Indonesia Lawyers Club
ILC TVOne Selasa Malam Ini - Pemilu 2019: "Suara Rakyat Dalam Kardus", Live Streaming TVOne
ILC TVOne Selasa Malam Ini - Pemilu 2019: "Suara Rakyat Dalam Kardus", Live Streaming TVOne
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne Selasa (18/12/2018) malam ini kembali tayang dengan tema Pemilu 2019: "Suara Rakyat Dalam Kardus".
Saksikan Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne Selasa (18/12/2018) malam ini melalui link Live Streaming TVOne berikut:
https://www.vidio.com/live/783-tvone-tv-stream
http://www.tvonline.id/tvone.html
https://www.youtube.com/watch?v=AiDXRRWN5Fc
http://www.useetv.com/livetv/tvone
Kotak Suara berbahan "kardus" tengah ramai diperbincangkan.
Selain soal ketahanan, kotak suara ini juga jadi pertanyaan karena besarnya biaya Pemilu yang dianggarkan.
Baca: RAMALAN ZODIAK - Kamu Memiliki Kekuatan Untuk Memicu Perubahan Besar Dalam Hidupmu
Baca: Kisah Ojol Dapat Mobil Mini Cooper Seharga Rp 12.000 di Bukalapak, Ini Fakta-faktanya
Dengan alokasi anggaran hampir Rp 25 triliun, pengadaan kotak suara dari kardus dianggap sebagai upaya yang mengada-ada.
Sebagian kalangan beranggapan, potensi kecurangan akan terjadi karena kardus dengan mudah dirusak dan sejumlah alasan lainnya.
Namun, kubu yang setuju dengan penggunaan kardus sebagai sarana untuk pemilu menilai bahwa inovasi ini cukup baik.
Salah satunya terkait dengan efisiensi dana dan anggaran selain terkait juga dengan tempat penyimpanan atau gudang untuk menyimpan kotak suara.
Meski ada kontroversi dan penolakan dari sebagian kalangan, pihak KPU jalan terus untuk menggunakan bahan dari kardus.
Sebagian pihak memertanyakan sejumlah logistik pemilu sebelumnya yang menggunakan bahan alumnium yang jauh lebih baik.
Terkait hal itu, diulas Kompas.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menyebut, bukan tanpa alasan pihaknya memilih "kardus" sebagai bahan pembuatan kotak suara Pemilu 2019.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengamanatkan kotak suara Pemilu 2019 dibuat transparan.
Untuk menjalankan ketentuan itu, KPU menimbang berbagai model, bahan, spesifikasi, dan ukuran.
Setelah melalui proses pertimbangan yang panjang, "kardus" atau disebut juga sebagai karton kedap air, dinilai paling cocok digunakan sebagai bahan kotak suara.
KPU juga mengusulkan supaya kotak suara itu bisa dibuat transparan pada salah satu sisinya.
Bahan tersebut, kata Pramono, berbeda dengan kardus mi instan atau air kemasan.
"Kami menimbang berbagai hal, termasuk soal efektivitas, keamanan, efisiensi, serta ketersediaan bahan baku," kata Pramono di Jakarta, Senin (17/12/2018).
"Setelah mempertimbangkan berbagai hal, kami memutuskan untuk menggunakan bahan duplex atau karton kedap air," sambungnya.
Mengenai kekuatan, kotak suara berbahan dasar karton itu mampu menahan beban lebih dari 80 kilogram.
Hal ini sudah dibuktikan melalui proses uji coba.
Soal ketahanan terhadap air, Pramono menjelaskan, melalui proses uji coba pun kotak suara ini terbukti kedap air.
Namun, kedap air dalam hal ini bukan berarti kotak diguyur menggunakan air dalam jumlah banyak, tetapi misalnya tepercik air hujan.
Dalam proses distribusi, kotak suara berbahan dasar karton dibungkus menggunakan plastik sehingga tahan terhadap air hujan, air laut, hingga air sungai.
Soal ketahanan terhadap api, Pramono menyebut, KPU tidak bisa menjamin.
Berdasar pengalaman, surat suara dalam kotak berbahan aluminium pun tidak bisa diselamatkan.
Kotak juga ikut terbakar lantaran panas dalam kotak yang terbakar itu melampaui titik bakar kertas.
Hal ini mirip kasusnya dengan oven panas tinggi.
BADAN Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengkritisi kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan menggunakan kotak suara berbahan karton di Pemilu 2019.
Sebab diduga mengurangi kredibilitas pelaksanaan Pemilu.
Hal itu dikatakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok sehingga dirinya menilai wajar jika keputusan KPU itu menuai kritik dari masyarakat.
"Hal ini semakin menambah keraguan masyarakat mengenai kredibilitas Pemilu mendatang. Saat ini kan marak ancaman Pemilu 2019 berlangsung tidak adil," katanya.
"Mulai dari tercecernya KTP Elektronik hingga daftar pemilih yang juga masih bermasalah," kata Chusni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (15/12/2018).
Selain itu dia menilai, kondisi fisik kotak suara berbahan karton itu yang akan memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon presiden, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.