Mengenal Ketua Umum Cap Go Meh Singkawang, Si Raja Pulsa!
Hengky Setiawan didaulat menjadi Ketua Umum Perayaan Cap Go Meh Kota Singkawang empat tahun ke depan periode 2019 hingga 2022.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Dari cara kerja baru ini, Hengky bisa mengeruk hingga Rp 25-75 juta per bulan. Pada tahun-tahun berikutnya, dia semakin kebanjiran untung dari berbagai dealerrekanan.
Setelah dua tahun bertindak bagai calo, ia akhirnya mendapatkan izin dealership buat melakukan jual beli ponsel secara langsung.
Selalu beda dari yang lain
Hengky Setiawan kemudian dilirik Star Express, distributor ponsel Motorola. Hengky disarankan buat membentuk badan usaha sendiri dan bekerja sama dengan mereka. Maka berdirilah PT Setia Utama. Motorola resmi jadi merek andalan.
Hebatnya, sekalipun kala itu kondisi pasar gak terlalu bagus, Hengky tetap mampu menjual ratusan unit ponsel.
Berani mengambil risiko
Di akhir 1994, GSM (Global System for Mobile Communications) mulai masuk ke Indonesia. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) lah yang pertama kali menguasai bisnis GSM. Satelindo pun mengajak Star Express buat bekerja sama melalui bundling Motorola dengan nomor GSM.
Namun, karena masih baru, banyak dealeryang ogah memasarkan produk GSM. Berbeda dengan Hengky yang gak ragu sekalipun bermula dari skala kecil.
Bangkit setelah bangkrut
Setahun setelah Satelindo merajai industri GSM, masuklah PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel). Melihat ada peluang bisnis baru, Hengky pun melamar menjadi dealer kecil dan membuka toko di ruko orangtuanya. Alhasil, Hengky Setiawan menjadi dealer dua produk sekaligus: Satelindo sekaligus Telkomsel.
Sayangnya, pada tahun 1996 sampai 1997, Satelindo gak membayar sejumlah komisi yang dijanjikan. Hengky pun sempat bangkrut karena harus mensubsidi penjualan.
Gak lama setelahnya, tepatnya pada tahun 1997, masuklah XL ke bisnis teknologi GSM. Lagi-lagi Hengky melihat peluang. Dia cepat-cepat mendaftar sebagai dealer penjualan voucher. Beda sama sekarang, zaman dulu voucher alias nomor ponsel dijual dengan harga cukup tinggi, dari Rp 200 ribu hingga 700 ribu.
Karena itu Hengky bisa meraup untung yang cukup banyak meski cuma dagang voucher aja.
Dari keuntungan yang ia dapat, Hengky mampu membuka puluhan gerai baru yang kini bernama Telesindo Shop. Seiring berjalannya waktu, gerai miliknya beranak pinak.
Hengky Setiawan semakin berambisi menjadi dealer voucher ponsel nomor satu di Indonesia.
Kerja kerasnya berbuah manis