Mata Najwa

Trans 7 - LIVE STREAMING Mata Najwa "Jodoh untuk Anies" Kursi Panas DKI-2 Live Jam 20.00 WIB

Gerindra, kata Emrus, dalam konteks ini berkepentingan mengegolkan calon PKS yang memiliki visi yang sama.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot Instagram@matanajwa
Mata Najwa 

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kekosongan kursi Wakil Gubernur ini menjadi rebutan Partai Gerindra dan PKS agar kadernya bisa duduk menggantikan Sandiaga Uno yang sebelumnya mendampingi Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun sudah mewanti-wanti agar sosok Wakil Gubernur yang bakal mendampinginya itu tidak membawa visi dan misi lain.

Menurutnya, orang yang bakal menduduki kursi Wakil Gubernur haruslah sejalan dengannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca: Indonesia Vs Thailand (LIVE Piala AFF), Prediksi & Sederet Kelemahan Timnas di Laga Away

Tak hanya itu, Anies juga meminta agar calon Wakil Gubernurnya itu tidak membawa peta sendiri saat sudah masuk di pemerintahan.

Lantas siapakan yang bakal jadi pendamping Anies Baswedan memimpin Jakarta?

Najwa Shihab pun bakal membahas hal ini dalam acara Mata Najwa bertajuk "Jodoh untuk Anies" disiarkan langsung TRANS 7, Rabu (14/11/2018) malam ini mulai pukul 20.00 WIB. 

Anda dapat menyaksikan acara tersebut secara live streaming di link berikut:

Link Mata Nazwa Edisi Jodoh untuk Anies

Link Mata Nazwa Edisi Jodoh untuk Anies

Link Mata Nazwa Edisi Jodoh untuk Anies 

Gerindra Masih Setengah Hati Serahkan Kursi Wagub DKI ke PKS

Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berkutat dalam drama perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, peninggalan Sandiaga Uno yang maju sebagai calon Wakil Presiden Prabowo Subianto di Pilpres mendatang.

Belakangan, sikap partai Gerindra melunak.

Mereka mempersilakan PKS mengajukan calon pengganti Sandiaga Uno, dengan catatan terlebih dahulu mengikuti proses fit and proper test di hadapan tim yang dibentuk Gerindra dan PKS.

Dikutip dari Tribunnews.com, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, menilai Gerindra masih setengah hati menyerahkan kursi wakil gubernur DKI kepada PKS.

Sekaligus menyiratkan adanya unsur kepentingan dari Gerindra.

“Seharusnya kan kalau sudah diserahkan ke PKS, maka PKS yang punya gawe, yang punya keputusan, yang punya otonom,” kata Emrus saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Baca: LIGA 2 Terkini - Hasil & Klasemen Liga 2 Usai Semen Padang Babak Belur! PSMP Gusur Kalteng Putra

Baca: Seorang Ibu Tega Sembunyikan Anaknya Selama 2 Tahun di Bagasi Mobil Karena Malu

Emrus menduga, Gerindra akan memanfaatkan kader-kader PKS yang memiliki visi yang sama, mengingat hampir semua partai, tak terkecuali PKS, memiliki banyak faksi.

Gerindra, kata Emrus, dalam konteks ini berkepentingan mengegolkan calon PKS yang memiliki visi yang sama.

“Kalau Gerindra ikut dalam fit and proper test, itu sama saja memberi peluang Gerindra untuk menentukan siapa calon dari PKS,” sambungnya.

Kepentingan lain dalam dialektika politik Gerindra dan PKS, Emrus menduga, adalah sharing power pengelolaan aset-aset di Pemprov DKI.

Sebab, sebagaimana diketahui, Provinsi DKI Jakarta memiliki aset melimpah. APBD-nya saja mencapai Rp83,26 triliun, berdasarkan APBD Perubahan yang disahkan September lalu.

DKI juga memiliki lebih dari 20 BUMD yang menjadi pundi-pundi rupiah bagi Ibu Kota.

Emrus mengatakan, bisa saja ada kepentingan ekonomi dalam perebutan kursi wagub DKI, jika hal ini dihubungkan dengan perebutan posisi wakil gubernur pengganti Sandiaga.

“Tidak mungkin ikutnya satu calon wakil gubernur, tanpa diberikan semacam otonomi atau wewenang, misalnya dalam pengelolaan katakanlah unit-unit usaha,” ujarnya.

“Ini sharing power dalam pengelolaan aset,” tegas dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved