'Kemarin' Lagu Terakhir Ciptaan Herman Seventeen Dianggap Jadi Kisah Nyata, Netizen Merinding!

Tak hanya itu, ternyata lagu ini juga menyisakan guratan kenangan bagi istri salah satu personel, Herman Sikumbang...

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
NET
Grup Band Seventeen 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tsunami kembali menerjang wilayah Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, Sabtu, (22/12/2018) malam, sekitar pukul 21.27 WIB malam, tsunami di Selat Sunda menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Personel Grup band seventeen  yang saat itu menjadi pengisi acara gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten  tak luput menjadi korban keganasan sapuan ombak tsunami yang menerjang. 

Baca: Sang Drummer Seventeen, Andi Dikabarkan Meninggal Dunia, Postingan Ifan Menyayat Hati

Baca: Personil Band Element Ungkap Nyaris Jadi Korban Tsunami Banten, Penyelenggara Ganti Seventeen

Baca: TERPOPULER - Dari Pulau Anak Krakatau, Ifan Seventeen, Hingga Artis yang Tewas Tersapu Ombak Tsunami

Dari peristiwa tsunami itu, tiga personil Seventeen ditemukan sudah tewas.

Sang gitaris, Herman Sikumbang, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah sebelumnya dinyatakan hilang.

Pemain bass Seventeen, M Awal Purbani, dan Road Manager Oki Wijaya juga dinyatakan meninggal dunia.

Sementara drumer Seventeen, Andi,  yang sempat dinyatakan hilang juga dikabarkan ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, Senin (24/12/2018)

Baca: Unggahan Terakhir 5 Korban Tsunami Banten Dari Aa Jimmy hingga Herman Seventeen, Banjir Ucapan Duka!

Baca: Terendam Selama 2 Jam, Dengan Bantuan Benda Inilah Ifan Seveenten Selamat Dari Ganasnya Tsunami

Ifan Seventeen menjadi satu-satunya personel Seventeen yang menjadi  korban selamat Tsunami.

Namun sang istri Dylan Sahara juga masih misteri keberadaannya. 

Dibalik musibah yang menimpa hingga saat ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga kerabat hingga masyarakat Indonesia. 

Lantas melihat satu persatu karya grup band yang terbentuk tahun 1999 ini, saat ini netizen tengah ramai memperbincangkan satu diantara lagu yang berjudul 'Kemarin'.

Bagaimana tidak banyak yang menilai jika lagu ini dianggap mewakili kondisi para personel diantaranya sang vokalis Ifan saat ini ditinggal rekan-rekannya dan  tengah menunggu kabar sang istri.

Tak hanya itu, ternyata lagu ini juga menyisakan guratan kenangan bagi istri salah satu personel, Herman Sikumbang.

Juliana Mochtar melalui akun instagramnya mencurahkan isi hatinya dengan kenangan yang menyayat hati.

"K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini, ini lagu terakhir ciptaan suami saya yg selalu dia main kan beberapa bulan ini dirumah, saat dia duduk di kursi tamu dirumah dia selalu menyayi kan lagu ini,Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih ,,, hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik,, hun sayang han, hun harus kuat buat anak2, hun Akan selalu mendoakan han disana, Han hrs tenang disana ya ,, teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas ...,"tulisnya

Diunggahan tersebut, terlihat foto-foto almarhum KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa gusdur.

Herman disebut sering menyanyikan lagu itu di kursi tamu rumahnya.

Meski lagu 'Kemarin' membuat Juliana Moechtar sedih, namun ia tetap berusaha mengikhlaskan kepergian Herman.

Ia juga meyakinkan mendiang suaminya bahwa ia sanggup merawat anak-anak mereka dengan baik.

Dikutip tribunjakarta.com, lagu berjudul Kemarin ini dibuat Herman untuk Haul ke- 9 Gus Dur.

Menurut kerabat dekat Herman, Saleh Ali atau akrab disapa Said Bajuri, lagu itu secara tak sengaja diperuntukkan untuk mendiang gitaris Seventeen sendiri.

Herman Seventeen meninggal akibat terjangan tsunami di pantai Anyer, Pandeglang, Banten.

"Sejarah lagu dibikin untuk Haul Gusdur kemarin, tanpa disengaja juga lagu itu buat dirinya sendiri," ungkap Said Bajuri di kediaman Herman, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (24/12/2018).

Selain itu, lanjut Said, lagu itu mengandung lirik yang menyiratkan kesedihan akan kepergian sosok Gusdur.

"Lagunya enak ya, dan sedih juga kita dengarnya. Saya enggak kepikiran denger lagu itu buat Herman, itu memang buat Haul Gusdur. Itu lagu terakhirnya yang dia buat. Kita enggak nyangka kalau itu lagu terakhirnya dia," tuturnya.

Baca: Ini Orang Pertama Yang Kabarkan Tsunami Banten Tapi Dibantah BMKG dan BNPB, Tonton Videonya!

Baca: Update! Bertambah Lagi Artis Tewas Akibat Amukan Tsunami Banten & Lampung, Ini Nama-namanya!

Sementara Dikutip dari tribunjabar.id, Lagu 'Kemarin' oleh Seventeen diciptakan Herman Sikumbang yang kini jadi korban tsunami Selat Sunda, di Pantai Tanjung Lesung, Banten.

Lagu Kemarin Seventeen ini memiliki makna mendalam dari kisah nyata Herman Sikumbang.

Melalui lagu Kemarin, Herman Sikumbang mencurahkan isi hatinya saat kehilangan orang yang paling berarti dalam kehidupannya.

Ada kepedihan yang dirasakan melalui perpisahan.

"Lagu 'Kemarin' adalah curahan hati waktu aku harus tiba-tiba kehilangan seseorang yang cukup berarti. Sedih, bingung, kaget, campur aduk. Gimanapun semua kebersamaan itu nggak bisa terjadi lagi," kata Herman Sikumbang, dikutip dari keterangan video musik lagu Kemareen yang diunggah akun Youtube GP Records, pada 21 Desember 2016.

Pesan dari lagu ini pun didukung alunan musik yang mengalun dan terdengar dramatis.

Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen mengaku, kerap bersedih saat menyanyikan lagu ciptaan Herman Sikumbang itu.

Ifan Seventeen memastikan, lagunya ini berbeda dari lagu bertema perpisahan yang lain.

"Sedih aja bawaannya nih kalau mendalami lirik lagu ini. Ditambah aransemennya dibikin sedemikian rupa untuk menggiring pendengar ke perpisahan tapi tanpa menye-menye lho ya. Menurut gue ini yang bikin lagu 'Kemarin' beda dari lagu perpisahan lainnya," kata Ifan, vokalis Seventeen.

 Hingga saat ini musik video lagu Kemarin Seventeen ini sudah ditonton 1,304,319 penonton.

Netizen mengaku merinding saat mendengar ulang lagu ini.

Karwex Motovlogko merinding ya dngr lagunya dn pas lgu ini rilis di tgl dn buln yg sama.. yg tabah mas e.. seolah olh lagu ini tau ap yg akan trjdi kdpnnya..
serahkan semua hanya kepadaNYA,..

ghifari D R Bang herman bang bani..bang andi.tuhan sellalu bersama kalian

Trisna Na Baru nyadar lagu ini di post "Dipublikasikan tanggal 21 Des 2016"

halilah Lagunya bikin nambah sesek. Jujur aku tak kenal mereka hanya menikmati lagunya. Tapi hatiku ikut teriris melihat kejadian ini. Allahu akbar.. Aku gabisa bayangkan mereka punya istri, anak. Aku jg seorang istri yg ngerasa sesak sekali jika kehilangan suami utk selama2nya. Dan aku jg gabisa membayangkan betapa beratnya jadi ifan subhanallah betapa dia kehilangan org2 yg disayanginya dlm waktu bersamaan. Dan sampai saat ini istrinya pun blm ketemu. Berilah ketabahan buat yg ditinggalkan dan buat para korban semoba husnul khotimah. Aamiin

safri bachtiar Baru dengar lagu ini gara2 Tsunami Banten.. ternyata lagu Seventeen berkualitas n luar biasa.. semoga personil Seventeen yg meninggal mendapat tempat yg terbaik di sisi Tuhan dan mendapat rahmat n ampunan..

Berikut lirik lagu Kemarin Seventeen ciptaan Herman Sikumbang:

"kemarin engkau masih ada di sini
bersamaku menikmati rasa ini
berharap semua takkan pernah berakhir
bersamamu bersamamu

kemarin dunia terlihat sangat indah
dan denganmu merasakan ini semua
melewati hitam putih hidup ini
bersamamu bersamamu

kini sendiri di sini
mencarimu tak tahu dimana
semoga tenang kau di sana selamanya

aku selalu mengingatmu
doakanmu setiap malamku
semoga tenang kau di sana selamanya

ooo wooo

kini sendiri di sini, mencarimu tak tahu dimana
semoga tenang kau di sana selamanya
aku selalu mengingatmu, doakanmu setiap malamku
semoga tenang kau di sana selamanya ooo woo wooo."

 

Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved