Rupanya Bukan Kali Ini Saja, Ini Berita-berita Hoax Yang Disebarkan Ratna Sarumpaet
Aktivis Ratna Sarumpaet akhirnya meminta maaf soal kabar penganiayaan yang menimpa dirinya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aktivis Ratna Sarumpaet akhirnya meminta maaf soal kabar penganiayaan yang menimpa dirinya.
Permohonan maaf Ratna disampaikan dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil V No. 24, tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (3/10/2018).
Dalam konferensi pers tersebut, Ratna mengaku, dirinya tak dianiaya sebagaimana kabar yang beredar belakangan ini.
Baca: Penyebar Hoax Penganiayaan Ratna Sarumpaet, 17 Nama Dilaporkan ke Polisi, Prabowo Terseret
Baca: Oplas Bagian Wajah, Ini Foto-foto Cantik Ratna Sarumpaet Lengkap Bersama Anak dan Suami Tempo Dulu
Baca: Wajah Ratna Sarumpaet Lebam Seperti Dianiaya, Operasi Sedot Lemak Ternyata Bisa Sebabkan Kematian
Baca: Ratna Sarumpaet Mengaku Dapat Bisikan Setan, Begini Komentar Singkat Gibran Rakabuming
"Apa yang saya katakan ini menyangkal terjadinya penganiayaan," ungkapnya.
"Kali ini, saya pencipta hoax. Mari kita semua mengambil pelajaran dari ini," akunya.
Terkait hal ini, mertua Rio Dewanto tersebut mengungkapkan permintaan maaf pada Prabowo Subianto dan Amien Rais.
Lantaran selama ini telah membelanya dan mendengar berita bohong.
Tak hanya itu, Ratna juga memohon maaf pada media karena tak memberi kesempatan tanya jawab terkait persoalan tersebut.
"Dengan adanya klarifikasi ini, saya harap, saya meminta agar tidak ada lagi polemik setelah kasus ini," pungkasnya.
Rupanya bukan kali ini saja, Ratna Sarumpaet terseret berita hoax.
Hal yang sama ternyata juga pernah terjadi pada wanita 70 tahun tersebut.
Berikut ulasannya yang telah dirangkum Tribunnews.com!
1. Hoax PT Dirgantara Indonesia
Pada 4 Mei 2018 lalu, Ratna Sarumpaet juga pernah meminta maaf lantaran telah menebar hoax tentang PT Dirgantara Indonesia.
Sebelumnya, aktivis sekaligus seniman ini pernah menuliskan cuitannya yang menyebut PT Dirgantara Indonesia dijual pada RRC.
"Telah ditanda-tangani pelunasan pembayaran dari RRC kpd Pemerintah RI awal April 2017 oleh Pres @jokowi (disetujui dtdtngni Ket KPK, Ket DPR Ket Dewan Pertimbangan Presiden). Maka Kepemilikan PT Dirgantara Indonesia, kini berpindah k tangan pemerintah RRC," tulis Ratna di Twitter.
Terkait hal ini, PT Dirgantara lantas memberikan jawaban lewat akun Twitter resminya.