2 Siswi Tewas Tenggelam

BREAKING NEWS: Tragis! 2 Siswi MTSN Sungai Pinyuh Tewas Tenggelam saat Penilaian Olahraga

Ia menjelaskan bahwa semula, sekira pukul 09.00 WIB, korban yang bernama Nabila di ketahui tenggelam di kolam tersebut.

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Korban siswi SMP yang tenggelam saat dievakuasi dari lokasi bekas galian di Desa Peniraman, Selasa (27/11/2018). 

Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Kabar duka datang dari MTSN 2 Mempawah, di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.

Dua siswinya yang duduk di kelas VII meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi bekas galian, di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah, Selasa (27/11/2018).

Kapolsek Sungai Pinyuh, Kompol Sunaryo mengungkapkan kedua siswi tersebut bernama Nabila Putri (13) dan Diya Fitriani (13).

Keduanya ditemukan tak bernyawa dalam kolam bekas galian tambang di Desa Peniraman saat penilaian pelajaran olah raga berenang.

Baca: Tragedi Dua Siswi Tewas Tenggelam di Bekas Galian, Sepatu dan Tas Jadi Petunjuk

Baca: Banting Anaknya Hingga Tewas, Supardi Terus Lantunkan Solawat, Ternyata Ini Artinya!

Baca: Banting Anak Hingga Tewas, Rekan Kerja Ungkap Gelagat Aneh Supardi, Begini Kisahnya!

"Ini pas mata pelajaran olah raga, dibawa guru olah raganya yang berinisial M. Mungkin program pengenalan berbagai gaya berenang," tuturnya saat dijumpai di kantornya, Selasa (27/11/2018) sore.

Ia menjelaskan, sekira pukul 09.00 WIB korban bernama Nabila diketahui tenggelam di kolam tersebut.

Setelah diangkat dan berusaha diberikan pertolongan, ternyata nyawa Nabila tak dapat tertolong, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh.

Baca: Fakta Baru Tragedi Ayah Habisi Putri Kandung, Tingkah Supardi Malam Sebelum Menyiksa Putri Aisyah

Baca: Polisi Ungkap Penyebab Ayah Banting Putrinya Hingga Tewas, Psikolog Angkat Suara

Tak lama berselang, ia pun mendapat kabar bahwa ternyata ada satu lagi siswi yang tenggelam.

"Diketahui itu jam 9-an, pertama satu dulu setelah satu dapat informasi ada satu lagi, soalnya ada sepatu, ada tas, itu belum di ambil, anaknya ke mana. Dicek dicari, katanya juga belum pulang ke rumahnya, lalu kita inisiatif kita ke sana. Di sana kita menggerakkan masyarakat untuk membantu menyelam mencari si anak, dan akhirnya bener, abis azan Zuhur tadi ketemu si anak itu ada di dalam kolam itu," paparnya.

Kemudian, korban pun dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh guna visum.

Saat ini, sang guru berinisial M, telah diarahkan ke Polres Mempawah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sekaligus menghindari amukan massa.

"Saya kirim ke Polres, soalnya tadi massa sudah ramai tadi, jadi saya dorong sana," katanya.

Pihak kepolisian pun telah melakukan visum kepada kedua korban, dan saat ini keduanya telah dibawa pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

Tragedi di Sambas

Suasana Buka Puasa Bersama dan Sahur Bersama di Batu Bekajang Desa Rantau Panjang Kabupaten Sambas.
Suasana Buka Puasa Bersama dan Sahur Bersama di Batu Bekajang Desa Rantau Panjang Kabupaten Sambas. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

Seorang siswi SMK Swasta Hosana Tebas dikabarkan tenggelam di tempat Rekreasi Batu Bekajang,  Dusun Rantau Timur RT 12/RW 06 Desa Rantau Panjang Kecamatan Sebawi, Minggu (26/8/2018) sekitar pukul 16.20 WIB.

Dari keterangan Kapolsek Sambas Kompol Sunarno menjelaskan bahwa siswi yang tenggelam tersebut diketahui bernama Fu Cou Cow Alias Helen putri dari bapak Sem Cin. 

"Helen sendiri diketahui adalah seorang siswi dari SMK Swasta Hosana Tebas, dan beralamat tempat tinggal di Dusun Kenanga RT 21/ RW 11 Desa Tebas Sungai, Kecamatan Tebas," ujarnya, Senin (27/8/2018).

Untuk diketahui, pada Minggu (26/8) lalu sekitar pukul 15.00 Wib, telah tiba lebih dulu di lokasi rekreasi Batu Bekajang salah satu guru honorer dari SMK Swasta Hosana Tebas, Doni (26) yang hadir dengan 7 orang siswa-siswi lainnya.

Saat itu, korban (Helen) yang juga merupakan siswi SMK Swasta Hosana Tebas itu, tidak hadir bersama rombongan tersebut.

Dan kurang lebih pukul 15.30 Wib, guru dari Helen tersebut yang juga saksi itu (Doni) bersama Siswa-siswi lainnya memutuskan untuk berenang di kolam yg berada di yempat rekreasi tersebut.

Namun sekitar pukul 16.00 Wib, saat Doni sedang berenang. Ia melihat korban (Hellen) sudah ada di tempat rekreasi Batu Bekajang, akan tetapi tidak diketahui kapan dan jam berapa korban datang ke tempat tersebut.

Baca: BREAKING NEWS: Tragis! 2 Siswi MTSN Sungai Pinyuh Tewas Tenggelam saat Penilaian Olahraga

Sekitar pukul 16.20, tiba-tiba Doni mendengar orang-orang ditempat rekreasi tersebut berteriak minta tolong. Dan mengatakan bahwa ada korban tenggelam di kolam yang letaknya bersebelahan (berjarak sekitar 30 meter) dengan kolam tempat Doni berenang.

Oleh karenanya, kemudian Doni bersama pengunjung lainnya berusaha mencari Korban dengan cara menyelam ke dasar Batu Bekajang.

Selanjutnya, korban baru ditemukan setelah sekitar 10 menit proses pencaharian.

Setelah ditemukan, kemudian Korban dibawa ke RS Elisabeth Sambas, umty dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Kolam Batu Belimbing Makan Korban

Bocah berusia 11 tahun berinisial VC ditemukan tenggelam di Kolam Batu Belimbing, Kelurahan Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (8/8/2018) sekitar pukul 14.20 WIB.

VC adalah warga Jalan Subarang, RT 10 RW 001 Kelurahan Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur.

Ia juga merupakan murid SDN di Singkawang Timur.

"Diduga korban tenggelam akibat terjepit di celah ban luar mobil yang digunakan korban untuk berenang sehingga pada saat tenggelam korban tidak bisa melepaskan diri dari ban tersebut," kata Kapolsek Singkawang Timur, Iptu Harsoyo.

Ia mengatakan, sekira pukul 14.00 korban bermain dan berenang di dalam Kolam Batu Belimbing bersama dua  temannya.

Sekitar pukul 14.20 saksi Saruji (47) mendapat informasi ada anak minta tolong karena tenggelam di Kolam Batu Belimbing.

Selanjutnya Saruji menghubungi warga setempat kemudian bersama Suratno (65) mencari dan menyelam di dalam Kolam Batu Belimbing.

Pada saat menyelam saksi menyentuh kaki korban dan begitu ditarik ternyata korban menyatu di dalam ban luar mobil yang dijadikan pelampung.

"Korban diangkat ke permukaan air dan sudah dalam keadaan tidak sadar," katanya.

Saruji lantas meminta bantuan warga menghubungi Polsek Singkawang Timur dan korban langsung dibawa ke Puskesmas Singkawang Timur 1.

Setibanya di Puskesmas, korban langsung diperiksa petugas Puskesmas.

Korban pun dinyatakan sudah meninggal dunia sehingga pihak keluarga langsung membawa korban ke rumah orangtuanya.

"Namun sebelumnya belum pernah terjadi anak tenggelam di kolam tersebut sehingga dengan kejadian ini maka perlu menjadi perhatian bagi orang tua maupun pemilik lokasi Batu Belimbing agar peristiwa ini tidak terulang kembali," ucap Kapolsek.

Beberapa jam setelah peristiwa memilukan itu, video detik-detik evakuasi korban dari dasar kolam beredar.

Dalam video itu, tiga orang dewasa masuk dalam kolam.

Mereka menyelam dan berhasil menemukan korban dan mengangkat ke daratan. 

Saat itu, korban hanya mengenakan celana. Setelah berhasil membawa ke daratan, korban tampak sudah kaku. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved