Lion Air Jatuh
Akhirnya Terkuak! KNKT Beberkan Rekaman Pilot dan co-Pilot Lion Air JT 610 Hingga Penyebab Jatuhnya
Akhirnya Terkuak! KNKT Beberkan Rekaman Pilot dan co-Pilot Lion Air JT 610 Hingga Penyebab Jatuhnya
Sistem yang dikenal dengan sebutan maneuvering characteristics augmentation system (MCAS) itu berfungsi mencegah pilot menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi dengan cara menukikkan pesawat secara otomatis.
Dalam kasus pesawat Lion Air JT610, fungsi itu tidak bekerja dengan baik sehingga setiap kali pilot menaikkan hidung pesawat, MCAS aktif kembali dan menurunkan hidung pesawat.
Pada saat bersamaan sensor AoA yang terpasang pada badan pesawat menampilkan data yang keliru.
Data ini berperan penting dalam pengaktifan MCAS.
Sebagaimana disebutkan laporan KNKT yang dipublikasikan Bloomberg, sensor tersebut telah diganti dan diuji pada 28 Oktober.
Belum jelas apakah data yang keliru itu ditimbulkan dari sensor atau dari komputer yang memproses informasi sensor. Yang terang dalam penerbangan malam sebelumnya—dari Denpasar ke Jakarta—sensor itu tetap menampilkan data keliru
Percakapan terakhir pilot dan perjuangannya
Pada ketinggian 400 kaki, kapten melihat instrumen ada warning bahwa ada penunjukkan kecepatan instrumen kiri dan kanan mengalami perbedaan
Kapten sudah melakukan pengecekan dan kesimpulannya penunjuk kecepatan sebelah kiri yang bermasalah.
Pada saat penerbangan, co pilot bertanya kepada pengatur lalu lintas udara terkait ketinggian radar.
Kemudian pengatur lalu lintas udara mengatakan bahwa ketinggian pesawat yakni 900 kaki.
kemudian, selang beberapa saat pilot menanyakan terkait kecepatan pesawat yang terdeteksi di radar.
Pilot menyampaikan bahwa saat itu dirinya mengalami masalah dengan kendali.
Setelah itu bagian sayap dinaikkan untuk menaikkan daya angkat, flight data recorder merekam pergerakan secara otomatis pergerakan pesawat.
Kemudian pilot mengatakan bahwa ketinggian pesawat tidak bisa dipertahankan karena instrumen di pesawat menunjukkan data yang berbeda.
Pilot meminta kepada controler untuk menutup ketinggian 3000 di atas dan 3000 di bawah agar tidak terjadi tabrakan di udara.
Kemudian, dari data perawatan pesawat sejak tanggal 26 oktober tercatat 6 gangguan di pesawat.