramalan Mbak You sebelumnya.

Wirang mengaku sudah 1 minggu terakhir merasa tidak nyaman di hatinya setiap kali beraktifitas atau mencoba tidur.

Peramal yang kerap muncul memakai topeng ini memiliki kekhawatiran besar terhadap sesuatu yang mungkin terjadi di tahun 2019.

"FIRASAT 2019 Ke khawatiran ku teramat besar untuk negri ini ,sangat banyak pertimbangan untuk aku post video ini , tapi aku harap kalian semua abaikan saja FIRASAT ini .... * SAMA SEPERTI SEBELUM NYA,FIRASAT INI BUAT AKU TIDAK NYAMAN TIDUR DAN BERAKTIFITAS 1 MINGGU INI *," tulis Wirang di instagram.

Baca: Video Detik-detik Hotman Paris Lempar Sepatu Gara-gara Murka Dibohongi Hilda Vitria

Baca: Bani Seventeen Tewas Diamuk Tsunami di Banten, Kabar Mengejutkan Nisan di Makamnya Hilang

Baca: Pesawat Susi Air Kecelakaan di Bandara Saat Mendarat, Berikut Kondisi Lima Penumpangnya

Sebagian besar kekhawatiran Wirang mengenai bencana alam yang sangat dahsyat di Indonesia tahun 2019.

Salah satunya bencana gunung meletus di suatu daerah yang cukup dahsyat dan penuh air mata.

Wirang Birawa pun sempat menangis ketika memiliki firasat akan ada bencana gunung meletus.

"2018 segera berakhir, kita menyambut tahun baru 2019 dengan semangat yang baru. Tapi saya memiliki firasat dan kekhawatiran yang teramat besar untuk Negeriku Indonesia. Ada ledakan gunung yang sangat besar sekali dan kejadian ini membuat saya menangis," kata Wirang Birawa dalam video yang diunggah ke instagram.

Selain itu, Wirang juga memiliki gambaran akan ada kecelakaan pesawat dan kapal di tahun 2019.

Tetapi, ia tak menyebutkan ciri-ciri pesawat dan kapal yang akan mengalami musibah di tahun mendatang.

Wirang juga memiliki firasat akan terjadi bencana alam berkaitan dengan air di sekitar pulau Jawa dan Kalimantan.

Baca: Semua Ramalan Wirang Birawa Pada 10 & 14 Desember Terbukti, Salah Satunya Tsunami di Selat Sunda

Bahkan volume air yang menyentuh daratan berjumlah sangat banyak, bisa jadi tsunami atau banjir.

Bencana alam berkaitan dengan air itu akan membuat semua orang panik ketakutan dan menangis.

"Ada kecelakaan transportasi udara dan laut. Ada air banyak yang menyentuh daratan di pulau Jawa dan Kalimantan. Ada guncangan dahsyat yang membuat orang-orang panik dan menangis.

Kerusuhan huru-hara di beberapa daerah untuk Negeriku Indonesia. Mudah-mudahan firasat saya ini tidak terjadi," ujarnya. 

Unggahan Wirang Birawa
instagram/wirang
Unggahan Wirang Birawa

Wirang mengaku sangat risau dan gelisah mendapat firasat mengenai bencana-bencana dahsyat di Indonesia yang akan terjadi tahun 2019.

Ia sering kali merasa tak nyaman ketika beraktivitas dan kesulitan tidur karena melihat gambaran banyak orang menangis.

Firasat Wirang tentang Indonesia di tahun 2019 tak jauh beda dengan ramalan Mbak You yang disampaikan melalui instagramnya.

Sebelumnya, Mbak You juga menyebutkan akan ada sebuah gunung yang sudah lama dinyatakan mati tiba-tiba meledak hingga berdampak ke Jawa Tengah.

Mbak You melihat pula sebuah gunung di wilayah B meletus dahsyat hingga akan terjadi tsunami di wilayah tersebut.

Ia juga mendapatkan penerawangan ada sebuah pesawat jatuh dan kapal tenggelam yang menghebohkan di tahun 2019.

Meski begitu, Wirang tetap berharap firasatnya hanya sebuah perasaan dan tak akan benar terjadi di Indonesia.

Wirang sendiri meminta semua orang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas segalanya.

Tentang Kondisi Indonesia di Abad 21, Ternyata Ramalan Soeharto 'Benar' Terbukti

Soeharto merupakan presiden kedua Republik Indonesia.

Soeharto menjabat sebagai presiden selama 32 tahun.

Pada tahun 1998, Soeharto jatuh dari kekuasannya.

Baca: Kondisi Terbaru Ratna Sarumpaet, Wajahnya Jadi Sorotan, Tak Seperti Biasanya!

Baca: Deretan Artis Top Meregang Nyawa Saat Syuting Film, Ada Yang Tersambar Petir

Baca: Restoran Dilempari Kotoran Kucing Hingga Bunga Tanah Kuburan, Usaha Ruben Onsu Terus Merugi

Baca: Hingga Kini 1 Orang Dari Pasutri Yang Hilang di Wilayah Perairan Wajok Mempawah Belum Ditemukan

Baca: Semua Ramalan Wirang Birawa Pada 10 & 14 Desember Terbukti, Salah Satunya Tsunami di Selat Sunda

Itu terjadi setelah munculnya gelombang reformasi dan krisis multidimensi yang melanda Indonesia saat itu.

Sejumlah harga kebutuhan pokok meningkat pesat.

Kondisi itu diperparah munculnya sejumlah kerusuhan di berbagai kota di Indonesia.

Para mahasiswa pun melakukan demonstrasi besar-besaran di Jakarta. 

Hingga pada akhirnya membuat Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya sebagai seorang presiden. 

Soeharto

Soeharto (Kolase TribunJabar/ TribunStyle)

Meski demikian, saat masih menjabat sebagai presiden, Soeharto ternyata pernah meramalkan kondisi yang akan dialami oleh Indonesia pada abad 21.

Itu seperti yang terdapat dalam buku "Sisi Lain Istana, Dari Zaman Bung Karno sampai SBY", karangan J Osdar.

Dalam buku yang terbit pada tahun 2014 itu, Osdar mengungkapkan jika ramalan tersebut disampaikan Soeharto pada 5 September 1996.

Tepatnya, saat menyampaikan pidato pembukaan Pekan Kerajinan Indonesia ke-7, di Istana Negara, Jakarta.

Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998.
Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998. (kompas.co)

Saat itu, Soeharto meramalkan pada abad ke-21 peranan utama dalam kehidupan, dan pembangunan bangsa Indonesia terletak di tangan rakyat.

"Beberapa tahun lagi abad ke-20 akan kita tinggalkan dan kita akan memasuki abad ke-21. Berbeda dengan abad ke-20, abad ke-21 yang akan datang adalah zaman yang mengharuskan semua bangsa meningkatkan kerja sama yang erat. Di lain pihak, juga merupakan zaman yang penuh dengan persaingan yang ketat," tulis Osdar menirukan ucapan Soeharto saat itu.

Baca: Banyak Tak Tahu, Ternyata Selama Ini Artis Asmarindah Jual 2 Rumahnya Karena Suami Bangkrut

Baca: 3 Boyband K-Pop Paling Populer di Dunia, Idola Kamu Termasuk?

Lebih lanjut, menurut Soeharto saat itu pada tahun 2003 kawasan Asia Tenggara akan menjadi kawasan perdagangan bebas.

Selain itu, pada tahun 2010, kawasan Asia Pasifik akan membuka diri bagi masuknya barang dan jasa dari negara-negara berkembang sebagai wujud kerja sama APEC.

"Tahun 2020 kita harus membuka lebar-lebar pasar kita bagi produk-produk negara maju. Perkembangan ini akan membawa pengaruh besar bagi kehidupan dan pembangunan bangsa kita," kata Soeharto.

Soeharto seolah ingin menunjukkan pentingnya mengembangkan industri kecil dan kerajinan rakyat untuk menghadapi abad ke-21.

Namun, dalam kenyataannya Soeharto jatuh sebelum memasuki abad ke-21.

Terkait dengan buku tersebut, pengamat buku Sukardi Rinakit menyatakan ramalan Soeharto itu benar adanya.

Menurutnya, krisis segala bidang pada tahun 1998 telah mencapai puncaknya.

Namun, ekonomi bisa selamat karena kreativitas rakyat dalam usaha kecil dan menengah.

"Krisis ekonomi 1998 teratasi karena kreativitas rakyat dalam usaha kecil dan menengah lagi. Berkat penyelamatan itu, usaha besar juga bisa tumbuh," ujar Sukardi. 

Ucapan Soeharto ke Soekarno sebelum Tumbang ini Terbukti saat G30S/PKI Terjadi, Awalnya Tak Digubris

Sejumlah jenderal Angkatan Darat diculik pada tanggal 30 September 1965.

Peristiwa itu kemudian lebih dikenal sebagai G30S/PKI.

Sampai saat ini, peristiwa tersebut masih menjadi kontroversi.

Meski demikian, sejumlah tokoh pun juga pernah berbicara mengenai peristiwa itu, dan berbagai hal yang melatarbelakanginya.

Itu seperti yang disampaikan oleh seorang politisi yang pernah menjabat sebagai anggota MPR RI, Pontjo Sutowo.

Kisah itu disampaikan Pontjo dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".

Dalam buku itu, Pontjo menceritakan, suatu saat menjelang Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada tahun 1994, dia pernah hanya berdua dengan Soeharto.

Kala itu, Soeharto sedang melakukan inspeksi persiapan acara di Istana Bogor.

Ruangan demi ruangan yang ada di Istana Bogor pun mereka lewati.

"Saya lewat sini bersama Bung Karno. Saya berbicara sangat dekat dengan Bung Karno untuk menyampaikan bukti keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemberontakan bersenjata," kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kala itu.

Pontjo menyebutkan, saat itu Soeharto mengaku sudah membawa barang bukti berupa senjata Tjung yang berhasil dirampas dari tangan Pemuda Rakyat di Lubang Buaya, setelah RPKAD masuk ke wilayah Halim.

"Bantuan senjata jenis ini dari RRC mengemuka ketika PKI mengusulkan dipersenjatainya kaum buruh dan petani sebagai Angkatan Kelima," ujar Pontjo.

Saat itu, Presiden Soekarno dalam kondisi sangat berkuasa.

Oleh karena itu, Soeharto pun berusaha meyakinkan Soekarno bahwa dirinya tidak bermaksud merebut pengaruh, dan kekuasaan dari tangan Soekarno.

Soeharto juga ingin menunjukkan bahwa PKI-lah yang berada di balik semua itu.

"Pak, ini bukti bahwa PKI mengkhianati Bapak," kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kepada Soekarno.

Bahkan, saat itu Soeharto juga sempat mengulangi kalimatnya kepada Soekarno.

"Saya waktu itu menghadap Panglima Tertinggi, kan?" kata Pontjo lagi-lagi menirukan perkataan Soeharto.

Dalam hati Pontjo pun bertanya-tanya tentang alasan Soeharto menceritakan masalah itu kepadanya.

"Yang pasti peristiwa itu menambah keyakinan saya bahwa Pak Harto sudah mengingatkan Bung Karno tentang pengkhianatan yang dilakukan PKI," tutup Pontjo.

Pemain film "Pengkhianatan G30S/PKI" ungkap alasan Soeharto tak pernah gunakan bahasa asing saat pidato

Dalam berbagai kesempatan, Soeharto tidak pernah menggunakan bahasa asing saat berpidato.

Soeharto memang selalu berpidato menggunakan bahasa Indonesia.

Hal itu berbeda dengan Soekarno.

Terkait hal itu, soerang pemain film yang juga pernah memerankan tokoh Soeharto dalam film "Pengkhiatan G30S/PKI", Amoroso Katamsi, mengungkapkan penyebab Soeharto tak pernah gunakan bahasa asing saat berpidato.

Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", dia pernah menanyakan hal itu kepada orang dekat Soeharto, Gufron Dwipayana.

Menurutnya, terdapat dua alasan yang menyebabkan Soeharto selalu menggunakan bahasa Indonesia saat berpidato.

Alasan pertama karena Soeharto sangat menghargai bahasa Indonesia.

"Coba kamu lihat pemimpin-pemimpin dunia lainnya, misalnya dari Jepang atau China, mereka berpidato menggunakan bahasanya sendiri. Apalagi kalau berunding, kan mewakili bangsa, jangan sampai terjadi kesalahan karena akan berbahaya," katanya menirukan ucapan Soeharto.

Alasan lainnya, Soeharto khawatir penguasaan bahasa Inggrisnya kurang tepat untuk berunding.

"Jadi lebih baik orang lain yang ahli bahasa saja yang menerjemahkan omongan saya," lanjutnya menirukan Soeharto.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Terungkap Soeharto Pernah Ramal Kondisi Indonesia Pada Abad 21, Pengamat Ramalannya Benar, http://bangka.tribunnews.com/2018/10/11/terungkap-soeharto-pernah-ramal-kondisi-indonesia-pada-abad-21-pengamat-ramalannya-benar?

Yuk Follow Instagram @tribunpontianak.

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved