Kalbar Populer 2018

Dugaan Ujaran Kebencian Terhadap Cornelis, Kisah Cinta Gadis Singkawang hingga Video Mesum Terkuak

FPDL mengimbau masyarakat Kalbar tidak melakukan penyebaran ujaran kebencian dan berita hoaxs melalui media apapun, termasuk media sosial.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kalbar Populer 2018: Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Terhadap Cornelis, Kisah Cinta Gadis Singkawang hingga Video Mesum Terkuak 

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beragam peristiwa mewarnai situasi dan kondisi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam perjalanan sepanjang 2018. 

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) tentu saja paling menyita perhatian publik.

Baca: BREAKING NEWS - Video Detik-detik Perusakan Mobil Taksi Online di Jalan Menuju Bandara Supadio

Baca: Phung Akui Habisi Mantan Pacar, Putri Mutilasi Ibu Kandung hingga Ucapan Gong Xi Fat Cai Mahfud MD

Baca: 11 Fakta Dua Saudara Bunuh Diri Bersama, Dari Hamil, Racun, Motif, hingga Status Perkawinan

Selain informasi tentang Pilkada, ada beberapa informasi lain yang ternyata tingkat keterbacaannya lebih tinggi dibandingkan berita politik.

Berikut kami rangkum berita poluler Kalbar di portal Tribunpontianak.co.id sepanjang 2018:

1. Dugaan Ujaran Kebencian Terhadap Cornelis, Ormas Dayak Gelar Aksi saat Sidang

Forum Pemuda Dayak Landak (FPDL) dan Ormas Pemuda Dayak Landak lainnya mengawal proses hukum kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Cornelis, mantan gubernur Kalbar dua periode.

Adapun agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Ngabang, Rabu (25/4/2018), yakni penyampaian nota keberatan (eksepsi) dari terdakwa.

Rahmad Pidarto, ditetapkan sebagai terdakwa tunggal dalam kasus tersebut.

Kejadian ujaran kebencian yang diduga dilakukan Pindarto sekitar setahun silam saat Cornelis masih menjabat Gubernur Kalbar. 

"Apabila nanti putusan hukum terbukti terdakwa melakukan tindakan ujaran kebencian dan meminta maaf atas hal ini, kami FPDL akan memaafkan. Namun kami akan terus mengawal proses hukum ini sampai tuntas," isi rilis dari FPDL yang diterima Tribunpontianak.co.id, Rabu (25/4/2018). 

"Hal ini merupakan pelajaran berharga bagi kita semua, agar setiap masyarakat dapat menggunakan media sosial secara bijaksana. Apalagi saat ini masa-masa dilaksanakan proses tahapan Pilkada, dan menjadi hal yang sangat sensitif."

"Bapak Drs Cornelis MH, adalah orangtua mami, yang harus kami jaga, kami bela, hormati, dan FPDL akan terus mengawalnya," lanjutan rilis tersebut.

Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar, Cornelis .
Mantan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIDHO PANJI PRADANA)

FPDL mengimbau masyarakat Kalbar tidak melakukan penyebaran ujaran kebencian dan berita hoaxs melalui media apapun, termasuk media sosial.

Sebelumnya, Kamis (19/4/2018) pagi, FPDL dan Ormas lainnya juga melakukan aksi untuk mengawal sidang tersebut. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved