Dolar AS Superior, Ketua Apindo Nilai Perlu Alternatif Lain Sebagai Mata Uang Acuan Pengganti USD

Kondisi ini lantas memicu pasokan dolar AS di Indonesia berkurang drastis. Sehingga menyebabkan nilai tukar USD terhadap rupiah menguat.

Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi dollar AS 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Faktor eksternal dituding menjadi aspek yang punya peran signifikan dalam pelemahan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap mata uang asing. Khususnya Dollar Amerika Serikat (USD)

"Semua ini (pelemahan nilai tukar rupiah) terjadi karena strategi dan kebijakan USA (United States of America - Amerika Serikat)," nilai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kota Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, Senin (08/10/2018).

Baca: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bertahap, Andreas Acui Harap Pengusaha Bisa Adaptasi

Baca: Pantau Pelemahan Rupiah, Andreas Acui Soroti Kuatnya Faktor Eksternal Sebagai Pemicu

Beberapa faktor pemicu tersebut, katanya, memang tak bisa dilepaskan dari kebijakan moneter yang dibuat negeri Paman Sam (julukan USA). Beberapa di antaranya, yakni seperti kenaikan suku bunga oleh Bank Federal (The Fed).

"Kebijakan ini, akibatnya membuat dana-dana yang tadinya parkir di negara berkembang seperti Indonesia pulang kembali ke tempat asal. Karena mengejar bunga yang tinggi," lanjutnya.

Kondisi ini lantas memicu pasokan dolar AS di Indonesia berkurang drastis. Sehingga menyebabkan nilai tukar USD terhadap rupiah menjadi menguat.

Kondisi tersebut lantas membuat USD tampak sangat superior terhadap IDR. Konsekuensi logis manakala kemudian rupiah tampak 'terseok-tersoek' dengan trend pergerakan nilai tukar yang terus melemah.

Karena itulah, dirinya mengungkapkan pentingnya penggunaan mata uang asing lain sebagai acuan agar hegemoni dan superioritas USD bisa ditekan. Mata uang Tiongkok, Yuan (YNC) atau Renminbi, disebutnya bisa jadi satu di antaranya alternatif pilihan.

"Semestinya dunia bisa kompak tidak lagi memakai US dollar sebagai acuan nilai tukar uang dunia, bisa saja kita beralih ke mata uang Tiongkok secara bersama sama dengan kesepakatan negara negara lain, jurus ini akan menghilangkan dominasi mata uang US," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved