Ustadz Abdul Somad Mengaku Pernah Minder, Singgung Hubungan Sesama Jenis, Tonton Videonya!
Ustadz Abdul Somad mengaku pernah tidak percaya diri alias minder. Hal itu ia ungkapkan saat tausiah di SMA Negeri 32 Jakarta Selatan.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
“Kalau hidup LGBT di zaman Nabi Muhammad SAW, kalau kamu menangkap ada orang melakukan perbuatan Ummat Nabi Luth, pancung kepalanya,” tegas Ustadz Abdul Somad.
“Andai ada LGBT zaman Nabi, hukumannya pancung. Hukuman memberi efek jera,” katanya lagi.
Ustadz kondang ini lalu mengaku dahulu pernah tidak percaya diri (pede).
“Dulu saya termasuk orang yang nggak pede kalo deket laki-laki berotot, tegap. Kalau ada laki-laki berotot tegap, saya termasuk yang minder,” katanya.
Baca: Ustadz Abdul Somad: Ada Yang Berusaha Benturkan Pancasila dan Allahu Akbar, Tonton Videonya!
“Tapi setelah nonton televisi berita terakhir saya gak terlalu minder. Ternyata yang tegap-tegap homo. Insya Allah anak-anak SMAN 32 sehat semua,” kata Ustadz Abdul Somad.
Ia juga membagi pengalamannya saat di pesantren.
“Saya sekolah pesantren. Santrinya 1.800. Laki-laki semua. Gak ada perempuan. Kami lihat perempuan seminggu sekali. Setiap Hari Ahad. Itu pun nenek-nenek yang jenguk cucunya,” ucap Ustadz Abdul Somad disambut tawa.
Berikut video lengkap Ustadz Abdul Somad di SMAN 32 Jakarta Selatan:
Mengutip wikipedia, LGBT atau GLBT adalah akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa komunitas gay karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender.
Baca: Ustadz Abdul Somad Tabligh Akbar di Sumatera Utara, Netizen Puji Pemuda Pancasila, Ini Alasannya!
Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender.
Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili.
Contoh LGBTQ atau GLBTQ. Tercatat semenjak tahun 1996.
Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. Istilah ini juga digunakan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.