Momentum SumPah Pemuda, Pemuda Generasi Harapan Bangsa
Berbicara masalah pemuda, muncul tanda tanya dalam hati. Apa yang kita tahu tentang pemuda?
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
Citizen Reporter
Guru Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Pontianak
Sholihin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berbicara masalah pemuda, muncul tanda tanya dalam hati. Apa yang kita tahu tentang pemuda?
Jika kita sandingkan pemuda dengan orang yang telah tua renta maka pemuda adalah sosok yang kekuatannya lebih kolot, dan jika kita bandingkan dengan Bocah balita, maka pemuda adalah sosok yang kecerdasannya lebih matang.
Lantas apa diharapkan bangsa dan agama ini dari sosok pemuda.
Seperti telah dikatakan dalam pepatah diatas tadi, bahwa “pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok. Pemuda adalah calon-calon pemimpin bangsa dan agama. Karena ditangan para pemudalah nasib bangsa dan agama kita.
Baca: Petugas Inafis Sat Reskrim Polresta Pontianak Gelar Olah TKP Kasus Penyiraman Air Keras
“Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok,“ sebuah pepatah yang tentunya tak asing lagi bagi kita.
Namun ternyata kita ini sekarang hidup di negeri yang selalu mengalami krisis, coba kita tengok sejarah negri ini, pada zaman penjajahan dulu negri kita mengalami krisis kemerdekaan, lalu pada zaman orde lama negeri ini mengalami krisis kepercayaan, sedang pada zaman orde baru negri kita mengalami krisis moneter, dan saat ini, di era reformasi ini, Indonesia mengalami krisis pemuda calon pemimpin bangsa dimasa mendatang.
Para pemuda kita rupanya telah terjangkit penyakit “Hubbud Dunya” atau “cinta dunia” yang berlebihan sampai-sampai mereka tak mampu untuk memfilter budaya barat yang setiap hari masuk ke negeri kita.
Maka sekarang ini pemuda banyak yang tak mampu memanage waktunya dengan baik, padahal kita tahu bahwa waktu itu sangat penting. Misalnya waktu untuk menuntut ilmu dan menambah wawasan, malah digunakan untuk mencari hiburan.
Waktu yang harusnya digunakan untuk ibadah, malah digunakan untuk berfoya-foya. Bukan itu saja, dewasa sekarang ini, muncul teknologi-teknologi modern, namun sayangnya pemuda kita salah menggunakannya, sebagai contoh kecil saja, misal internet, ia bisa digunakan untuk mambantu proses belajar, tapi malah ada yang menggunakanya untuk menonton adegan-adegan yang tak bermoral, Maka wajar, jika saat ini banyak sekali muda mudi yang lupa kewajiban dan lupa aturan, baik itu aturan dari orang tua, dari guru, dari Negara, bahkan aturan dari Agama pun ia lupa, bahkan kadang memang mereka sengaja ngelupa!
Disaat ini, kita lebih mudah mencari 1000 pemuda penggemar Narkotika , daripada 10 pemuda penggemar kitab suci, lebih mudah menemukan pemudi yang berpenampilan sexsi, dari pada berpenampilan ala jilbaber, lebih enak mengajak muda-mudi untuk menyanyi bersama, daripada mengaji bersama.
Inilah POTRET kehidupan para pemuda pemuda kita, maka jika pemuda pemudi kita seperti ini adanya, “Mau dibawa kemana mereka kelak,, tanpa ada para pemuda, yang beriman, berilmu dan bertakwa”.
Pemuda harapan bangsa, pemudi harapan pertiwi. Mari kita sama-sama perkokoh iman dan takwa kita, kita perbaiki akhlak kita, agar nantinya kita benar-benar menjadi pemuda pemuda yang diharapkan oleh bangsa dan agama kita, yakni sebagai pemimpin yang Amanah, pemimpin yang setiap langkahnya selalu berlandaskan pada kitab suci.