Pantau Pelemahan Rupiah, Andreas Acui Soroti Kuatnya Faktor Eksternal Sebagai Pemicu
Sejak Kamis, ia menurutnya terus memantau pergerakan rupiah yang kala itu berada di kisaran Rp 15.120 sampai Rp 15.187 per dolar AS.
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tren pelemahan nilai tukar rupiah menjadi perhatian serius banyak pihak. Faktor eksternal, disebut-sebut menjadi satu di antara penyebab loyonya rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar Amerika Serikat (USD).
"Sepanjang tahun berjalan di 2018 ini, rupiah sudah melemah 12,04 persen," ungkap Ketua Apindo Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, Senin (08/10/2018).
Baca: Kecelakaan Motor vs Bus di Wajok Hulu, Nyawa Seorang Mahasiswi Tak Tertolong
Baca: Terkait Mobil Ambulans, Puskemas Pengkadan Bantah Tuduhan Bawaslu
Pelemahan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap USD menurutnya memang jadi perhatian tersendiri baginya.
Sejak Kamis, ia menurutnya terus memantau pergerakan rupiah yang kala itu berada di kisaran Rp 15.120 sampai Rp 15.187 per dolar AS.
Dari pantauannya itu, ia menilai pelemahan ini cenderung didorong sentimen eksternal. Terutama kekhawatiran perang dagang yang di picu dari kebijakan Amerika Serikat terhadap banyak negara akhir-akhir ini.
"Selain itu, dari info pelaku pasar uang, pasokan valuta asing juga belum berimbang dengan permintaan. Sehingga turut memicu lemahnya rupiah," sambung pria yang kini mencalonkan diri sebagai legislator pusat dari Partai Nasdem di Dapil Kalbar 1 itu.