Antisipasi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, Acui Nilai Paket Kebijakan Ini Penting Diambil Pemerintah
Hal inipun menjadi perhatian serius. Tak kurang, Ketua Apindo Pontianak, Andreas Acui Simanjaya memberikan tanggapan akan hal ini.
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap beberapa negara asing sejauh ini belum menunjukkan sinyal positif. Khususnya terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) yang mana beberapa waktu lalu sempat mencapai level Rp 15 ribuan per USD.
Hal inipun menjadi perhatian serius. Tak kurang, Ketua Apindo Pontianak, Andreas Acui Simanjaya memberikan tanggapan akan hal ini.
Baca: Dolar AS Superior, Ketua Apindo Nilai Perlu Alternatif Lain Sebagai Mata Uang Acuan Pengganti USD
Baca: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bertahap, Andreas Acui Harap Pengusaha Bisa Adaptasi
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, ada beberapa langkah penting yang mungkin bisa menjadi opsi kebijakan yang diambil untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
"Bank Indonesia dan pemerintah dapat merespons dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan. BI pasti akan menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 - 75 poin hingga akhir 2018," taksir pria yang kini menjadi calon legislator pusat dari Partai Nasdem di Dapil Kalbar 1 itu, Senin (08/10/2018).
Kebijakan tersebut, menurutnya, perlu dilakukan untuk menekan defisit transaksi berjalan Indonesia. Sekaligus menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Bukannya tanpa alasan. Defisit transaksi berjalan menurutnya, harus turun agar stabilita Rupiah terhadap mata uang asing bisa tetap dijaga.
"Sebab, diprediksi bahwa tahun depan lebih berat tantangannya. Quartal III, defisit transaksi berjalan akan di bawah tiga persen," pungkasnya. (hak)